Enjoy!^^
•
•
•
•
•Jaemin dan Haechan sampai di rumah Hyunjin di waktu yang bersamaan. Keduanya pun langsung masuk ke rumah Hyunjin lewat pintu samping.
"Ya lo sih punya otak kok gak dipake. Gini kan jadinya. Rasain."
"Gak gitu, bre."
"Gak gitu gimana? Lo duluan yang nyerang mereka bego! Wajar mereka nyerang lo! Mikir tuh pake otak bukan otot!"
Jaemin dan Haechan saling pandang ketika mendengar percakapan antara Hyunjin dan Guanlin yang kedengaran sampai dapur. Keduanya pun segera pergi ke kamar Hyunjin yang ada di lantai 2.
"Ada apa nih? Kami ketingga-
Kalimat Jaemin terpotong ketika ia melihat Hyunjin yang senderan di kepala ranjang.
AHAHAHA!!"
Haechan yang berdiri di sampingnya pun ikut terpingkal ketika melihat Hyunjin.
Hyunjin menatap datar dua orang yang baru saja datang, "Lo bedua diem. Gada yang lucu."
Haechan menyeka air mata yang keluar, "Mble, bibir lo makin bengkak gitu gimana ceritanya?" Tanya Haechan diselingi tawa di setiap kata yang terucap.
Jaemin mengatupkan mulutnya menahan tawa yang memaksa untuk keluar. Matanya terfokuskan pada bibir Hyunjin yang ukurannya membesar dua kali lipat.
"Lo abis injeksi bibir?" tanya Jaemin.
Guanlin mendengus, "Si bodoh gangguin sarang lebah."
Tawa Haechan dan Jaemin pecah untuk yang kedua kalinya. Keduanya tak habis pikir dengan tingkah gak berotak sohibnya.
"Bukan gitu!" bentak Hyunjin membela diri.
"Terus gimana?" tanya Jaemin setelah ketawanya mereda sedikit.
Hyunjin pun mencoba untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di taman dengan susah payah. Kondisi bibirnya cukup mengenaskan. Selama ia berbicara, bibirnya sama sekali tidak bergerak karena ia kesulitan untuk mengucapkan kata-kata yang memiliki huruf b, f, m, dan p.
Jaemin, Haechan, dan Guanlin rasanya pengen ketawa lagi melihat temannya yang lagi sengsara itu. Tapi mereka tahan karena tak ingin Hyunjin merasa sakit hati. Karena, siapa sih yang gak merasa sensitif jika mendapat musibah?
Jadi, tadi pas Hyunjin lagi di jalan mau pulang sehabis dari supermarket, dia berenti bentar di taman yang memang searah jalan pulang. Niatnya sih cuma mau duduk aja sambil minum minuman bersodanya.
Terus, gak lama ada anak-anak SMP nyamperin dia. Hyunjin kira mereka mau ngajak ngobrol. Eh anak-anak itu malah malakin dia. Kantung plastik belanjanya aja sampe diambil. Terus, waktu Hyunjin coba untuk rampas balik plastiknya dari mereka, anak yang pegang tu plastik malah ikut ketarik dan tersungkur.
Karena mereka pikir Hyunjin mau nyerang mereka, salah satu dari mereka malah ngelempar batu gede ke sarang lebah yang kebetulan ada di atas kepala Hyunjin.
Terus ya gitu. Sarangnya jatuh di kepala Hyunjin sedangkan anak-anak itu berbalik arah dan kabur.
Hyunjin mematung, masih gak sadar apa yang jatuh di kepalanya. Dia sadarnya pas lebah-lebah itu mulai menyengat tubuhnya.
Bukan hanya di bibir sih. Di tangan dan leher juga ada. Tapi, yang terlihat jelas memanglah sengatan di bibirnya itu.
Jadi ya gitu.
Selesai menjelaskan kejadian sesungguhnya, Guanlin terbatuk karena menahan tawa, Jaemin senyum-senyum mengejek, dan Haechan ketawa lepas.
"Gada gunanya lo betiga ke sini. Mending cabut aja sana."
![](https://img.wattpad.com/cover/237098055-288-k611826.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, J || NOMIN ☑
Fanfiction"You fell for me first!" - Jaemin "And you fell harder. Right, muffin?" - Jeno ⚠️WARNING⚠️ - bxb - NoMin - semi baku - mild conflict 📍Perlu diingat kalau ini ff bxb pertama yg aku tulis. Work ini bener-bener gak sempurna.📍 Start: 17 August 2020 En...