Part 1

9K 517 6
                                    

Di kamar yang serba putih serta bau obat obatan terdapat seorang pemuda yang terbaring lemas dibrankar rumah sakit tapi ia mulai membuka matanya secara perlahan namun pasti dan ia terkejut.

"Ha? Ini dimana?" tanya pemuda itu langsung duduk dari baringnya.

"Eitt hati-hati!" Terdengar suara asing selain dirinya ia pun menoleh dan mendapati seorang pemuda tapi kelihatan lebih tua sedikit dari nya.

"Anda siapa?!" tanya pemuda yang di brankar rumah sakit dengan sedikit ragu.

"Saya Nathan! Nathan Antariksa." Jawab pemuda yang lebih tua darinya.

"Oh,"

Kemudian Nathan bertanya balik kepada pemuda yang terduduk dibrankar rumah sakit. "Nama kamu siapa?" tanya Nathan.

Tapi pemuda yang didepan nya ini masih tampak ragu dengan nya. Lalu Nathan tersenyum hangat. "Kamu tenang aja saya orang baik-baik kok," ucap Nathan dengan senyum hangat yang terpatri dibibir manisnya.

Pemuda ini mengangguk. "Namaku Michael Alexandro." Ya, dia adalah Michael.

"Oh begitu, kalo kamu mau panggil saya Abang aja ya?" ucap Nathan.

Michael tersenyum manis dan mengangguk dengan semangat. "Iya, Bang." Sahut Michael.

"Eh iya kenapa aku ada disini? Bukannya aku terakhir kali ada di kamar mandi," tanya Michael ke Nathan.

"Abang yang bawa kamu kesini," jawab Nathan.

Lalu Nathan menjelaskan semuanya ke Michael.

Flashback on

Jadi pada saat itu Nathan kebetulan ingin berkunjung ke rumah keluarga Alexandro karna ada urusan sedikit.

Dan sampailah Nathan di depan pintu gerbang utama keluarga Michael.

Tok ... tok ... tok.

Nathan mengetuk pintu namun tak terdengar jawaban dan sekali lagi Nathan mengetuk pintu tetap tak terdengar jawaban. Lalu Nathan membuka knop pintu yang tak terkunci itu, kemudian Nathan pun masuk dan mengamati ruangan-ruangan yang berada di dalam rumah tersebut.

"Wah indah dan keren tapi sayang kayak gak ada tanda-tanda kehidupan." Gumam Nathan dan sampai pada satu ruangan yang membuatnya tertarik sekali ingin memasukinya karna terdengar suara air.

Lalu Nathan mendekati ruangan itu yang ternyata adalah kamar milik Michael dan membukanya. "Halo apa ada orang?" tanya Nathan.

Namun tak ada yang membalasnya, lalu Nathan mendekati kamar mandi karna mendengar suara air yang kepenuhan.

Dan betapa terkejutnya ia saat telah membuka pintu kamar mandi milik Michael yang terdapat Michael yang sudah tersungkur dengan cairan berwarna merah, yaitu darah yang keluar dari hidung Michael dan genangan air menjadi satu.

Lalu Nathan mematikan kran air dan mengendong Michael untuk menuju ke rumah sakit terdekat.

Flashback

"Oh iya, maaf ngerepotin Bang." Ucap Michael tidak enak.

"Iya gak papa kok. Gak usah sungkan-sungkan sama Abang," jawab Nathan pada Michael.

"Iya,"

"Abang waktu itu mau ngabarin ortu kamu, tapi nomor HP mereka pada gak aktif semua, Michael. Abang telpon terus tapi tetap aja," ucap Nathan pada Michael pelan.

Michael tersenyum tipis. "Gak papa, Bang. Itu udah biasa kok," sahut Michael lirih.

Nathan merasa tidak enak pada Michael sekarang. "Yaudah sekarang kamu tidur aja karna kondisi kamu belum fit. Nanti Abang bawain makanan habis kamu bangun, karna kamu tadi banyak banget ngeluarin darah."

"Iya Bang, tapi aku sakit apa kata Dok-"

Belum sempat Michael melanjutkan kata-katanya sudah dipotong dulu oleh Nathan. "Sstt udah jangan pikirin itu sekarang. Yang penting sekarang kamu istirahat ya," ucap Nathan panjang lebar.

"Iya iya deh, Bang!" jawab Michael.

Michael pun membaringkan dirinya kembali dan Nathan menyelimuti nya sebatas dada. "Terima kasih ya, Bang!" ucap Michael tulus.

"Iya sama-sama." Jawab Nathan tulus.

Michael mulai menutup matanya kembali, Nathan menghela napas pelan ia kepikiran dengan perkataan dokter tadi mengenai Michael.

"Untungnya kamu membawanya tepat waktu jika tidak ia akan kehilangan nyawanya karna ia banyak kehabisan darah, tapi sekarang keadaannya sudah membaik." Ucap Dokter itu.

"Dok apa ada dengannya? Kenapa dia banyak sekali keluarin darah?!" ucap Nathan.

Dokter menghela napas berat. "Dia terkena sebuah penyakit tapi kami masih belum memastikannya dengan baik. Dan dia mengalami tekanan, menurut saya dia kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya!"

Nathan mengepalkan tangannya ia kasihan terhadap Michael mengapa remaja yang pada umumnya mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, tapi Michael tidak!

"Saya mohon tolong jaga dia dengan baik," ucap Dokter itu.

"Tanpa Dokter suruh saya akan menjaga nya!" jawab Nathan antusias. Walau Michael bukan saudara kandungnya tapi ia akan menjaganya dengan baik seperti saudara kandung.

Dokter itu hanya mengangguk.

"Semoga kamu baik-baik aja, Michael." Ucap batin Nathan sendu.

"Abang akan jaga kamu dengan baik."


Hai guys👋maaf karna ini ada kesalahan sedikit tapi tenang udah aku baikin kok:)

Semoga kalian suka:)

MICHAEL [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang