Happy Reading...
"Eh, maksudnya Lo mau gak jadi pacar gue?" tanya Athalla. Sungguh Athalla merasa gugup sekarang. Sangat gugup.
Pacar, batin Echa
Echa sendiri juga tambah panas dingin dibuatnya. Ia ingin mengeluarkan suara tapi tidak tahu harus dari mana. Mengingat kejadian yang sama. Bahwa adik kakak ini memintanya untuk menjadi pacar, namun di hari yang berbeda.
"tapi ada satu lagi kebahagiaan gue yang belum gue laksanakan."
Orang itu menatap Rio dengan penuh tanya,"apa itu?" tanya orang itu
"Elo."
Kata-kata itu kembali terngiang di kepalanya. Ini adik kakak, saudara kandung. Apakah mereka harus memiliki hati yang sama?
Ya, orang itu adalah Ersya. Kalian ingat kejadian dimana Rio pergi malam-malam menemui seseorang? Di siang harinya mereka janjian Rio mengatakan bahwa adiknya yaitu Athalla akan mengunjunginya dan keluarganya. Dan setelah itu, mereka akan bertemu karena menurut Rio, Athalla juga memiliki perasaan yang sama pada gadis dari adik sahabatnya itu, membuat Rio semakin gencar untuk mendekatinya.
Dan akhirnya, ya Rio menyatakan perasaan malam itu. Echa sendiri, sungguh tidak menduga bahwa Rio, sahabat dari kakaknya itu memiliki perasaan khusus kepadanya.
"Lo.. serius?" tanya Echa
Athalla menatapnya,"gak gue becanda."
Mendengar itu Echa dengan sigapnya melayangkan pukulan ke pundak Athalla dengan tenaga full yang ia miliki,"gak usah becanda kalo soal perasaan."
"Dih kata-katanya puitis banget," ucap Athalla sambil terkekeh,"lagian ya Cha Lo gak liat apa tampang gue udah serius banget," sambung Athalla
Echa kembali melayangkan pukulan itu kepada Athalla, kali ini mendarat tepat di wajah tampan milik Athalla,"tampang Lo gak cocok buat serius."
"Aduh," ucap Athalla sambil mengusap wajahnya,"kok ditabok sih muka gue gak ganteng lagi kan."
"Yang bilang Lo ganteng juga siapa," cibir Echa
"Jadi gimana Lo terima atau gak?" tanya Athalla,"jangan-jangan Lo udah terima bang Rio ya," sambungnya
Echa terkejut mendengar penuturan Athalla tadi, darimana orang ini tahu, padahal'kan tidak ada yang tahu bahkan kakaknya sendiri saja tidak tahu,"kok..Lo bisa tahu?" tanya Echa
"Ya tahulah, apasih yang gak gue tau kalo itu soal elo."
"Sok tahu Lo."
"Emang gue tau ya," ucap Athalla
"Beberapa hari yang lalu, bang Rio nyatain perasaannya sama kayak gue, tapi elo belom jawab iya atau gak, tapi elo sendiri minta waktu kan?" tanya Athalla memastikan ucapannya itu adalah benar
Ya memang benar, kejadiannya memang seperti itu. Tapi Echa berpikir darimana orang dihadapannya ini tau?
Kakak adik gini bisa-bisanya nembak gue, untung aja gak diwaktu yang sama, batin Echa
"Gimana?" tanya Athalla
"Apanya yang gimana?"
"Iya atau gak?"
"Gue gak tau–
"Kok gak tau sih, tinggal jawab iya atau gak aja susah," ucap Athalla memotong ucapan Echa
"Lo mah gampang tinggal bilang aja, lah gue mesti tanya hati dulu," geram Echa
"Bahasanya tanya hati, kayak judul lagu aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR ATHALLA
Teen Fiction[SELESAI] "manusia itu bisa menilai keburukan orang lain. Namun, apakah manusia itu bisa menilai keburukannya sendiri?" . . Kisah klasik seorang remaja laki-laki yang hanya bisa mengikuti alur kehidupan yang sudah ditentukan. Mencoba untuk memperbai...