Happy Reading
Malam hari pun tiba, setelah makan malam dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim kini, Athalla duduk di kursi teras depan rumahnya ditemani segelas susu cokelat kesukaannya dan setoples kue kering dari bunda Irma waktu ia berkunjung ke rumah singgah pada sore harinya.
Sambil memainkan ponsel di tangannya, sebuah pesan singkat masuk dan itu dari nomor yang tak dikenal
0875xxxxxxxx
|Athalla?
|SV back, RioATHALLA
oke|Entah dimana Rio mendapatkan nomornya, tapi ia tetap save back nomor yang katanya adalah dari seorang Reonal, tapi mungkin itu memang benar tertampang di foto profile nomor itu terlihat foto Rio.
Ok abaikan dulu soal itu, Athalla kembali mengingat kejadian di pemakam tadi kepalanya terus mengingat kejadian di masa lalu yang membuatnya terpisah dengan keluarganya.
Menghembuskan nafas pelan, Athalla bangkit dari duduknya saat hendak memasuki rumahnya, ada suara deru motor dan gerbang rumahnya pun terbuka menampilkan dua anak manusia yang Athalla tidak inginkan untuk mereka datang di waktu ini karena Athalla ingin mengistirahatkan pikirannya sejenak.
Dengan tampang tidak berdosanya, dua orang itu langsung duduk di kursi teras rumah dan Athalla yang seharusnya ingin masuk jadi tertahan.
"Wow, alim Lo ya, duduk depan teras pake sarung lagi,"ucap Erik diiringi kekehan yang keluar dari mulutnya
Ya, memang sehabis sholat tadi, Athalla malas mennganti sarungnya dan ia juga ingin mencari udara dinginnya angin malam dan juga ia ingin merasakan ketenangan namun, itu semua seakan buyar dan sayangnya ia didatangi oleh dua anak manusia yang tidak lain adalah kedua sahabatnya, Erik dan Kevan
"Biar kenapa Lo, entar kalo ada cewek lewat trus dia buat Tik tok yang lagunya,"Erik menjeda ucapannya ia mengambil nafas panjang dan,"tuhan tolong aku katakan padanya aku cinta dia bukan salah jo–
Nyanyian Erik terpotong kerena ada sebuah sendal melayang mengenai muka Erik yang mulus itu,"gak usah nyanyi. Suara Lo sumbang,"ucap Kevan. Ya, dia adalah pelaku dari pelemparan sendal jepit itu
"Ish sendal Lo bau tahi kucing,"ucap Erik sambil mencium sekilas sendal milik Kevan itu
"Lo gila apa kurang waras, udah tahu bau masih aja dicium,"ucap Athalla diiringi kekehanya
"Lo kemana tadi habis pulang sekolah, gue cariin di rumah bunda gak ada,"ucap Kevan
"Ada kok gue tadi sore. Gue tadi ke makam Ema,"jawab Athalla
"Iya Lo mah, gue chat gak dibales abis kuota gue,"ucap Erik
"Yang nyuruh Lo chat gue siapa Bambang,"
"Yee asal Lo tahu ya, tadi pas pulang sekolah gue ketemu Dika dan dia ngajakin Lo balapan besok malam,"ucap Erik
Ya, memang sepulang sekolah tadi Athalla lebih dulu pamitan kepada kedua sahabatnya ini dan tanpa memberitahukan kemana tujuannya. Dan tanpa diinginkan, ternyata musuh tercinta mereka itu tengah menunggu bersama para pengikutnya.
Awalnya Erik dan Kevan tidak mau meladeni manusia-manusia itu tetapi kerena perkataan mereka yang mengatakan,"kalo kalian gak mau berarti kalian pengecut. Banci,"dan tentunya Erik dan Kevan tersulut emosi tapi mereka tahan karena itu masih di arena sekolah dan mereka tidak ingin melibatkan masalah mereka dengan orang lain.
Ok next, kembali ke Athalla dan kawan-kawan.
Kevan, sebagai seorang yang sangat peka dengan keadaan, ia terus memandangi wajah Athalla dengan pandangan yang diragukan,"kenapa Lo liatin gue kayak gitu,"ucap Athalla yang sadar bahwa ia ditatap oleh Kevan
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR ATHALLA
Teen Fiction[SELESAI] "manusia itu bisa menilai keburukan orang lain. Namun, apakah manusia itu bisa menilai keburukannya sendiri?" . . Kisah klasik seorang remaja laki-laki yang hanya bisa mengikuti alur kehidupan yang sudah ditentukan. Mencoba untuk memperbai...