Happy Reading...
Ersya Hanandyah Austin adalah seorang gadis SMA yang mungkin masih bisa dibilang bukan gadis SMA. Sikapnya yang kadang kekanak-kanakan, kadang juga menjadi dewasa membuat setiap orang yang berada di sekitarnya harus selalu menghela napas panjang.
Contohnya saja sekarang ini, masih pada hari yang sama, seorang Ersya tengah melangkahkan kakinya menuju kelasnya yang berada di lantai dua. Setelah bertemu dengan seseorang yang membuat moodnya hancur, kini dengan wajah kesalnya ia memasuki kakinya menuju kelas
Kelas yang ramai kerena masih freeclass dan juga pintu kelas yang ditutup degan sekali dobrakan oleh kakinya pintu itu seketika terbuka. Semua pasang mata mengarah padanya dan juga aktivitas yang ribut itu seakan berhenti seketika
"Apa liat-liat mau Echa cabut matanya," ucap Echa dengan nada kesalnya sambil menatap semua teman-temannya yang menatapnya
Seketika orang-orang yang melihatnya tadi langsung kembali pada aktivitas utama mereka. Echa kini ia kembali melangkahkan kakinya menuju tempat duduknya yang di sana sudah ada kedua sahabatnya siapa lagi kalau bukan Diana dan Gia
Sedangkan Diana dan Gia yang berada di tempat duduk itu hanya diam menatap Echa yang kini tengah duduk di kursinya sambil meminum air yang ia beli tadi saat ke kantin
Brak
"Heh! Lo kenapa sih," ucap Diana sambil mengebrak meja di hadapannya
Diana ini, orang lagi minum malah dikagetkan dan alhasil Echa tersedak oleh air yang ia minum tadi
"Didi mau bunuh Echa?" ucap Echa masih dengan nada kesalnya sambil memukul-mukul dadanya pelan untuk meredam batuk akibat tersedaknya sambil dibantu oleh Gia. Sepertinya moodnya masih hancur dan bahkan tambah hancur kerena ia terkejut tadi oleh gebrakan meja Diana
"Lo sih tau lagi ngambek," ucap Gia pelan takut didengar oleh macan betina yang duduk di sampingnya ini
Hal itu hanya dibalas dengan cengiran dari Diana. Mungkin sekarang waktunya untuk bertanya
"Cha Lo kenapa?" tanya Gia dengan sangat berhati-hati takut nanti Echa kembali dalam mode yang sangat buruk
"Tadi nih ya, masa-
"Masa apaan?" tanya Diana yang memotong pembicaraan Echa
"Ish dengerin dulu. Mau diceritain gak?"
"Iya Cha lanjut," ucap Diana dengan cengirannya
"Tadi kan ketemu Athalla di tangga, dia nawarin pulang bareng eh belom aja ada berapa detik kemudian dia bilang gak jadi deh lain kali aja Cha," ucap Echa sambil menirukan cara Athalla berbicara dengan nada menye-menye
"Terus kenapa?"
"Ya gimana ya, Athalla tu jadi cowok plin plan banget Echa kesel jadinya."
"Jadi Echa kesel gegara Athalla doang?" tanya Diana
Echa menganggukkan kepalanya pertanda 'iya'
Brak
Meja itu kembali tersakiti oleh tangan seorang Diana Adinda. Kasian 'kan mejanya
"Seriusan Lo kesel sama Athalla?" tanya Diana memastikan lagi
"Iya Diana anaknya om Fahmi," ucap Echa mungkin kini kesalnya berpindah dari yang kesal dengan Athalla kini berpindah menjadi kesal dengan Diana
Diana menunjukkan senyumnya yang mungkin bisa dikatakan senyum menakutkan,"wah jangan-jangan Lo suka kali sama Athalla," ucap Diana
Echa menggelengkan kepalanya,"gak ya Echa gak suka."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR ATHALLA
Teen Fiction[SELESAI] "manusia itu bisa menilai keburukan orang lain. Namun, apakah manusia itu bisa menilai keburukannya sendiri?" . . Kisah klasik seorang remaja laki-laki yang hanya bisa mengikuti alur kehidupan yang sudah ditentukan. Mencoba untuk memperbai...