Oh? Hai! Hello! Whats up?!
Delay bgt publish nya.
Males ngapa-ngapain gue. Nugas males, nge wattpad males, nge drakor mau :(Gue tau ini telat tapi, how you guys like Resonance Pt. 1 so far?! I was so excited and still am! Also, it's 23 now. Give a warm welcome for Sungchan and Shotaro, 'kay?!
Shotaro is so cute, Jaemin almost got replaced :'D
Anyway, enough of the chit chat.
Enjoy!♡
•
•
•"So, party?"
"Party ndasmu!" Haechan memukul kepala Guanlin.
Hyunjin mendecih, "Lo gak inget kejadian di rumah Haechan?"
Guanlin tertawa, "Pfftt! Suruh siapa guci antiknya dia pecahin! Bodoh kan gitu!"
Waktu itu sebenarnya acara ulang tahun Haechan. Dan ia mengundang hampir satu angkatan, kelas sepuluh. Tapi, entah siapa orang gak bertanggung jawab yang mengundang anak-anak kelas duabelas.
Mereka berempat terkejut bukan main ketika melihat Kang Daniel dkk masuk melewati pintu rumah Haechan.
Ugh. Kalau yang datang modelan kaya Kim Doyoung dan Lee Minhyung, mereka mah gak masalah.
Tapi, freaking Kang Daniel out of million people!
Pesta ulang tahun yang awalnya kalem adem anyem berubah menjadi nightclub. Gak ada yang berani ngusir Kang Daniel dan kawan-kawannya. Apalagi orang tua Haechan sengaja menginap di hotel agar anak-anak bisa bebas. Tapi, bebas dalam artian yang wajar.
Mereka bawa alkohol, dan space cake yang mengandung weed.
Tentu saja gak ada yang tau kalau cake itu mengandung weed. Yang tau hanya mereka yang membawanya.
Bisa bayangin gak sih, rusuhnya gimana?
Anyway, Haechan tergiur dengan cake yang mereka bawa, dan hampir semuanya ia makan. Sisanya dimakan sama Jaemin.
Jadilah kedua manusia itu high, tapi dalam tingkat yang berbeda. Haechan benar-benar seperti kehilangan akal sehatnya.
Ia banyak merusak barang-barang berharga milik sang ibu. Dan puncaknya adalah guci antik yang usianya bahkan lebih tua daripada dirinya.
Jaemin melihat kejadiannya, dan ia cekikikan, berpikir bahwa guci itu balon dan pecahan gucinya merupakan permen yang tersimpan di dalam balon tersebut.
Hyunjin dan Guanlin yang masih terjaga kewarasannya pun mulai panik. Jadilah mereka menelefon orangtua Haechan, meminta mereka agar segera balik.
Jaemin meringis mengingat kejadian itu. Mereka berempat sama-sama dihukum dan gak boleh ketemuan selama sebulan selain di sekolah. Fasilitas dari orangtua juga ditarik. Benar-benar mimpi buruk.
Jaemin bangkit, "Gue mandi dulu." ucapnya lalu melangkah pergi.
Jeno ikutan bangkit, "Ikut!"
Guanlin-Haechan-Hyunjin saling tatap. Mereka berkomunikasi dalam diam, dan otak mereka menyimpulkan hal yang sama.
"Bodoh! Mesum banget lo dua!"
Hyunjin mengaduh kesakitan, "Terus lo sebut diri lo apa?! Suci?! Najis!" Hyunjin balas memukul Haechan.
"Emm bre. Gue punya ide."
Hyunjin membuka toples makanan, "Apa?"
"Gimana kalo kita kemah?" ujar Guanlin dengan mata berbinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, J || NOMIN ☑
Fanfiction"You fell for me first!" - Jaemin "And you fell harder. Right, muffin?" - Jeno ⚠️WARNING⚠️ - bxb - NoMin - semi baku - mild conflict 📍Perlu diingat kalau ini ff bxb pertama yg aku tulis. Work ini bener-bener gak sempurna.📍 Start: 17 August 2020 En...