Give It (back) To Me

12 • Surmise

Enjoy!❤️
Don't forget to vote!⭐

•••

Bagaikan apa yang dikatakan oleh Haedong ialah berupa dongeng atau mitos semata, yang tidak bisa dipercaya begitu saja oleh anak-anak milenial semacam Yoongi dan Namjoon, pun juga karena tidak diketahui kebenarannya seperti apa.

Kedua cucu Adam itu sontak melotot tak percaya dibuatnya, "Adik?!" seru keduanya bersamaan.

"Tu-tunggu, bukankah katanya adik Miki Noona telah..." Rasanya lidah Yoongi seakan kelu saat ingin melanjutkan pertanyaannya.

Haedong mengangguk paham, seolah tanpa Yoongi harus menuntaskan ucapannya, pria itu pun telah mengerti. "Memang benar, ayah, ibu dan adiknya mengalami kecelakaan. Dan kami semua mendapat berita bahwa mereka bertiga tak terselamatkan. Tetapi ternyata kenyataan berkata lain, kira-kira baru sekitar setahun yang lalu Yeonjun kembali ke sini dengan selamat."

"Bocah itu rupanya diselamatkan oleh seorang warga sekitar yang kemudian merawatnya. Orang yang telah menyelamatkannya itu kemudian membantunya agar ia bisa kembali menemukan keluarganya yang sebenarnya. Hingga akhirnya disinilah ia sekarang." jelas Kepala Sekolah panjang lebar.

Tak ada yang bisa Yoongi pikirkan lagi selain bersyukur, "Puji Tuhan. Miki Noona pasti senang karena ia masih memiliki seorang adik disisinya. Lalu, kalau boleh tahu apa yang tadi dilakukannya di sini?"

Namjoon terdiam mendengarkan semuanya. 'Sial, kenapa aku melewatkan informasi mengenai adik Miki ini?' batinnya.

"Ah, ya. Sama halnya denganmu, Yeonjun juga bersikeras bahwa ada sesuatu yang aneh dengan Miki. Saya awalnya tentu tak menghiraukannya, saya pikir dia hanya sudah lama tak bertemu dengan kakaknya dan merasa asing. Namun semenjak mendengar penuturan kalian, saya rasa sedikit demi sedikit saya mulai bisa memercayainya."

Sepertinya apa yang diduga Namjoon benar-benar menjadi kenyataan, bahwa memang ada jiwa lain yang kini mengendalikan tubuh Miki, bahkan mengambil alihnya.

Kenyataan mengenai Yeonjun ini pasti bisa mempermudahnya. Yoongi akan mempertemukan Yeonjun dengan Miki yang berupa arwah. Dan sebaliknya, Yeonjun harus membawanya bertemu dengan Miki yang berupa tubuh, dengan jiwa yang entah siapa.

"Sudah kuduga, memang jiwanya berbeda!" seru Namjoon tiba-tiba.

Mendengarnya, Yoongi semakin merasa curiga pada kawannya itu. Mengapa rasanya ucapan Namjoon barusan seolah menunjukkan bahwa ia memang sudah mengenal Miki sedari cukup lama. Pun juga seolah ia sudah pernah bertemu dengan Miki yang saat ini diisi dengan jiwa lain. Sebenarnya siapa Namjoon ini?

"Bisa saya minta nomor Yeonjun?" Kepala Sekolah mengangguk dan segera menyebutkan deretan angka berupa nomor telepon Choi Yeonjun.

"Kamsahamnida, Gyojang-nim. Kami permisi, karena secepatnya saya harus menghubungi Yeonjun dan mengajaknya bertemu." pamit Yoongi.

"Ya baiklah. Silahkan datang kemari jika butuh apa-apa lagi, oke?"

Ketika sampai di ambang pintu, Yoongi baru teringat akan Kim Seokjin. Tak ada salahnya mencoba bertanya mengenai dokter muda itu pada Kepala Sekolah, bukan? Apalagi berdasarkan penuturan Namjoon, Seokjin itu alumni sekolah ini.

"Ah, iya. Apa anda bisa menceritakan sedikit tentang Kim Seokjin pada saya?" pinta Yoongi.

"Kim Seokjin? Ah, dia itu alumni sekolah ini." jawabnya, "Saya bangga padanya, sebab diusianya yang masih muda ini ia telah berhasil menjadi seorang dokter yang kompeten. Oh ya, bukankah kau telah bertemu dengannya? Dia dokter yang menanganimu waktu itu, Yoongi. Dan menurut penuturan Tuan Min, dia itu anaknya dokter keluarga kalian. Dia datang menggantikan ayahnya."