Part 16

2.1K 217 6
                                    

16.Semangat!
S

orry for typo:)

Happy Readiang
.
.
.

Kedua orang tua Michael sudah pulang dari luar kota. Dan sekarang Michael akan berangkat sekolah, karna ia merasa tubuhnya mulai sedikit membaik.

Saat sampai di depan dapur Michael mendengar suara Bi Suti sedang berbicara dengan mama nya.

"Nyonya... Saya ingin berbicara tentang Michael," ucap Bi Suti ragu pada Daisy, Mama Michael.

Michael terkejut dibalik dinding tembok tersebut karna Bi Suti menyebut namanya.

"Ada apa sih, Bi? Ngapain ngomongin anak itu?" sahut Daisy malas.

"Anu.. Michael dia.."

"Eh, selamat pagi Bi Suti!" Ucap Michael menyela pembicaraan Bi Suti dengan tak enak.

Daisy dan Bi Suti menoleh "Selamat pagi, Tuan muda!" Ucap Bi Suti ramah.

"Ayo Tuan muda, sarapan dulu Bibi udah siapin makanannya!" Ucap Bi Suti sambil menyiapkan makanan untuk Michael.

"Iya Bi... Makasih ya." Ucap Michael langsung duduk di meja makan.

Setidaknya Michael dapat menghela napas lega, karna Bi Suti tak melanjutkan perkataannya pada Daisy.

Daisy? Ia hanya melihat interaksi kedua insan tersebut yang sedang bercanda gurau di depannya tanpa berniat bergabung.

"Bibi, masakannya selalu enak deh!" Ucap Michael dengan makanan yang penuh di mulutnya.

"Jangan ngomong dulu kalau makanannya penuh di mulut, Tuan!" Ucap Bi Suti memperingati Michael.

"Iya Bi, maaf Michael lupa!" Sahut Michael cengengesan.

Sampai Michael sadar bahwa ia sedang diperhatikan oleh Daisy. Mamanya.

"Eh, Mama gak makan?" tanya Michael pada Daisy dengan takut-takut.

Daisy mengalihkan pandangannya dari tatapan Michael dan berdehem sebentar.

"Ehem, saya mau ke kamar dulu Bi, saya capek gak ada istirahat!" Ucap Daisy dengan sedikit menekan kata-katanya dan langsung berlalu dari hadapan Michael tanpa menjawab pertanyaan Michael.

Michael menundukkan kepalanya, tanpa di sadari setetes air matanya jatuh dari pelupuk mata Michael.

"Michael salah ya tawar mama makan? Hiks... Sakit!" Ucap Michael sambil memegang dada kirinya.

Sakit. Hati Michael sakit menerima perlakuan Mamanya yang seperti itu. Mamanya sungguh sangat mengacuhkannya. Eh... Bukankah Michael sudah terbiasa dengan hal yang seperti ini dari dulu, tapi mengapa, rasanya tetap sama. Sakit.

Bi Suti mendekati Michael dan mengelus punggung Michael dengan lembut. "Tuan gak salah kok, Tuan benar!" Ucap Bi Suti dengan senyum tipis.

"Tuan, udah minum obatnya belum?" tanya Bi Suti pada Michael, Michael menggelengkan kepalanya pertanda belum minum obat.

"Bibi tau, Tuan tadi menyela perkataan Bibi pasti karna Tuan gak ingin Bibi memberi tau hal ini pada Mama Tuan kan?!" Ucap Bi Suti dengan pelan, dan tepat sasaran.

MICHAEL [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang