Enjoy♡
.
.
.
.
.
Saat ini, Jaemin baru saja melangkahkan kaki memasuki kantin bersama dengan kawanannya. Siswa-siswi yang mereka lewati saling melirik satu sama lain, sedikit ngerih karena keempat pemuda itu sangat jarang berada di kantin saat jam istirahat.
Mereka bahkan sangat dijauhi oleh sebagian besar siswa siswi Hwangyi. Bukan karena mereka badboy-nya Hwangyi, tetapi karena latar belakang mereka yang bisa dikatakan tidak sesederhana itu.
"Yo Jaemin!"
Panggilan itu menggema di atas kerusuhan kantin, di saat semua murid berebut antrean, tempat duduk, dan gosip.
Jaemin memejamkan matanya sejenak, menahan kekesalan yang mulai terbentuk di benaknya.
"Uhuyy Jaemin gebetan baru." Ucap Guanlin diikuti dengan suara siulan dari Hyunjin.
"Mas pacar mau dikemanain, Jaem?" Haechan menambahi.
"Diem deh lo bertiga!" Bentak Jaemin.
Bukannya takut, ketiganya malah semakin memanas-manasi suasana, tetapi Jaemin berpura-pura tuli.
Baru tiga hari Sungchan bersekolah di Hwangyi, dan selama itu pula pemuda itu tak henti-hentinya mengganggu Jaemin. Baik di jam sekolah, maupun saat ekskul. Benar-benar membuatnya darah tinggi.
"Gue gak tau lo siapa. Minggir!" Bentak Jaemin kepada pemuda tinggi yang saat ini menghalangi jalannya.
Sungchan mendecakkan lidahnya sambil bergeleng pelan, "Kata tante Yoona, anaknya yang bernama Jaemin, ramah. Tapi, lo judesnya minta ampun. Lo bukan korban anak yang tertukar gitu kan?"
Jaemin menatap Sungchan malas. Ia hanya mendengus lalu mengambil makan siangnya.
"Ahh enggak ya? Gue cuma penasaran aja." Sungchan mengedikkan bahunya. "Jangan cemberut gitu, Jaem. Gue cium mau?"
"Bangsat!" Jaemin segera berbalik dan meninju abdomen Sungchan. Walaupun tinjuannya tidak keras, tetap saja pemuda itu kesakitan karena serangan yang mendadak.
Terdengar 'oh!' dan 'ouch!' dan ringisan lainnya dari sejumlah siswa yang melihat kejadian tak terduga itu.
"Mampus." - Haechan.
"Rasain." - Guanlin.
"Itu belum seberapa. Mau nyoba tinjuan gue gak?" - Hyunjin.
Mereka berempat meninggalkan Sungchan yang masih merintih kesakitan, lalu berhenti di antrean makan siang.
"Bagus, Jaem! Gue bangga sama lu!" Guanlin merangkul Jaemin, membuat korbannya menggerutu karena keberatan.
"Hyung, lo nanti lihat match-nya Changwon gak?" Tanya Sungchan. Pemuda itu lantas menjauhkan lengan Guanlin dari pundak Jaemin, lalu meletakkan lengannya sendiri di sana.
Guanlin menaikkan sebelah alisnya, menahan diri agar tidak kelepasan menghajar bocah tak beretika itu. "hah? Lo ngomong sama gua?"
"Haechan hyung."
Guanlin menggerakkan tangannya ingin memukul Sungchan, "gak usah tatap gue kalo lo ngomong bukan ke gue."
Hyunjin mendengus. "Kenapa? Baper lu?"
"Dih najis. Mending gue baper karena Somi daripada bocah ini."
"Lo demen sama anak modelan Somi? Oke ntar gua bantu. Santai, Lin. Somi dirayu-rayu dikit uda luluh kok!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Love, J || NOMIN ☑
Fanfikce"You fell for me first!" - Jaemin "And you fell harder. Right, muffin?" - Jeno ⚠️WARNING⚠️ - bxb - NoMin - semi baku - mild conflict 📍Perlu diingat kalau ini ff bxb pertama yg aku tulis. Work ini bener-bener gak sempurna.📍 Start: 17 August 2020 En...