Sorry for typo:)
Happy Reading
***
Sekarang Michael ditarik dengan paksa oleh Nuel, Papanya. Dia dibawa ke ruangan yang lebih mirip seperti gudang yang tak terurus.
"Pah, aku mau dibawa kemana?" tanya Michael dengan air mata yang terus mengalir.
"Diam ikut saya saja,nanti kamu juga bakal tau!" Sahut Nuel dengan sinis.
"Tapi, tangan Michael sakit Pah... Hikss," tambah Michael.
"Saya tidak peduli." Ucap Nuel yang terus menarik pergelangan tangan Michael tanpa rasa bersalah.
Dan akhirnya mereka berdua sampai di ruangan tersebut. Lalu, tanpa merasa bersalah Nuel menghempas tubuh ringkih Michael ke dalam ruangan tersebut.
"Arghh!" Pekik Michael memengangi kepalanya yang terbentur dinding dibelakangnya.
"Pah- sak-it! A-ku ga-k kua-t..." tambah Michael dengan sedikit terbata-bata.
"Saya lagi pusing, dan kamu malah keluyuran gak jelas!" Gertak Nuel dengan suara baritonnya yang membuat nyali Michael menjadi ciut.
"Maaf, Pah!" Gumam Michael dengan menunduk, Michael tak berani bertatapan dengan manik Nuel yang menatapnya dengan tajam.
"Maaf maaf, kamu pikir dengan meminta maaf akan mengembalikan waktu seperti semula, hah?" Ucap Nuel tajam.
Dan itu semakin membuat Michael menunduk, ia benar-benar tak punya keberanian untuk melawan sang Papa.
"Karna kamu udah buat saya naik darah, saya akan menghukum kamu!" Ucap Nuel yang langsung bersiap-siap melepas ikat pinggangnya dan membuat Michael mendongak menatap sang Papa.
"Jangan, Pah! Michael janji gak akan buat ulah lagi," ucap Michael memohon dengan sesegukkan lalu memeluk kaki Nuel berharap Papanya akan memaafkannya.
Namun semesta tak berpihak padanya, Papanya tidak menghiraukan perkataan Michael.
"Lepas baju kamu,"
"Untuk apa, Pa?" tanya Michael masih menangis.
"Jangan banyak tanya cepat lakukan yang saya suruh!" Ucap Nuel emosi.
Michael pun menuruti perkataan sang papah walau dengan sedikit tak rela, ia sudah menebak apa yang akan dilakukan Papanya nanti kepada dirinya.
Cletakk.
Cletakkk.
Cletakk.
Tiga kali Nuel mencambuk tubuh Michael yang sudah terdapat memar-memar akibat Nuel sendiri. Tapi, Nuel tidak menghiraukan memar itu ia tetap mencambuk tubuh Michael yang pasti akan meninggalkan bekas.
Nuel seperti dibutakan oleh amarah ia terus melampiaskan kekesalannya ke tubuh Michael. Sedangkan Michael tak bisa melawan, karna ia sudah terkapar dengan terkelungkup.
"Ssshhss!" Desis Michael saat merasakan perih disekejur tubuhnya.
"Pa-h, uda-h! S-akit," gumam Michael yang tak sanggup lagi menerima amukan Papanya.
"Saya benar-benar tidak peduli." Ucap Nuel dengan suara baritonnya, lalu mencambuk kembali tubuh Michael dengan sedikit lebih keras.
Dasar orang tua yang gak punya hati! Author~
"Arghhh!!" Teriak Michael untuk kesekian kalinya.
Tiba-tiba pintu ruangan tersebut terbuka, yang menampilkan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan jangan lupakan gaya elegan yang menambah kesan kecantikannya.
"Pa, kamu kenapa?" tanya Daisy, dia adalah Mamanya Michael. Daisy pun menghampiri suaminya dan Michael.
"Dia keluyuran lagi, Ma. Ditambah aku lagi banyak tugas yang harus ku tangani, tapi dia buat aku makin pusing aja, sayang!" Jelas Nuel yang masih menatap tubuh Michael yang tak berdaya.
"Udah-udah," Ucap Daisy yang menenangkan suaminya.
Sebenarnya dihati kecil Daisy, Daisy iba dengan keadaan Michael sekarang.Tapi, rasa benci telah membutakannya.
"Sekarang kamu mandi dulu ya, makanan sudah Bi Indah siapin di meja makan." Ujar Daisy dengan lembut kepada Nuel. Dan di angguki oleh Nuel, lalu ia keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Daisy dengan Michael.
Michael mendengar langkah kaki Papanya sudah keluar dari ruangan tersebut walau ia mendengar hanya samar.Tapi, ia yakin kalau Nuel sudah keluar, lalu ia mendongak dan ia mendapati sosok yang ia sangat rindukan di setiap malam.
"Ma-ma?!" Panggil Michael, entahlah suaranya seperti tercekat, ia tak mampu berkata. Mamanya sudah menolongnya dari amukan Papanya?!
Walau yang dia panggil hanya menatapnya dengan dingin. Tapi, Michael sangat senang karena wanita yang ia rindukan di setiap malam kini menolongnya dari amukan Nuel.
"Saya tadi hanya berniat memanggil suami saya untuk membersihkan dirinya dan untuk sarapan. Kamu jangan salah paham," terang Daisy dengan dingin, yang membuat hati Michael sakit. Tidak, bahkan ini lebih sakit dibandingkan tertusuk oleh benda tajam.
Tanpa di sadari kristal bening yang sedari tadi Michael tahan akhirnya meluncur juga di pipi Michael.
"Sekarang kamu kekamar!?" Ucap Daisy langsung berlalu meninggalkan Michael sendiri di dalam ruangan tersebut.
Dan, Michael pun berusaha untuk berdiri walau kini jalannya tertatih-tatih. Saat sampai di anak tangga pertama Michael tak sengaja menjatuhkan pandangannya ke meja makan di mana kedua orang tuanya memakan makanan mereka dengan damai, seperti tak ada yang kurang.
Dan tak sengaja Daisy menatap Michael yang menatap mereka dengan pandangan kosong. Michael yang sadar ditatap langsung memutuskan kontak mata tersebut dan melanjutkan langkahnya untuk menuju ke kamar miliknya dengan tertatih-tatih.
Haiii guyss👋akhirnya aku up juga.
Semoga kalian suka sama cerita aku:')
Dan jika kalian sudah baca jangan lupa vote nya guys.Salam Sayang Dari Michael💜
KAMU SEDANG MEMBACA
MICHAEL [END]✅
Teen Fiction(AKAN DIREVISI ULANG!) : 05-05-2021~ Kapan semua ini berakhir, aku sudah tak tahan dengan sikap mereka kepadaku. Aku lelah, menerima ini sendirian. Ini adalah jalan hidupku tak ada yang dapat aku lakukan selain diam dan menerimanya. Aku juga mempuny...