20 • Turn Up

169 62 23
                                    

Merry Christmas!🎄🎉🎂

•••

Berusaha memasang ekspresi sebiasa mungkin kendati adrenalin di dalam dadanya bergemuruh bak hujan badai yang saling bersahutan tanpa henti.

Yoongi mengekori Yeonjun menuju meja yang dihuni oleh Choi Miki gadungan, Kim Seokjin dan tentunya Kim Namjoon.

Terhitung sudah dua kali dirinya memasuki kafe yang sama pada hari ini. Suasana kafe yang menyenangkan, aroma manis dari berbagai macam kudapan dan minuman memenuhi penghidunya, serta musik yang menenangkan mengalun lembut menyapa rungunya. Namun semua itu tak berhasil membuatnya rileks.

Yoongi merasa begitu tak sabar ingin melihat raut wajah terperangah Namjoon kala mendapati Yoongi mengungkap salah satu rahasianya; bahwa Kim Seokjin adalah kakak kandungnya. Dapat dipastikan Namjoon akan kehilangan kemampuan wicaranya detik itu juga, pemuda itu hanya akan tergugu saat melihat Yoongi tanpa bisa mengatakan apapun.

Di saat Yeonjun telah semakin membawa tungkainya mendekati meja yang ditempati ketiga orang itu, gadis cantik berambut semanis gulali itulah yang pertama kali menyadari kehadirannya. "Yeonjun-ie! Akhirnya kamu datang juga."

Masih dalam radius yang tak terlalu dekat, di tempatnya berpijak Yoongi gugup bukan main saat melihat sosok Miki versi dewasa dalam jarak pandang yang lebih dekat daripada beberapa menit lalu. Gadis itu terlihat semakin cantik dengan gaya yang begitu berbeda dari yang selama ini ia lihat. Hampir tersipu malu, hingga sepersekon berikutnya Yoongi tersadar, ia menggeleng karena tahu betul bahwa sosok di sana itu hanya raganya saja Miki, tetapi yang mengendalikannya; bertutur kata; dan bersikap, bukanlah Miki yang asli.

"Iya, maaf aku terlambat Noona. Lagian kenapa tiba-tiba sekali sih?"

Gadis yang dipanggil Noona itu terkikik, "Sebenarnya bukan bagian dari rencanaku dan Seokjin hari ini. Kami awalnya hanya ingin berkencan sembari menikmati waktu sebelum nanti menikah, ya 'kan Sayang?" Miki 'palsu' itu terlihat begitu manja pada sosok pemuda tampan di sampingnya.

"Benar sekali. Tapi berhubung adikku mengajak bertemu, sekalian saja kuperkenalkan kalian berdua." sahut Seokjin sembari mengusap lembut pucuk pink yang bergelayutan di lengan kekarnya.

Yeonjun yang masih berdiri si sisi meja itu mengangguk paham dengan sebuah senyuman yang dipaksakan, lantas maniknya beralih pada sosok Yoongi yang masih berada agak jauh dari mereka.

"Ah, ya. Tidak apa-apa 'kan kalau kuajak temanku? Kebetulan setelah ini aku ada urusan penting dengannya, tapi kusempatkan kemari sebentar."

Ketiga orang yang ada di meja tersebut sontak menoleh ke arah pandang Yeonjun. Miki 'palsu' tersenyum manis, Seokjin rupanya mulai mengingat-ingat Yoongi, sedangkan Namjoon tampak begitu terkejut.

"Min Yoongi-ssi, 'kan? Anaknya Tuan Min?" sapa Seokjin.

"Iya benar, Uisa-nim. Maaf kalau mengganggu pertemuan penting kalian." Yoongi membungkuk hormat.

"Ah, tak apa kok. Lagipula kau sahabat adikku ini, 'kan? By the way, panggil saja aku Hyung." ujar Seokjin dengan senyuman ramah. Sejenak atensinya beralih pada si pemuda Choi, "Itu berlaku juga untukmu, Yeonjun. Sebentar lagi 'kan aku jadi kakak iparmu."

Yoongi tersenyum kaku mendengar kalimat terakhir yang Seokjin ucapkan untuk Yeonjun. Setelahnya maniknya beralih pada sosok Namjoon yang masih mematung. Pemuda pucat itu merasa senang melihatnya, dengan begini terbukti bahwa memang selama ini Namjoon menutupi banyak sekali kebenaran darinya.

"Kalian mengenalnya? Oh astaga, kalau begitu perkenalkan aku Choi Miki, Kakak Yeonjun." Gadis bersurai pink itu tersenyum manis sembari mengulurkan tangannya ke hadapan Yoongi.

Give It (back) To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang