1.0

7.4K 895 40
                                    

Lagi nugas, pengen tidur, mata sakit. Baru masuk beberapa hari doang dampaknya gini banget ㅠㅠ

Nih gue kasih yang manis-manis.

Enjoy!





Sudah hampir genap dua minggu Jaemin berpacaran dengan Jeno. Dan selama itu pula Jeno rutin mengantar dan menjemput Jaemin sekolah.

Lantas, gimana reaksi ayah dan bundanya ketika mereka melihat mobil Jeno yang hampir tiap pagi udah nangkring di depan rumah mereka?

Penasaran, tentu saja. Apalagi mereka belum pernah melihat rupa Jeno.

Mereka juga sering nyuruh Jaemin untuk ajak Jeno sarapan bareng, karena anak itu biasanya udah nunggu Jaemin dari jam 6.20 gitu. Tapi, baik Jaemin maupun Jeno, keduanya sama-sama menolak, dengan alasan kalau keduanya sudah telat.

Padahal mah masih ada satu setengah jam lagi sebelum sekolah dimulai.

Jaemin langsung melepas jas sekolahnya ketika mobil Jeno meninggalkan pekarangan Hwangyi. Napasnya sedikit tersengal karena ia baru saja berlari menghindari Haechan yang tak henti-henti menanyakan hubungannya dengan Jeno.

"Kenapa lari Na?"

"Dikejar anjing." Jawabnya singkat.

Jeno terkekeh, "Ada-ada aja." Ia tentu saja melihat Haechan yang berlari tak jauh di belakang Jaemin, "Gimana hasil ulangan mtk nya?"

Jaemin mendengus, "Lumayan. Seenggaknya materinya gak sesusah materi sebelumnya."

"Catatan gue kepake?"

Jaemin mengangguk dengan antusias, "Rapih banget catatan lo, seriusan. Ntar gue fotokopi ya!"

Jeno menggumamkan kata 'iya'.

Sejak Rabu minggu lalu, Jaemin terus mengeluh karena dia harus belajar mtk agar nilainya bagus, agar sang ayah tidak menarik fasilitas miliknya.

Jeno yang nilai mtk-nya terbilang sempurna pun akhirnya meminjamkan catatan miliknya kepada Jaemin. Dan buku catatan itu Jaemin bawa setiap hari, biar kalo ada yang tak dimengerti, ia bisa langsung tanya ke Jeno waktu Jeno menjemputnya.

"Hari ini lo sibuk gak?" tanya Jeno.

Keduanya sedang berada di dalam mobil Jeno, dalam perjalanan menuju rumah Jaemin. Mobilnya lagi berhenti di persimpangan karena terkena lampu merah.

Jaemin beralih dari ponselnya, "Engga sih. Kenapa emang?"

"Mau ngajakin jalan."

Kebetulan hari ini hari Jumat, dan besok tidak ada jadwal sekolah karena setiap Sabtu dan Minggu mereka libur. Jadi, Jeno pengen ngajak Jaemin jalan.

Lagian, selama tiga belas hari mereka jadian, keduanya kalo ketemu ya pas mau berangkat dan pulang sekolah aja.

Kening Jaemin berkerut, "Lah, inikan kita lagi jalan."

Jeno menatap Jaemin tak percaya, "Bodoh. Maksud gue jalan dalam artian date."

Alis Jaemin terangkat karena terkejut. Ia pun merutuki diri sendiri karena dirinya benar-benar terdengar bodoh. "Ayo. Gue juga bosen di rumah."

"Gak pamit ke bunda?" Jeno kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang ketika lampu lalu lintas berubah hijau.

"Ke rumah dulu kan?"

Jeno menggeleng, "Langsung aja. Biar gak kelamaan di jalan."

Jaemin membuka ponselnya, mencari nama bunda di daftar kontak, "Mau ke mana emang?"

Love, J || NOMIN ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang