17 • Vague

183 66 45
                                    

Biar ngerti awalannya, ayo inget2 chapter 15-16. Soalnya mungkin aja kalian bingung, hehe.

•••

Tidak, Namjoon dan Yoongi sama sekali tidak pergi ke ruangan apak bersama dengan guru konseling yang paling tidak di favorit kan oleh para murid karena raut tak bersahabatnya dengan kening yang selalu mengerut dalam, serta bau keringatnya yang begitu menusuk-menguar dari lingkaran gelap di bawah ketiaknya- ataupun menjalani hukuman semacam menyapu halaman, membersihkan toilet, atau yang terburuk, pihak sekolah menghubungi kedua orang tua mereka untuk datang karena telah berkelahi di kelas.

Sebab perkelahian itu sama sekali tak terjadi.

Semua itu hanya imaji Yoongi kala benaknya menyuarakan tanya bagaimana Kim Namjoon bisa mengenal Choi Miki bertahun lalu. Sedangkan ceruk bibirnya memilih untuk tidak melisankannya, karena ia lebih memilih skenario lain demi mengungkapkan kebohongan demi kebohongan yang telah Namjoon rangkai.

Dengan harapan, di antara pernyataan-pernyataan Namjoon; apapun itu; entah jujur ataukah kebohongan lagi yang akan terucap dalam menanggapi pertanyaannya, Yoongi berharap bisa menggenggam salah satunya untuk kembali menanamkan rasa percaya pada pemuda Kim itu.

Karena setelah berbulan-bulan mengenal dan menghabiskan waktu bersama, ia telah menyayangi dan begitu memercayai Namjoon sebagai sahabatnya. Kesamaan bakat, minat, hobi, pun kecerdasan yang seimbang membuat Yoongi benar-benar merasa telah menemukan kawan sekaligus lawan yang sepadan.

Namun kini kebenaran terpampang nyata, bahwa sesungguhnya Namjoon hanya memanfaatkannya. Namjoon menjadikan Yoongi bidak dalam mencapai tujuannya.

Yoongi cukup terkejut dan tak pernah menyangka sama sekali bahwa akhirnya Namjoon akan benar-benar menjadi lawannya. Dalam artian secara harfiah tentunya.

Jika diandaikan, kini kedua remaja itu bagai tengah memainkan sebuah gim yang begitu populer belakangan ini; among us.

Di mana kini Yoongi berperan sebagai crewmate yang ditugaskan untuk menyelesaikan berbagai misi pun juga mengungkapkan siapakah sang penipu-bisa seorang, dua, atau bahkan tiga- di antara mereka.

Sedangkan Namjoon berperan sebagai impostor yang ditugaskan untuk menyabotase dan membuat berbagai kekacauan, selagi perlahan-lahan mulai membunuh para awak pesawat antariksa dengan begitu cerdik agar tak cepat ketahuan oleh yang lainnya.

Yang mana, pada kasus sesungguhnya di sini Yoongi merasa ia adalah seseorang yang tengah dibodohi oleh penipu ulung bernama Kim Namjoon selagi berusaha sekeras mungkin menggali informasi demi mengungkapkan berbagai misteri yang melingkupi dan menyeret gadis tercintanya ke dalam lubang tanpa dasar.

Sedangkan tentunya sang penipu ulung tersebut tengah tertawa-tawa melihat Yoongi tertatih-tatih sampai menyeret kedua tungkainya susah payah hanya demi mengungkapkan fakta-fakta yang telah diketahui dengan baik oleh para pemegang kuasa atas permainan gila yang meluluhlantakkan seluruh kewarasan.

Sampai kini Yoongi belum mengetahui secara pasti siapa saja lawannya. Namun yang pasti salah satunya ialah keluarga Kim; Kim Namjoon dan Kim Seokjin. Tunggu, apa pemuda-pemuda yang dimaksudkan oleh Cenayang Gong ialah mereka berdua?

Kalau begitu, apa artinya Yoongi tak perlu mencari-cari lagi dan cukup berfokus saja pada mengungkapkan apa sebenarnya yang telah terjadi lima tahun lalu, serta mengantisipasi segala hal buruk yang mungkin saja bisa terjadi di masa kini dan masa yang akan datang.

Ataukah ... masih ada pemuda lainnya? Argh, rasanya lama-lama Yoongi bisa botak jika seperti ini terus. Kenapa sih Cenayang Gong tidak langsung saja memberitahukan berapa banyak lawan yang harus Yoongi hadapi? Setidaknya untuk berantisipasi, demi memutuskan siapa saja yang dapat dijadikan reka-

Give It (back) To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang