"Oyy.. ! Lo manusia apa bukan ?" Teriak seseorang yang tidak jauh dari belakangnya.
Dengan cepat, Naiara menghapus air matanya.
Seseorang itu pun mendekati Naiara. Ia tidak terlihat seperti dalam kondisi sadar sepenuhnya.
"Ooh, ternyata lo manusia."...
Jangan merasa bersalah kalo lo gak merasa melakukan kesalahan. Karena orang lain bakalan mudah memperdayai lo seolah-olah lo yang harus disalahkan.
Aline melihat keberadaan Bima yang tengah menyandarkan tubuhnya disalah satu pohon rindang.
Seketika itu pula tangisnya menjadi pecah saat menghampirinya. Bahkan langsung memeluk pria itu begitu saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bima yang melihatnya pun terheran. Gadis yang dikenalnya sangat menyebalkan dan super judes itu ternyata bisa serapuh itu karena patah hati.
Tapi dikarenakan Bima orangnya paling tidak bisa melihat wanita menangis di hadapannya, maka ia pun membiarkan Aline menangis di pelukannya. Sambil menepuk-nepuknya, menenangkannya.
Setelah puas menangis meluapkan perasaannya, Bima pun membawa Aline ke tempat yang lebih aman untuk mereka berbincang. Ia tidak mau tertangkap lagi, karena para bodyguard yang sedang mencari-cari keberadaannya saat ini. Bisa-bisa ia juga akan membahayakan Aline yang sedang bersamanya saat ini.
Setelah kejadian tadi, membuat Aline jadi canggung seketika. Ia bingung harus berkata apa.
"Emm.. Soal tadi, sorry ya." Aline memberanikan dirinya memulai pembicaraan. Daripada keduanya saling diam dan memakan waktu yang lama.
"Sorry ?"
"Tiba-tiba meluk lo."
"Hmm.. Maafin gak ya ?"
Aline menundukkan kepalanya dengan raut wajah yang masih tampak sedih.
"Jangan merasa bersalah kalo lo gak merasa ngelakuin kesalahan. Karena orang lain bakalan mudah memperdayai lo, seolah-olah lo yang harus disalahin."
"Gue gak tau pernah ngelakuin kesalahan apa ke orang lain, sampai akhirnya seolah-olah gue dianggap sebagai perusak hubungan orang."
"Gini nih kalo otak lo terlalu cepat mencerna kalimat yang gak seharusnya ada dalam pikiran lo. Jadi beban sendiri kan ujung-ujungnya."
"Tapi, apa yang dikatakan perempuan itu emang bener. Gue terlalu mencintai tanpa memikirkan apa yang udah terjadi dimasa lalu pasangan gue. Seolah gue gak mau ambil tau. Yang gue tau cuma Caesar milik gue. Padahal kebenarannya udah sangat jelas."
"Pikiran lo yang salah. Menurut gue bukan karena lo gak mau ambil tau. Tapi karena lo merasa kalo masa lalu dia ya milik dia, dan masa depan lo ya milik kalian berdua. Karena lo gak mau mencampuri urusan masa lalunya dia. Itu baru benar."
"Gue emang pernah sempat kepikiran kayak gitu. Tapi, apa orang lain juga bakal percaya dengan pemikiran gue ? Yang udah jelas-jelas mereka menganggap kalo gue ini egois daripada memahami maksud gue yang sebenarnya."
"Gue kasih tau ya sama lo. Yang namanya manusia itu paling mudah menerima sisi negatifnya dulu daripada sisi positifnya. Itu masalahnya. Jadi mudah salah paham ! Bahkan, mereka juga sering menjadikan masalah mereka beban. Walaupun bukan mereka yang melakukannya."