Part 10

2.3K 250 7
                                    

                       10.Berjuang

Sorry for typo:)

                     Happy Reading
                                  .
                                  .
                                  .

Michael sudah bangun dari tidurnya tapi sejak ia bangun ia hanya diam dan melamun. Dan itu membuat Nathan binggung.

"Michael kamu gak apa-apa?" tanya Nathan sambil memegang pundak Michael cemas.

Michael menoleh dan tersenyum hangat ke arah Nathan, tapi binar dimata Michael menunjukkan kekosongan yang mendalam.

Nathan menghela napas berat lalu menatap Michael intens.

"Kamu kenapa? Cerita sama Abang siapa tahu Abang bisa bantu," ucap Nathan.

Michael menggeleng lemah. "Gak, gak ada yang bisa bantu! Aku udah gak kuat lagi Bang," jawab Michael yang mulai mengeluarkan air mata.

"Ada Abang di sini. Abang pasti bantu kamu dan selalu ada buat kamu kapanpun kamu butuhkan!" Ucap Nathan dengan nada serius.

"Aku gak sanggup nerima penyakit sialan ini, Bang! A-ku u-da-h ca-pek. Hiks...hiks," kata Michael dengan terisak-isak.

"Udah jangan bilang sialan ya. Abang yakin di balik masalah yang kita hadapi pasti selalu ada jalan keluarnya."

"Jangan pernah menyerah pada keadaan yang kamu hadapi sekarang! Tapi bangkit dan tunjukkan bahwa kamu pasti BISA." Ujar Nathan sambil menekan kata bisa dengan semangat 45.

"Tapi Bang... " Ucapan Michael terpotong.

"Lo harus berjuang Mice. Gua yakin lo pasti bisa sembuh dan bisa bahagia." Sahut Arga yang dari tadi sudah ada di ambang pintu.

"A-r-g-a..." Lirih Michael terbata-bata.

"Gue gak yakin bisa sembuh," lanjut Michael dengan lirih kemudua menundukan kepalanya.

"Jangan pernah bilang kek gitu lagi di depan gue! Lo harus berjuang buat kita dan buat kebahagian lo dan untuk diri lo sendiri. LO HARUS YAKIN LO BISA SEMBUH!" Ucap Arga kesal bercampur dengan rasa sedih.

Michael mengangkat kepalanya dan menatap Arga dengan pandangan yang sulit dibaca oleh Arga. "Gue bakal usahain dan berjuang supaya gue bisa sembuh," sahut Michael yang membuat Arga dan Nathan tersenyum.

"Walau gue gak yakin sepenuhnya."

Lalu Arga mendekati ranjang Michael dan mengusak surai rambut milik Michael dengan gemas. "Nah gitu dong. Dahlah jangan mewek lagi, gue gak suka liat lu kalo lagi mewek. Gaya lu gak cool," celetuk Arga.

"Is apaan si? Lo pikir gue anak kecil! Segala pegang pala gue, dih Najis." Heboh Michael sambil membersihkan kepalanya bekas tangan Arga dengan tertawa.

"Hilih! Tangan gue steril ya gak kotor!" Sahut Arga sambil memutar mata malas.

"Nyenyenye," ejek Michael. Nathan tertawa pecah setidaknya Michael dapat tertawa walau itu hal kecil.

"WOII BERTIGA YANG DIDALEM KAMAR! KAPAN TURUN NYA SI KALIAN?! INI UDAH MASAK MAKANANNYA! BURUAN TURUN NANTI KEBURU DINGIN!" Teriak Rio dengan suara cemprengnya dari lantai bawah.

"SABAR ANYING! INI JUGA MO TURUN!" Teriak Arga yang membalas teriakan Rio dengan teriakannya juga.

"Gak usah teriak nyett," umpat Michael kesal.

Nathan, Arga dan Michael pun turun untuk menuju lantai bawah." Wihh enak banget ini makanannya," puji Arga dengan mata berbinar.

"Iya dong! Siapa dulu yang masakin?!" Sahut Rio sombong.

"Cihh sombong amat!" Sahut Arga.

"Heh bukan lo aja yang masak tapi kita bertiga njrit!" Celetuk Valen sambil menoyor belakang kepala Rio.

"Udah-udah kapan makannya si?!" Tanya Nathan dan Lio berbarengan.

Merekapun mulai makan dengan tenang tapi di isi dengan canda tawa. Mereka tak jadi makan di restoran karna kondisi Michael tak mendukung, jadi mereka makan di sini saja.

***

Di kediaman Alexandro terdapat orang yang tengah merasa gusar seraya berjalan bolak balik.

"Yang, sampai kapan kamu berdiri disitu?Udahlah ngapain kamu nungguin anak yang gak tahu untung seperti dia!" Ucap Nuel, Papa Michael.

"Ingat ya Pa dia masih anak kita!?" Ucap Daisy pada sang suami. "Kok kamu akhir-akhir ini berubah sih?!" Kata Nuel tiba-tiba.

"Ngapain juga kamu mikirin dia!? Ingat dia yang telah... " Belum sempat Nuel melanjutkan kata-katanya sudah dipotong Daisy.

"Stop!! Jangan bahas itu! Belum tentu dia yang melakukannya! Walaupun sikap aku ke dia berubah tapi tetap dia tetap anak kita." Sahut Daisy langsung mengeluarkan air mata.

Nuel yang melihat istri tercintanya menangis langsung memeluk hangat tubuh Daisy.

"Maafin aku ya sayang. Aku gak bermaksud kek gitu," ucap Nuel menyesal karna membuat Daisy menangis.

"Kita ke kamar aja ya?" ucap Nuel yang diangguki oleh Daisy.

Nuel pun mengiring tubuh Daisy untuk menuju kamar nya.

"Liat aja tunggu kamu pulang saya akan kasih hukuman buat kamu!".

Hai semuanya:) Aku harap kalian suka sama cerita aku dan jika kalian suka sama cerita aku jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara Vote and Komen:')

Dan satu lagi Follow akun aku sebelum kalian membaca ya!

Dan satu lagi Follow akun aku sebelum kalian membaca ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam sayang dari Michael🌸

MICHAEL [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang