18 • Pseudo

190 67 21
                                    

Ada yang kangen?( ◜‿◝ )♡

•••

Sesuai dengan apa yang telah dijanjikan, kini Yoongi menunggui Yeonjun di tempat yang pemuda itu pilih. Sebuah kafe yang cukup populer jika dilihat dari intensitas pengunjung yang berdatangan silih berganti setiap sekian menit sekali.

Pada awalnya memang tidak mudah untuk meyakinkan dan membujuk Yeonjun, pemuda itu cukup teliti untuk tidak ditipu oleh pihak manapun yang mungkin saja ingin memanfaatkan dirinya.

Yoongi rasanya jadi ingin menampar dirinya sendiri yang telah terlalu mudah memberikan kepercayaan pada orang asing yang baru dikenalnya selama beberapa hari bersekolah. Seharusnya Yoongi dapat bersikap selektif dan waspada seperti apa yang Yeonjun lakukan.

Sebab sebuah kepercayaan memiliki harga yang mahal. Jangan sampai kita memberikan kepercayaan dengan begitu mudah pada seseorang yang baru kita kenal.

Namun untuk kali ini Yoongi yakin jika dia tidak salah langkah lagi. Choi Yeonjun itu adik kandung dari Choi Miki. Tentu saja dia harus bisa memercayai sang calon adik iparnya, bukan?

Bersekutu, lalu dapat restu. Wah, Yoongi ini cerdas sekali ya memang.

Setiap ada pengunjung baru yang memasuki kafe, Yoongi otomatis akan melirik ke arah pintu, berharap bahwa sosok Yeonjun akan muncul di sana dan mereka berdua bisa segera memulai perencanaan misi penyelamatan Miki.

Datang empat puluh lima menit lebih awal dari yang dijanjikan karena terlalu bersemangat tentu hanya akan menyia-nyiakan waktunya. Dan kini waktu sudah berjalan menuju sepuluh menit sebelum waktu janjian mereka, segelas jus yang Yoongi pesan asal telah tandas hampir seluruhnya.

Sepasang lelaki dan perempuan yang baru saja memasuki kafe menyedot perhatiannya. Keduanya berwajah rupawan dan terlihat begitu akrab dan mesra, sepertinya sepasang kekasih.

Namun bukan kerupawanan wajah keduanya yang membuat perhatian Yoongi terpaku hingga pemuda itu rela menolehkan kepalanya ke belakang sampai kedua insan itu mendudukkan diri di sisi lain kafe dekat jendela, menampakkan view belakang kafe yang berisi kolam ikan dan tumbuh-tumbuhan.

Melainkan karena Yoongi teramat yakin jika dia mengenali wajah keduanya. Seketika detak jantungnya bertalu teramat kencang, aliran darahnya terpompa cepat, pun perutnya turut bergelegak tak nyaman membuatnya merasa mual. Semua itu akibat dari hormon adrenalinnya yang seketika terpantik kala menyadari siapakah kedua orang tersebut.

Pemuda bersurai coklat dengan rambut depannya yang tersibak menampakkan dahinya, membuatnya terlihat begitu tampan. Berwajah rupawan dengan rahang yang tegas, serta berpostur tegap dengan bahu yang lebar membuatnya tampak berwibawa.

Walau kala itu Yoongi hanya sekilas melihatnya, namun pemuda itu yakin jika sosok lelaki tersebut sama persis dengan yang memeriksanya sesaat setelah tragedi kebakaran di ruang musik. Kendati kali ini tidak dengan jas putihnya, perkiraan Yoongi tidaklah salah. Pemuda itu adalah Kim Seokjin.

Sedangkan di sisinya, sosok gadis cantik yang begitu modis dengan surai panjangnya berwarna soft pink yang tergelung manis di depan dadanya. Tiap lekuk wajahnya terasa begitu familier, kedua obsidian yang cantik, hidung mancungnya yang mungil, belah pipi yang merona kemerahan, serta labium tipisnya yang segar merekah indah.

Biarpun sosoknya terlihat lebih dewasa, gayanya berkebalikan seratus delapan puluh derajat, sorot mata serta auranya pun terasa amat berbeda. Namun Yoongi yakin jika perkiraannya tidak mungkin salah, gadis itu adalah Choi Miki.

Seketika seluruh tubuhnya seolah lumpuh dan tak bisa Yoongi gerakan dengan normal, segala apa yang ada di depan matanya saat ini benar-benar gila. Yoongi sebelumnya memang telah mendengar kenyataan gila ini dari pernyataan sang Kepala Sekolah, juga dari informan ayahnya, bahwa raga Miki saat ini beraktivitas normal kendati jiwanya yang asli tidak berada di dalam tubuhnya. Dan itu artinya ada jiwa lain yang tengah mengambil alih seluruh pengendali diri juga kehidupan milik Miki-nya.

Give It (back) To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang