21 • Buckle Up

186 64 7
                                    

Last updated on 2020!💜
Happy New Year Eve, Everyone!🎊


•••

Melihat kedekatan serta kemesraan antara Seokjin dengan Miki 'palsu' itu seketika membuat Yoongi bertanya-tanya, sudah sejauh apa sebenarnya hubungan keduanya. Bukan dalam konteks tunangan atau calon suami-istri, tetapi lebih ke arah apa saja yang telah keduanya lakukan.

Apalagi jika melihat kekompakan dan juga sikap saling mengerti keduanya, membuat mereka terlihat begitu serasi. Seolah kedua sejoli itu benar-benar telah saling memahami luar-dalam, bahkan tanpa berkata-kata pun keduanya bisa saling mengerti.

Misalnya saja ketika mereka berlima tengah menikmati hidangan beberapa saat lalu. Miki hanya sekadar mengulurkan tangan kanannya, Seokjin dengan sigap mengambilkan garam yang tersedia di meja, dibalas ucapan terima kasih Miki, menandakan bahwa memang garam lah hal yang diperlukan oleh gadis itu.

Dan sebaliknya, ketika Seokjin dengan terburu menaruh sumpitnya, Miki dengan cepat mengambil selembar tisu lalu disapukannya tisu tersebut ke wajah tampan tunangannya, mengusap peluh yang bercucuran akibat rasa pedas dari santapannya.

Terlalu detail? Tanyakanlah pada manik sipit Yoongi yang terlalu fokus pada kedua sejoli di hadapannya.

Sesekali hatinya merasa panas dan begitu iri akan interaksi antara Seokjin dan Miki. Meski Yoongi tahu betul bahwa jiwa yang ada di dalam raga gadis Choi itu bukanlah Miki yang sebenarnya. Tetapi tetap saja sulit rasanya ketika melihat fisik orang yang ia cintai begitu mesra dan menaruh perhatian terhadap lelaki lain.

"Yoongi-ssi?"

"A-ah, uh? Maaf?" Entah sudah berapa lama Yoongi melamun hingga tak sadar bahwa ia tengah diajak berbicara.

Tawa ringan Seokjin mengudara, "Begini, Yoongi-ssi, kami hanya mau mengonfirmasi. Kau benar-benar bersedia bermain piano saat upacara pernikahan kami nanti, 'kan?"

Manik sipitnya mengerjap-erjap, "Y-ya."

"Syukurlah, terima kasih ya. Nah Sayang, alunan piano Min Yoongi inilah yang akan mengiringimu menuju altar nanti. Kata Papa nada yang dihasilkannya itu indah sekali, loh."

Bola mata Miki berbinar penuh semangat, "Benarkah? Oh astaga. Aku yakin pasti keindahannya berlipat ganda; alunannya yang lembut dan meneduhkan, lalu upacara pernikahan kita akan amat syahdu. Uuh, rasanya aku jadi semakin tak sabar ingin segera menikah denganmu."

Diusaknya lembut surai gulali tunangannya, "Aku pun ingin segera memilikimu seutuhnya, Miki." Sebuah kecupan manis mendarat di dahi sang gadis, membuatnya merona manis.

Interaksi terlampau manis tersebut menghantarkan rasa sesak yang tak bisa Yoongi deskripsikan. Terlampau sakit. Apalagi mendengar suara Seokjin menyebut nama Mikinya dengan penuh kasih sayang.

Diembuskannya napas berat, dalam hatinya Yoongi bertekad untuk merebut kembali raga gadisnya. Bagaimana pun caranya ia harus bisa membuat jiwa Miki menyatu kembali dengan raganya. Setelahnya, Yoongi lah yang akan memiliki gadis itu seutuhnya, bukan Seokjin, ataupun lelaki lain.

Menyadari suasana hati Yoongi yang semakin memburuk, Yeonjun segera menyudahi sesi pertemuan yang memuakkan ini. "Ah, kurasa waktunya sudah benar-benar mepet. Maaf Noona, Hyungdeul, aku dan Yoongi Hyung harus pergi sekarang."

"Begitukah? Ah, sayang sekali..." Gadis itu terlihat kecewa. "Baiklah, kalau begitu lain kali kita harus bertemu lagi ya, pianis tampan." Miki mengerling nakal, menciptakan desiran hangat pada dada Yoongi.

Give It (back) To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang