Give It (back) To Me

10 • Unbuttoned Truth

Happy reading!(´∩｡• ᵕ •｡∩')
Don't forget to vote!(｡•̀ᴗ-)✧

Hal gila apa lagi sebenarnya yang tengah terjadi kini dan memporak-porandakan kewarasannya? Jadi, apakah dugaan Yoongi selama ini benar? Bahwa Kepala Sekolahnya, Kwak Hae Dong, turut andil dalam masa lalu kelam Miki.

Bahkan kini bukan hanya sebagai orang asing yang kebetulan memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan sulit yang Mikinya jalani saat ini, namun lebih dari itu. Pria paruh baya itu merupakan keluarga Miki?

"Ada yang mau anda katakan mengenai hal ini? Saya rasa saya tak perlu menjelaskan 'hal' macam apa yang saya maksudkan." Kegusaran tampak nyata pada kedua manik sipitnya yang kini memicing curiga pada sosok pria tambun di hadapannya.

"Haahh... baiklah, saya jelaskan. Miki itu keponakan saya. Haesung itu adik saya. Dan ibu Miki, Kwak Haejin, adik bungsu kami." Terucap sudah kebenaran pertama tentang Choi Miki.

Dan ternyata, inisial K pertama yang terungkap ialah keluarga Kwak, keluarga dari ibu Miki.

Tentu Yoongi dan Namjoon sama-sama tak menduga fakta yang satu ini, bahwa Kepala Sekolah mereka merupakan paman dari Miki.

"Ka-kalau begitu... apakah anda tahu bahwa Miki dijual oleh wali penggantinya, yaitu Kwak Haesung dan istrinya?" tanya Yoongi masih dengan keterkejutan yang menghinggapi.

Raut keheranan seketika tampak di wajah Haedong "Di... jual? Maksudnya?"

"Anda... tidak tahu?" Yoongi mengernyit bingung.

Gelengan menjadi jawabannya, "Sebenarnya hubungan saya dengan Haesung tak begitu baik, jadi sudah cukup lama juga kami tak berkomunikasi. Tapi, bisakah kamu jelaskan pada saya tentang... Miki yang... dijual itu?"

Pemuda itu terdiam sejenak, benarkah pernyataan lelaki paruh baya tersebut? Siapa yang tahu apa ia mengatakan kejujuran ataukah kebohongan, bisa saja kini pria itu berpura-pura tak tahu.

Namun pada akhirnya Yoongi memilih untuk percaya setelah memindai ekspresi sang Kepala Sekolah yang benar-benar terlihat clueless.

"Sejujurnya, tujuan saya saat ini ialah menggali informasi demi menguak kebenaran tentang Miki Noona; apa yang telah terjadi padanya sampai ia berada di titik ini. Jadi saya juga belum mengetahui kepastian apapun, semuanya masih abu-abu." Yoongi menghela napas lelah.

Pria itu mengangguk paham, kedua telapak tangannya ia satukan untuk menyangga dagunya. "Saya harap kamu dapat segera menemukan kebenarannya. Baiklah, kalau begitu saya akan membantumu sebisa mungkin. Jadi, informasi apa lagi yang kini dibutuhkan?"

Berpikir sejenak hingga akhirnya pemuda pucat itu teringat akan sebuah fakta penting yang harus segera ia cari tahu.

"Apakah selama bersekolah di sini Miki Noona pernah mengalami kecelakaan atau peristiwa apapun yang dapat mengancam keselamatan jiwanya? Karena saya pikir Miki Noona tengah koma saat ini." Yoongi yakin betul bahwa saat ini raga Mikinya tengah terbaring koma.

Kening Haedong berkerut, "Koma...? Tunggu, tunggu. Siapa tadi yang koma?"

Yoongi mengerjapkan matanya, "Eung... Miki Noona?" Kini malah Yoongi yang terlihat bingung.

Terang saja, bagaimana tidak heran jika paman dari Miki saja kebingungan saat ia berkata bahwa Miki tengah mengalami koma saat ini. Lagipula memangnya salah? Apa lagi coba yang kiranya terjadi pada gadis itu di saat statusnya masih hidup namun terpisah dari raganya?

"Kapan komanya?"

"Saat... ini?" Nada bicara Yoongi malah terdengar seperti pertanyaan.

Pria tambun itu sekonyong-konyong menggelengkan kepalanya, "Tunggu sebentar. Oh, mungkin terjadi kesalahpahaman di sini, Nak? Miki baik-baik saja, walau saya sudah cukup lama tak bertemu dengannya, tetapi saya tahu bahwa ia menjalani hidupnya dengan baik."