Happy Reading...
Masih di hari yang sama, saat selesai acara istirahat maka dimulailah dengan acara KBM yang sangat membosankan apalagi, saat ini mata pelajaran bahasa Indonesia yang menjadi pengisinya.
Sebagian siswa IPA 3 yaitu kelas yang ditempati oleh Ersya dan kedua sahabatnya yaitu Gia dan Diana itu merasa bosan karena sedari tadi guru di depan hanya mengisyaratkan mereka untuk membaca buku paket yang tulisannya membuat mata terpejam ya, walaupun jumlah halamannya hanya dua lembar tapi ya gitu tulisannya. Ibaratnya lagi dongeng sendiri. Tapi jika itu membaca bacaan fiksi seperti halnya novel, ya pasti sebagian orang merasa semangat apalagi para perempuannya. Ya gak?
"Oke anak-anak, kalian sudah membaca yang ibu suruh tadi, jadi bagaimana pendapat kalian?"
"Apa kesimpulan yang kalian dapat?"tanya guru itu. Sebut saja ia Bu Tika. Guru senior di SMA CAKRAWALA ini. Gurunya baik banget, kebanyakan cerita kalau ngajar ya jadinya para siswa merasa mengantuk. Saking baiknya guru ini, jika ada muridnya yang remidi saat ulangan ia tidak akan memberika latihan soal kembali, hanya diberikan sepatah duapatah kata. Walaupun bikin ngantuk tapi enakkan?
Tak lama setelah itu, bel pertanda pergantian belajar telah berbunyi,"baik karena belnya sudah bunyi, ibu akan keluar jangan lupa kalian belajar juga di rumah. Oh iya, tadi pak Syam pesan ke ibu, katanya beliau tidak masuk ke kelas kalian jadinya kalian di suruh mengerjakan LKS halaman 24 dikumpulkan besok waktu beliau masuk kelas,"ucap Bu Tika
"Baik, ketua kelas dijaga kelasnya agar tidak gaduh, ibu pamit assalamu'alaikum,"ucap Bu Tika
"Waalaikumsalam,"jawab semua siswa IPA 3 dan kemudian guru itu melangkah keluar kelas dan jangan ditanya keadaan kelas ya pasti jika tidak ada guru suasananya seperti apa.
Bukannya mengerjakan tugas justru mereka melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diri mereka sendiri yaitu adalah tiduran dikarenakan sekrang sudah memasuki siang hari, siapa sih gak ngantuk.
Tapi berbeda dengan Echa dan kedua sahabatnya, mereka bertiga duduk berkumpul di satu meja. Echa yang tadinya duduk menghadap depan kini berbalik badan menghadap Diana yang duduk di belakang sendirian.
"Eh guys kalian tau gak?"ucap Echa memulai pembicaraan.
"Ya mana tau Cha, kan belom ngomong,"ucap Gia yang duduk di samping Echa. Ya Gia adalah teman sebangku Echa
"Ternyata kak Rio sama Athalla ada hubungan,"ucap Echa dengan suara yang sedikit mengecil karena ia tahu seharusnya ia tidak menceritakan hal ini kapada orang lain karena ia tidak berhak
"Maksudnya mereka berdua gay?!"ucap Diana dengan nada yang lumayan keras sehingga mengundang tatapan ke arah mereka bertiga
Hanya cengiran yang dibalas Diana saat mereka, para penghuni kelas ini menatapnya dengan tatapn mematikan
"Gak gitu Dii,"ucap Echa
"Ya Lo sih, ucapan Lo itu ambigu jadinya gue mikirnya ke situ,"ucap Diana sambil menggaruk tengkuknya
"Denger dulu mangkanya,"ujar Gia
"Lanjut Cha,"
"Tapi ini menurut pendapat gue aja, soalnya semalam gue itu ke makam neneknya kak Rio nah di sana Athalla udah ada duluan trus mereka itu kayak saling temu kangen gitu peluakan segalan dan yang buat gue kaget itu saat kak Rio bilang kalo gue ini Abang Lo, gitu katanya,"ucap Echa panjang lebar
"Abang? Lo yakin Cha?"tanya Gia
"Yakin gak yakin sih gak mungkin kan kalau mereka kepisah gitu sedangkan di sisi lain mereka itu saudara,"ucap Echa
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR ATHALLA
Teen Fiction[SELESAI] "manusia itu bisa menilai keburukan orang lain. Namun, apakah manusia itu bisa menilai keburukannya sendiri?" . . Kisah klasik seorang remaja laki-laki yang hanya bisa mengikuti alur kehidupan yang sudah ditentukan. Mencoba untuk memperbai...