DEAR ATHALLA (8)

648 38 0
                                    

Hidup manusia itu sebenarnya simpel, namun keadaan yang membuatnya rumit.
.
.
UNKNOW

Kehangatan pagi hari. Begitu menenangkan pikiran manusia  manapun. Sinar matahari yang bersinar dengan terangnya. Namun, sinar sang surya itu tidak mampu membangunkan seseorang yang masih berkelana di dunia mimpinya. Entah apa yang sedang ia lakukan di alam bawah sadarnya.

"ECHA BANGUN!!"suara itu terdengar begitu menggelegar walaupun itu dari arah luar kamar.

Seseorang yang di sebut namanya itu bangkit dari tidurnya meninggalkan mimpi indahnya. Ia berjalan ke arah luar kamarnya di sana seorang remaja laki-laki dengan wajah santainya.

"Abang apaan sih, ini tuh masih jam eman dan abang udah bangunin Echa,"ucap gadis itu dengan nada sebalnya.

"Udah mandi sana daripada Echa ngomel gak jelas,"ucap laki-laki itu sambil mendorong sang adik agar kembali memasuki kamar dan segera membersihkan badannya.

Sambil menghentakkan kakinya, ia melangkah ke kamar mandi setelah mengambil handuk yang tergantung di balik pintu kamarnya.

10 menit berlalu, dan kini ia sudah duduk di kursi meja makan. Sang kakak tengah menyiapkan sarapannya. Setelah siap, mereka pun memakan sarapan neraka dengan tenang. Merka berdua, orang tua mereka tengah berada di luar kota ada sebuah pekerjaan katanya.

*****
Ersya Hanandyah Austin, siswi yang kata orang penuh dengan sejuta pesona. Pesona yang bisa mendebarkan perasaan. Seorang gadis yang hanya peduli dengan orang-orang di dekatnya, yang lain-- bodo amat.

Banyak yang menginginkan dirinya untuk menjadi pasangan, namun jangan salah pawangnya nyeremin.

Andra Putra Gemilanga, atau sebut saja ia Andra. Kakak laki-laki yang selalu melindungi adiknya. Perempuan mana yang tidak ingin bersamanya. Sama seperti adiknya, sama-sama manusia yang penciptaanya sangat detail.

Koridor yang sepi seketika ramai, ramai karena datangnya dua orang manusia tadi. Itu hal biasa terjadi, sungguh itu menjenuhkan sebenarnya. Namun, biarlah sama-sama manusia, punya mulut dan mata yang bisa menilai setiap detail dari penampilan seseorang.

Di persimpangan, keduanya terpisah. Echa yang memasuki area kelas 11 dan Andra yang memasuki area kelas 12.

Echa memasuki kelasnya, 11 MIPA 3. Walaupun ini masih pagi, kelas ini sudah lumayan ramai penghuninya. Echa berjalan ke arah bangunnya di sana sudah ada para sahabatnya yang ternyata datang terlebih dahulu darinya.

Di sana sudah ada, Anggiana Naura atau sebut saja dia Gia, gadis yang duduk di sebelah Echa.

Dan juga, Diana Adinda atau sebut saja Diana, gadis yang duduk di belakang bangku Echa dan Gia. Novel adalah makanan sehari-harinya. Sama seperti sekarang, ia tengah fokus membaca novel, sampai tidak menyadari kedatangan Echa.

"Woy!"ucap Echa sambil menggebrak meja.

Diana terlonjak kaget,"Echa lo mah, orang dia lagi mesra-mesranya ini, kan ilang halamannya,"ucap Diana sebal

"Ribet amat hidup lo, tinggal cari lagi susah,"ucap Gia

"Kan gue gak tau tadi halaman berapa. Echa tanggung jawab lo,"ucap Diana

DEAR ATHALLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang