Halo..
I guess everything went well with my health recovery. It was kinda nightmare actually. Dengan banyaknya tugas kelompok dan individual, ditambah lagi masalah kesehatan gue.
Proposal gue bab 1-2 aman. Dospem juga praised me well. I was elated! Gue sampe nangis waktu beliau bilang dua bab itu sempurna. Emotional banget. Apalagi waktu bimbingan itu, posisinya gue masih di masa recovery dan lagi PMS.
.
Gimana tanggapan kalian sama 90's Love dan Work it? Gue suka dua-duanya. Mood banget.
MMMH by Kai juga OMAIGAH BANGET!!!
Anyway, enjoy!!
.
.
.
.
.
"Jadi..." ucap Haechan memecahkan kesunyian yang sudah menggerayangi atmosfer sejak lima menit yang lalu.
"Eum..."
"Misi, kang bakso numpang lewat."
"Awkward banget."
Di tengah-tengah usaha Haechan, Guanlin, serta Mark dalam mengusir kesunyian itu, Hyunjin melirik ke arah Jaemin yang sedang berkutat memainkan jemarinya. Kepalanya menunduk, dan tak sekalipun ia mendongak setelah Jeno menyelesaikan cerita panjangnya.
Hyunjin menghela pelan. Ia merasa bersalah karena secara tidak langsung telah membuat Jaemin lagi-lagi harus mengingat fakta bahwa memorinya tidak lengkap, bahwa banyak kenangan masa kecil yang dirampas paksa dari dirinya.
Namun, ia juga sedikit merasa lega setelah Jeno membeberkan fakta bahwa ia dan Jaemin merupakan teman, atau sahabat masa kecil. Setidaknya, dari apa yang ia pahami, Jeno hanya ingin kembali mengisi hari-harinya dengan kehadiran Jaemin di dalamnya.
"Na.." suara Jeno memecah kesunyian.
Teman-teman mereka yang lain kembali sibuk dengan dunia masing-masing. Haechan berbaring dengan menjadikan paha Mark sebagai bantalnya. Ia juga sibuk memainkan kancing baju Mark, mencuri-curi pandang ke perut rata Mark yang sedikit berbentuk.
Guanlin seperti biasa memainkan ponselnya, berselancar ria di sosial media, meninggalkan komentar di sana sini, dan memberikan banyak hati ke postingan gadis incarannya.
Sedangkan Hyunjin menyibukkan diri dengan menambah kayu ke fire pit agar api tidak padam.
"Na.." panggil Jeno lagi.
Jaemin menarik napas dalam-dalam sebelum menolehkan kepalanya ke arah Jeno.
Jeno tersentak. Mata Jaemin merah, berair, dan menunjukkan berbagai macam emosi. Namun pemuda itu tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia telah, sedang, atau akan menangis.
Tangan Jeno terangkat untuk menyentuh wajah Jaemin. Namun niatannya itu ia urungkan di kala Jaemin membuang mukanya ke arah lain.
Hatinya mencelos.
"Na.." usahanya lagi.
Jaemin bangkit dari posisi duduknya dan beranjak dari tempat santai mereka menuju rumahnya, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Jeno menatap nanar punggung Jaemin yang semakin lama kian menjauh. Ia ingin menyusulnya, tetapi mungkin saat ini Jaemin sedang membutuhkan waktu untuk sendiri.
"Lo jangan kaya orang susah gitu napa." Celetuk Mark saat ia melihat sahabatnya yang uring-uringan.
Jeno menatap sinis Mark, "ya lo coba aja taro diri lo di posisi gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, J || NOMIN ☑
Hayran Kurgu"You fell for me first!" - Jaemin "And you fell harder. Right, muffin?" - Jeno ⚠️WARNING⚠️ - bxb - NoMin - semi baku - mild conflict 📍Perlu diingat kalau ini ff bxb pertama yg aku tulis. Work ini bener-bener gak sempurna.📍 Start: 17 August 2020 En...