DEAR ATHALLA (31)

365 27 2
                                    

Happy Reading...

Suasana malam yang menyejukkan mendukung suasana hati yang sedang dilanda kegembiraan dan jangan lupa cemilan yang difungsikan sebagai pelengkap, nikmat sekali.

Oh iya, ponsel yang berada di genggaman baterai full dan WiFi tetangga yang alirannya sungguh membuat betah dan engga untuk bangkit dari posisi awal.

Di sinilah dia, Athalla Reonald Gibran berada di teras halaman depan rumahnya sambil menikmati seperangkat alat sholat dibayar tunai SAH! Canda, sambil menikmati seperangkat kebahagiaan dunia. Lama-lama Athalla macam cewek aja kayaknya.

Oke, ditemani dengan chat yang terus berdatangan mulai dari para teman-teman di rumah singgah, bunda Irma yang tak henti-hentinya mengingatkan Athalla untuk makan dan sebagainya, dan juga chat ciwi-ciwi yang meneror Athalla untuk mem-follback mereka di Instagram.

Namun, hanya satu pesan yang dapat menarik perhatiannya. Seseorang yang Athalla chat sedari tadi namun setelah satu jam kemudian orang itu baru membalas pesan yang Athalla kirimkan.

Orang itu adalah Ersya Hanandyah Austin. Jangan ditanya seorang Athalla mendapatkan nomor seorang Ersya jelas jawabannya adalah dari sahabat karibnya yang berlandaskan playboy cap kuda nil, Ahmad Eriky yang guanteng teng teng sejagat raya.

Erik 'kan playboy tuh, nah dapatin hati cewek aja cepet apalagi nomor telpon cewek, cepet banget pake nget nget nget.

ATHALLA
malem Echa|

ERSYA
|paan?

ATHALLA
yaallah Jan judes" napa|

ERSYA
|terserah gue dong
|Athalla gue mau nanya dong?

ATHALLA
yaudah nanya aja apa sih yang ngak buat elo|

ERSYA
|gue serius

ATHALLA
iya cha nanya apaan?|

ERSYA
|rumor tentang Lo sama kak Rio itu bener?

ATHALLA
menurut Lo gimana?|

ERSYA
|ya gak tau
|tapi bisa aja iya kan waktu itu?
|bener gak sih?
|Athalla jawab napa

ATHALLA
Jan spam gue abis minum tadi|

ERSYA
|emang Lo ngapain?

ATHALLA
cieee kepo ya|
perhatian banget sih|

ERSYA
|dih yang kepo sapa
|gue cuma mau nanya itu doang
|bener gak?

ATHALLA
iya bener kan Lo tau sendiri|

ERSYA
|serius? Gak bohong kan?

ATHALLA
iya bener sayang|

ERSYA
|sayang sayang gue tendang Lo!!
|Btw Lo depet nomor gue dari mana?

ATHALLA
dari hatiku untuk dirimu|

ERSYA
|ish Lo lama lama kayak Erik

ATHALLA
jangan dong|
jangan sama gue sama dugong itu|

ERSYA
|masa sih gak sama
|jangan jangan Lo sama ya kayak dia
|PLAYBOY

ATHALLA
tenang aja gue gak playboy ko|
gue kan cuma buat elo doang|

ESRYA
|dih amit amit gue gak mau

ATHALLA
yakin gak mau?|

ERSYA
|yalah

Athalla menggeleng melihat jawaban dari chat-nya dengan Echa,"belom apa-apa udah ditolak aja gue."

ATHALLA
kalo Lo gak mau tapi gue mau|
gimana dong?|

ERSYA
|mana saya tau

ATHALLA
saya kan ikan|

Tak lama setelah itu sebuah notifikasi pesan kembali menarik perhatiannya. Dengan dahi berkerut dan juga jantung yang berdebar, yalah kalau gak berdebar Athalla mati dong. Canda, jantung yang berdebar dua kali lebih cepat

RIO
|Athalla?
|Ayah mau ketemu

Kira-kira begitulah isi pesan tersebut. Pesan yang bisa membuat jantung Athalla berdetang lebih kencang dari biasanya.

Kilasan-kilasan memori masa lalu seketika berputar kembali di pikirannya. Antara ingin atau tidak ingin. Entahlah.

ATHALLA
iya|
kenapa?|

Tak lama setelah itu muncul kembali pesan dengan tulisan dan maksud yang sama

RIO
|ayah mau ketemu
|Lo bisa gak?

ATHALLA
kapan?|

RIO
|besok? Gimana?

Jantungnya semakin berdebar kencang. Dengan kecepatan yang sangat-sangat pelan iya mengetikkan sesuatu pada balasan chat antar Athalla dan Rio

ATHALLA
iya gue bisa|

RIO
|oke besok Lo kerumah
|masih inget alamatnya kan?
|atau entar kami yang ke rumah Lo?

ATHALLA
gue yang kesana|

RIO
|oke
|jaga kesehatan kata bunda

Pesan terakhir hanya dibaca oleh Athalla tanpa ada niat untuk membalasnya. Ia tersenyum kecut melihat pesan itu,"kata bunda apa kata elo bang?"

Mengingat kenangan masa lalu yang kembali singgah di otaknya. Berkelana mencari jalan yang tepat untuk disinggahi. Antara ingin dan tidak ingin, tapi hal itu harus tetap ia laksanakan. Mengingat kembali rasa kerinduan yang berjalan-jalan di hatinya.

"Cukup ingat yang bahagianya saja," ucap Athalla kemudian ia memejamkan matanya berusaha menghilangkan rasa tegangnya sejenak.

Dan mungkin saja esok adalah saatnya. Saatnya untuk ia kembali mengukir cerita kehidupan yang sempat terhenti. Mungkin juga hari esok adalah bahagianya, semoga saja.

~~~~~~~~~~~~~~~
Bersambung

Maaf jika di part kali ini terlalu pendek dari biasanya. Semoga aja kalian tetep menikmati:)

Tetap enjoy guyss!!

DEAR ATHALLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang