Happy Reading...
Hari ini adalah hari setiap oejalar masuk sekolah. Sebentar lagi adalah Ujian Akhir Semester banyak sekali pelajar yang rela pulang sekolah sedikit tekad karena mereka memerlukan tambahan belajar bersama tutor mereka atau teman sebaya mereka. Namun, hal itu hanya berlaku bagi para pelajar ambisius yang mengharuskan diri mereka mendapatkan nilai memuaskan, harus mendapatkan nilai sempurna.
Tidak bagi mereka yang 'bodo amat' tentang nilai. Tujuan utamanya adalah yang penting naik kelas, hanya itu. Sama halnya dengan Erik, Athalla, dan mungkin saja Kevan. Karena Kevan bisa dibilang murid yang teladan, tapi teladan ya gitu kadang-kadang.
Dan anehnya di SMA ini, walaupun UAS bisa dibilang beberapa minggu lagi tapi masih ada kelas yang free. Karena mungkin guru-gurunya memang sibuk karena biasanya sehabis UAS, SMA CAKRAWALA biasanya mengadakan event-event tertentu.
Sekarang saja adalah jam kosong pelajaran olahraga bagi kelas IPS 3 dan IPA 3, yaitu kelasnya Athalla, Erik, dan Kevan dikarenakan Pak Dede selaku guru olahraga sedang mengikuti rapat dengan guru lainnya.
Namun, kelas mereka tidak dibebaskan untuk berganti pakaian walaupun tidak olahraga. Kelas mereka dibebaskan melakukan apapun asalkan di luar kelas dan tidak langsung berganti pakaian.
Namun, berbeda dengan Erik dan Kevan mereka bukannya berada di lapangan tapi mereka berada di atap sekolah. Biasalah karena angin di atap lebih sejuk daripada di bawah.
Jika kalian bertanya Athalla dimana karena dimana ada Erik dan Kevan pasti ada Athalla di sana. Jawabannya adalah Athalla sedang ke kantin membeli sesuatu untuk menemani mereka saat di atap sekarang.
"Pan, Lo sama Gia gimana?" tanya Erik
"Gak gimana-gimana," jawab Kevan
Tidak lama setelah itu, Athalla datang dengan kantong plastik di tangannya yang berisi cemilan dan minuman untuk mereka bertiga.
"Lla Lo udah ketemu mereka?" tanya Kevan
Mareka yang dimaksud Kevan adalah keluarga kandung Athalla. Mereka berdua sudah mengetahui kemana Athalla kemarin karena Athalla sudah menceritakan semuanya.
Athalla mengangguk,"udah sekalian kemaren sama tante om gue juga ada."
"Lengkap dong," ujar Erik
"Iya," jawab Athalla sambil tangannya yang membuka tutup botol minuman yang masih tersegel
"Lla Lo gak ada niatan gitu buat cari cewek?" tanya Erik mulai memancing Athalla dengan maksud tersembunyi
Athalla nampak berpikir,"emang kalo gue gak punya cewek kenapa?"
"Ya Lo pikir aja gue, Kepan aja udah ada masa elo sendiri kagak ada," ucap Erik
"Ini masa SMA nikmati selagi bisa," ujar Kevan sambil memakan kuacinya
"Tuh Kepan aja bener. Lagian banyak cewek yang mau sama elo tinggal pilih aja."
"Mau sih–
"Nah itu kan," ujar Erik
"Tapi gue bingung. Nembak ceweknya gimana?" ucap Athalla yang mendapatkan tatapan yang sulit diartikan dari kedua temannya itu
"Gampang. Pake pistol tembak aja biar mati," ujar Kevan
"Mana ada kayak gitu. Ajaran sesat ni, mau Lo tambah dosa. Udah dosanya numpuk malah mau nambah. Dasar human," ucap Erik
"Ya Lo tinggal ngomong aja bilang gitu," sambung Erik
"Emang dia mau?"
"Ya kan gak tahu nanti aja liat."
"Coba dulu. Diterima enggak urusan nanti," ucap Kevan
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR ATHALLA
Teen Fiction[SELESAI] "manusia itu bisa menilai keburukan orang lain. Namun, apakah manusia itu bisa menilai keburukannya sendiri?" . . Kisah klasik seorang remaja laki-laki yang hanya bisa mengikuti alur kehidupan yang sudah ditentukan. Mencoba untuk memperbai...