0.1

33.7K 1.9K 168
                                    

Original picture used for cover, all credit to the owner and Pinterest.

OMG this is my 1st bxb theme story ever. Gue gatau deh ni cerita bakalan kaya gimanaㅠㅠ moga kalian yang baca enjoy ya!





Jaemin menggerutu kesal saat melihat namanya terpampang di kertas putih yang ditempel di mading sekolah. Kertas tersebut berisikan daftar nama-nama siswa yang akan menjadi perwakilan Hwangyi High School dan akan mengikuti perlombaan dalam pertandingan persahabatan se-kota Seoul yang akan dilaksanakan di Jamsil Sports Complex.

Bukan hanya dirinya, beberapa siswa lain yang melihat daftar nama-nama itu juga menggerutu. Ada yang tak ingin ikut, ada juga yang kecewa karena namanya tidak dapat ditemukan di sana.

Brugh!!

Jaemin hampir saja tersungkur karena dorongan kuat yang ia dapatkan dari belakangnya. Ia mengepalkan kedua tangannya di balik kantung hoodie hitam yang ia pakai lalu menegakkan tubuhnya. Matanya menatap mading dengan tajam sebelum ia berbalik untuk melihat siapa yang mendorongnya.

Di depannya ada Taehyun yang berdiri dengan angkuh. Anak laki-laki itu menyilangkan kedua tangannya di dada dan menatap Jaemin dengan licik.

"Kaki lo cacat kaya gitu dan lo ikut basket?" Taehyun tertawa mengejek, "Astaga. Si tua Chanyeol buta kali ya? Yang ada lo bikin malu sekolah!"

Jaemin tidak bergerak sedikit pun. Niat untuk membalas perkataan lawannya pun tidak ada. Matanya hanya terfokus pada Taehyun dan cengiran yang menjijikkan itu.

Siswa-siswi yang semula berkumpul di mading untuk melihat isi dari papan pengumuman itu telah mengalihkan pandangan mereka kepada dua remaja pria yang saling bertatapan. Ada yang menyimak, dan ada pula yang merekam.

"Widiihh sukanya pake verbal, kaya cewek. Adu jotos dong!" Teriak seorang siswa yang menerobos kerumunan itu.

Haechan berdiri di samping Jaemin dengan tangan yang dimasukkan ke kantung celananya. Pandangannya ditujukan pada anak lelaki berseragam acak-acakan yang sedari tadi menatap Jaemin.

Taehyun menatap Haechan tak suka. Emosinya seketika naik ketika melihat cengiran mengejek yang Haechan arahkan padanya. Ia pun melepas lipatan tangannya dan langsung meraih kerah seragam yang dipakai Haechan.

"Lo cari mati?!" Taehyun berbicara dengan nada rendah, mulutnya sama sekali tidak bergerak.

Haechan menyengir, hendak membalas ucapan Taehyun tetapi Jaemin sudah terlebih dahulu mendorong Taehyun sampai remaja itu mundur beberapa langkah. Haechan langsung merapihkan kerah seragamnya dan menatap Taehyun tak suka.

"Back off. Jangan sentuh orang-orang gue." Jaemin memperingati Taehyun dengan nada penuh tekanan. Setelahnya, Jaemin meninggalkan kerumunan itu untuk pergi ke kelasnya di lantai 2.

Haechan melihat Taehyun kemudian sekelilingnya, "Apa lo lihat-lihat?! Bubar!" Setelah itu, ia menyusul Jaemin yang sudah menjauh.

Kerumunan itu pun langsung bubar. Bukan karena perintah Haechan, tapi karena tontonan gratis langganan mereka sudah selesai.

Iya. Hal ini bukanlah sesuatu yang eksklusif. Hampir tiap hari akan ada tontonan gratis dengan Jaemin dan Taehyun sebagai aktornya. Dan bukanlah sebuah rahasia bahwa kedua anak adam itu membenci satu sama lain. Hanya saja, tidak ada satupun yang tau alasan di baliknya.

"Jaem, Lo gapapa ikut tu basket?" tanya Guanlin, sahabat Jaemin, sesaat setelah mereka memasuki rumah Haechan.

Love, J || NOMIN ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang