limaBelas

101 30 377
                                    

Persahabatan kita antara hitungan tasbih disetiap akhir shalat ku dan rosario yang melingkar di leher mu, antara sujud tempat ku berkeluh kesah dan salib yang membuat mu tenang. Perbedaan bukanlah sesuatu yang membuat terpisah, tapi sesuatu yang membuat kita semakin menguatkan tali persahabatan. Kasta yang berbeda bukanlah penghalang besar. Best friend forever?

***

Galaksi menyudahi pelukannya bertiga, mereka bertiga saling melemparkan tatapan dan tersenyum hangat.

"Udah lama gak main bertiga, ke rumah gue yuk?" tawar Mars dengan antusias.

"Ada makanan gak nih?" tanya Galaksi dengan terkekeh. Venus mencubit pergelangan tangan Galaksi sedikit kencang.

"Otak lo isinya makanan," ucap Venus dengan tertawa geli.

"Syukurlah semuanya berakhir, Ya Allah berikanlah Galaksi kesadaran dan kedewasaan agar tidak memperburuk sesuatu hanya karena rasa egonya. Aamiin," batin Mars berdoa kepada Allah. Mars hanya ingin persahabatannya terus berjalan dengan baik, ia tahu karakter mereka bertiga sangat berlawanan tapi itu sebuah sesuatu yang harus dilengkapi.

"Ya Tuhan, tolong jangan pisahkan kami bertiga, amin." batin Venus.

***


"Rasanya udah lama gue gak ke sini," ucap Galaksi dengan menatap sekeliling rumah Mars.

Mars menyikut pelan perut milik Galaksi, "Rumah gue juga kangen dapet tamu kayak lo," ucap Mars dengan tertawa kecil. Galaksi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Main playstation yu, udah lama enggak nih," ajak Galaksi kepada Mars.

Venus melangkahkan kakinya menghampiri Mars, "Mars, ibu gue ada?" tanya Venus yang bingung karena tidak melihat Grizelle di rumah Mars.

"Bukannya ibu udah gak kerja lagi di sini ya?" tanya Mars. Venus mengerutkan dahinya ia sama sekali tidak mengerti dengan ucapan Mars.

"Maksudnya? Ibu gue gak pernah bilang kalau berhenti," ucap Venus.

"Loh kok bisa?" tanya Galaksi heran.

Venus meremas rok seragamnya, "Kenapa ibu terus berbohong," gumam Venus.

Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik mengenakan pakaian berwarna maroon serta jilbab berwarna hitam menghampiri ketiganya.

"MasyaAllah, kalian udah pada baikan ya? Syukurlah. Umi udah siapin makanan loh, kalian bertiga makan dulu ya? Pasti cape seharian sekolah," ucap Arsy dengan lembut. Ketiganya pun mencium punggung Arsy.

"Ayo, makan dulu," ucap Arsy.

Srettt

Ketiganya menarik kursi meja makan dengan bersama. Ketiganya mendaratkan bokong mereka di kursi dan mulai menyantap makanan yang tersedia di sana. Hening dan hanya ada suara dentingan sendok dan piring yang saling beradu.

Setelah selesai makan, mereka bertiga segera menghampiri wastafel untuk mencuci piring bekas makan tadi.

Venus yang sedang asik mencuci pun merasa terganggu dengan Galaksi yang terus memanggilnya.

"Venusss,"

"Venus, maen yokk,"

Venus mendesis, Galaksi selalu saja menganggu jika Venus sedang melakukan aktifitas. Venus menoleh ke arah belakang dan,

Plakkkk

Mars menempelkan tangan yang penuh dengan busa tepat pada wajah Venus. Venus tampak kesulitan untuk membuka matanya karena sabun sedikit masuk ke dalam mata dan sedikit agak perih.

MaVeGa [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang