DuaPuluh

63 20 247
                                    

Dengerin lagu di atas ya karena ada adegan lirik lagu takutnya kalian gatau lagunya.

Kadang yang seiman aja gak seamin.

***

Mars sudah menenteng tasnya disatu bahu, ia menoleh saat Galaksi baru saja menunjukan batang hidung nya.

"Dari mana aja lo? Gue nungguin. Cabut kita latihan buat besok," ucap Mars. Galaksi menganggukkan kepala nya, ia menghampiri meja lalu membereskan alas tulis walaupun dalam satu hari ini sama sekali tidak ada mata pelajaran.

"Nganter Venus dulu?" tanya Galaksi disela-sela membereskan alat tulis nya.

"Nggak, Venus mau nemenin kita latihan. Alula juga ikut," ucap Mars. Galaksi hanya membulatkan mulutnya sebagai jawaban.

"Terus mereka kemana?" tanya Galaksi lagi.

"Lo sekarang jadi bawel, mereka ke kantin katanya mau cari makanan ringan," jelas Mars. Galaksi kembali membulatkan mulut nya.

"Oo aaa oooo aaa aja lo," kesal Mars. Galaksi hanya memperlihatkan deretan gigi nya yang rapih serta menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

***

Di lapangan sepak bola, Mars dan Galaksi sudah siap dengan kaus futsal milik mereka. Mars dan Galaksi menyimpan tas milik mereka disebuah kursi penonton dibagian barisan depan.

Mereka dan team kelas memulainya dengan pemanasan terlebih dahulu agar tidak ada keram otot atau semacamnya.

Venus dan Alula baru saja memasuki lapangan sepak bola indoor sekolah. Mereka mendudukan dirinya tidak jauh dari tas milik Galaksi dan Mars.

Galaksi yang berada di belakang Mars. menoleh saat melihat kedatangan Venus dan Alula. Venus melambaikan tangan dan tersenyum ke arah Mars. Tetapi Mars dan Galaksi berbarengan melambaikan tangan dan tersenyum juga. Senyum Galaksi pudar saat melihat ke depan bahwa Venus sedang melambaikan tangan nya untuk Mars bukan dirinya.

"Lo yakin Mars baik? Gimana kalo dia diam-diam akan rebut Venus. Bukannya lo mau kan dapetin hati Venus meskipun persahabatan lo, Venus dan Mars hancur." ucapan Mentari seperti menghantui pemikiran Galaksi. Galaksi mencoba menepis perasaannya bagaimana pun Galaksi harus percaya kepada Mars.

Pemanasan telah selesai. Mereka berlatih sangat bersungguh-sungguh. Pertandingan yang mendadak membuat mereka harus siap menghadapinya.

Wajah serta tubuh mereka sudah bercucuran dengan keringat. Mars mengelap keringat di wajah nya menggunakan kaus futsal bagian bawahnya memperlihatkan perut kotak-kotak yang ia miliki. Refleks Alula yang melihat itu segera menutup kedua mata nya.

"Venus," panggil Alula yang masih setia menutup kedua mata nya. Venus menoleh, ia tersenyum geli dengan kelakuan Alula yang begitu lucu.

"Kenapa Al?" tanya Venus.

Alula melepaskan tangannya yang berada di wajah. "Alula takut kalau Venus nanti terluka karena Alula," celetuk Alula.

"Jangan dipikirin terus, kenapa tadi lo tutup mata?" tanya Venus.

"Mata Alula ternodai nanti," keluh Alula. Venus menarik kedua pipi Alula dengan gemas.

"Lo gemes banget sih," ucap Venus dengan mencubit gemas kedua pipi Alula. Alula meringis membuat Venus melepaskan cubitan.

"Maaf Al, lo gemesin. Padahal kita satu kelas ya, tapi rasanya gue kayak belum pernah liat lo," tutur Venus. Alula bisa memaklumi jika Venus tidak melihat keberadaan Alula di sekitar karena Alula sering kali menghindar dari banyak orang karena takut dengan ancaman Mentari.

MaVeGa [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang