15 • Fracas

189 65 30
                                    

Double update everyone!💜

Warn⚠! ️some harsh words

•••

"Hei Joon, bagaimana pertemuan dengan keluargamu kemarin?" tanya Yoongi pada sang sahabat yang sibuk menyantap makan siangnya.

"Nothing special, I guess." Namjoon mengendikkan bahu.

Yoongi mengangguk lamban seraya kembali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Masih berusaha memutar otak demi membuat Namjoon membuka mulut tanpa pemuda berlesung pipit itu menyadari bahwa ia telah membeberkan setidaknya sebuah rahasia yang selama ini ia tutupi.

Setelah pembicaraannya pagi tadi dengan Jung Hoseok, pada akhirnya Yoongi berhasil mendapatkan beberapa fakta yang Namjoon sembunyikan tanpa tahu apa sebenarnya tujuan sang sahabat menutupi semua itu darinya.

Maka dari itu Yoongi bertekad untuk mencari tahu apapun yang tengah coba Namjoon sembunyikan, sebab bagaimanapun ini berhubungan dengan Mikinya, maka pemuda itu pikir ia berhak tahu.

Segala cara dan upaya akan Yoongi lakukan dan pertaruhkan, sekalipun nantinya itu semua dapat berimbas pada runtuhnya persahabatan mereka.

Oh, atau mungkin saat ini pun hubungan keduanya perlahan-lahan sudah mulai mengalami keretakan tepat pada saat Yoongi mengetahui bahwa selama ini Namjoon menyembunyikan sesuatu di belakangnya?

Setelah menghabiskan porsi makanan masing-masing, keduanya berjalan kembali ke kelas. Sepanjang perjalanan, Namjoon mengoceh tentang sebuah buku yang baru-baru ini dibacanya. Yoongi antara fokus dan tidak, sebab pemuda itu tengah bersusah payah untuk bersikap seperti biasanya.

Namun entah mengapa terasa sulit. Sedangkan Yoongi perhatikan sikap Namjoon biasa saja, terlampau santai malah. Bahkan sesekali pemuda itu melemparkan lelucon yang sebenarnya lucu, tetapi karena Yoongi tak sepenuhnya memusatkan perhatian, maka kelakar itu hanya sekadar lalu di telinganya.

Kenapa Namjoon dapat bersikap seolah tak ada yang terjadi? Oh iya, Min Yoongi lupa. Kim Namjoon 'kan telah membohonginya sejak lama, pastilah pemuda itu sudah lebih lihai dalam seni akting saat ini.

Di tengah kekehan mirisnya yang serupa dengan orang gila, tiba-tiba saja ada begitu banyak keributan yang menyambangi rungunya. Terdengar seperti dengungan lebah.

Seketika perhatiannya teralihkan, lebih-lebih ketika mendengar namanya di sebut-sebut. "Apa? Son Wendy suka Min Yoongi?!" Sekiranya begitulah sederet kalimat yang terus disuarakan oleh beberapa siswa dengan berbarengan, sehingga suaranya sedikit bertumpuk.

Yoongi mengernyit, sedangkan Namjoon tersenyum menggoda. "Aw~ Min Yoongi kita cukup populer rupanya."

"Apa si—" Seketika ucapan Yoongi terpotong akibat bunyi berdebum keras yang disebabkan oleh beberapa kursi terjatuh saat siswi bernama Son Wendy itu berkejaran dengan beberapa siswa yang telah membuka rahasianya dan membuat rona kemerahan menjalari wajahnya.

Dan salah satunya adalah kursi milik Namjoon yang berada di barisan depan. Seketika manik tajam Yoongi mendapati sesuatu hal yang tak asing di dekat resleting tas Namjoon yang terbuka lebar dan kini teronggok di lantai kelas.

Dengan tergesa dan tanpa memedulikan segala macam keributan—yang padahal tengah membicarakan dirinya— Yoongi segera menyambar benda persegi panjang yang didominasi warna merah muda dan putih itu.

Pada permukaan kertas tebal berkualitas tinggi dan berdesain elegan itu, tertulis dengan sangat jelas nama sepasang calon suami-istri yang akan melangsungkan pernikahan kurang dari satu bulan lagi.

Give It (back) To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang