Part 11

2.1K 234 3
                                    

                          11.Maaf

Sorry for typo:)

                   Happy Reading
                                 .
                                 .
                                 .

"Kamu yakin gak perlu Abang anter sampe dalam? Sekalian biar Abang jelasin semuanya ke ortu kamu," ucap Nathan pada Michael yang sudah keluar dari mobilnya.

"Gak usah, Bang. Aku yakin kok bisa jelasin ke mereka," sahut Michael mentah-mentah.

Ya, Michael sudah 2 hari lamanya tinggal di apartemen milik Nathan dan tak memberi kabar kepada orang tuanya. Tapi tak ada peduli juga padanya, toh dia tidak berguna juga.

"Oke deh! Yaudah sekarang kamu masuk kedalam ya. Jangan lupa minum obat, istirahat yang cukup dan jangan ngelakuin tugas yang berat-berat. Kalo kamu ngelakuinnya itu akan mempengaruhi kesehatanmu," jelas Nathan panjang lebar pada Michael.

Michael memutar mata malas "Benar- benar cerewet," pikir Michael, tapi Michael suka dengan sikap perhatian Nathan pada dirinya.

"Iya Abangku sayang, aku tau kok! Dah balik sana," sahut Michael.

"Dih ngusir Abang ni ya," ucap Nathan pura-pura ngambek.

"Iya aku ngusir, Abang!" Ucap Michael jahil.

"Oke Abang bakal pergi... Selamanya dan jangan cari Abang lagi." Sahut Nathan dramatis.

"Eh jangan, Bang! Nanti aku gak punya Abang lagi. Aku cuma canda kok tadi, jangan pergi ya,"  Michael memelas dan membuat Nathan gemas.

Nathan tertawa dan mengusak surai hitam legam milik Michael. "Ih ini Adek siapa sih? Kok gemoy banget deh," Nathan mencubit pipi Michael dengan gemas.

"Sakit, Bang!" Pekik Michael sambil mengelus pipinya yang kemerahan akibat dicubit Nathan.

salah sendiri kok jadi adek gemoy banget si. Author~.

"Yaudah, sana masuk gih! Ingat ya yang tadi," ingat Nathan pada Michael.

"Iya-iya." Jawab Michael.

"Hati-hati ya,"

"Hmm." Jawab Nathan dengan deheman.

Nathan pun memasuki mobilnya dan menancapkan gas mobinya meninggalkan Michael seorang diri.

Michael menghela napas pelan dan perlahan memasuki rumahnya. Hingga saat sudah sampai di depan pintu, Michael yang hendak membuka pintu langsung terkejut karna dibuka oleh seseorang.

"Eh Pa-paa!" Kaget Michaet.

Sedangkan orang di depan Michael yang dipanggil Papa oleh Michael hanya memasang wajah datar dan aura disekitarnya tiba-tiba sangat mencekam. "MASUK!" Tegas Nuel pada Michael yang langsung diangguki oleh Michael.

"Kemana aja kamu selama beberapa hari ini?!" Tanya Nuel dengan suara yang bertambah satu oktaf.

"Anu.. Akuu..."

"Jawab yang bener!"

"Aku ada di apartemen, Bang Nathan!" Jawab Michael sambil menundukan kepalanya.

"Oh jadi kamu lebih betah tinggal di rumah orang lain daripada rumah mu sendiri? IYA!" Bentak Nuel.

"Eng-gak... Maaf," hanya kata maaf yang dapat Michael katakan sekarang.

"Kata maaf mu sama sekali gak dapat mempengaruhi saya!" Sahut Nuel sinis dan itu membuat Michael sedikit tersentak.

"Ma-af, Pa..." Lirih Michael dengan suara bergetar.

"Halah basi." Setelah berkata seperti itu, Nuel pun langsung pergi seperti ingin mengambil sesuatu.

Byurrr!

Byurrr!

Nuel dengan tega menyiram tubuh Michael dua kali dengan air yang sangat dingin dan itu dapat membuat Michael mengigil tak karuan.

"Itu hukuman kamu karna membuat saya kesal!" Sinis Nuel dan langsung melengos pergi tanpa rasa bersalah.

"Pa din-gin! Sa-kit, hiks... hiks. Maaf," lirih Michael. Tiba-tiba pandangan Michael mengabur dan cepat ia langsung mengosok matanya agar dapat melihat dengan jelas.

Akhirnya pandangan Michael mulai jelas walau tak sepenuhnya ia pun langsung menuju ke kamarnya dengan keadaan basah kuyup.

Dan tanpa sepengetahuan Michael bahwa ada orang di balik dapur yang sedang melihatnya dengan intens sejak tadi.

****

Drrtt.. Drtttt... Drttt.

Handphone Michael berdering dan Michael yang sedang belajar pun merasa terganggu lalu ia menyambut telepon itu.

"Halo, kenapa?" ucap Michael.

"....."

"Hah? Jangan ngadi-ngadi lu nyet!"

"...."

"Gak mungkin! Itu gak mungkin banget, gue gak percaya."

"....."

"Oke, gue bakal kesana jam 7 malem."

"...."

"Jelasin semuanya ke gue! AWAS KALO LU BOHONG AMA GUE."

"..."

Michael mematikan sambungan telepon secara sepihak kemudian ia menuju ke kamar mandi secepat kilat. Ia pun membersihkan dirinya dengan membiarkan pening dikepalanya menjalar, tapi ini masih belum seberapa Michael masih dapat menahannya.

"Semoga ini benar!" Batin Michael.

Michael pun langsung menyambar kunci motornya dengan cepat dan menyempatkan diri untuk meminum pil obat milik dirinya, lalu berlari ke lantai bawah untuk menuju garasi.

"Maaf." Batin Michael.

"Mau kemana kamu malam-malam begini?" tanya Daisy cuek, Mama Michael. Tapi Michael menghiraukannya karna ini bukan saatnya untuk berdebat.

Daisy kesal karna Michael tak menjawab pertanyaannya.

Michael pun keluar dari perkarangan rumahnya dengan kecepatan tinggi. Dan secepat mungkin supaya bisa sampai dengan tepat waktu di tempat yang ia janjikan dengan seseorang.

Hai semuanya:) aku udah update loh!! Ada sebuah rahasia yang akan terungkap di beberapa part yang akan  datang🙈. Tetap pantengin cerita aku ya 😄.

Jika kalian suka sama cerita aku jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara Vote and komen;)

Dan follow akun aku ya, sebelum kalian membaca!

Dan follow akun aku ya, sebelum kalian membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam sayang dari Nathan💦

MICHAEL [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang