"Mars ayoo kejar akuu!" ucap gadis kecil berambut pendek tengah berlari ke sana kemari di halaman rumah keluarga Arseno."Huftttt, Venus jangan lari lagi, aku cape ngejar kamu, hufttttt." ucap Mars dengan badan yang membungkuk dan memegangi kedua lututnya.
Gadis kecil itu bernama Venusa Antaraya. Venus menghampiri tempat Mars berhenti, "Gitu aja lemah, kamu kan cowok," ucap Venus.
Mars mengadahkan wajahnya melihat kearah Venus, "Cowok juga manusia kali, punya rasa cape. Kamu tuh larinya yang kecepetan," ucap Mars dengan memajukan bibir nya menambah kesan lucu di wajahnya.
"Istirahat dulu yu, di sana," ucap Venus menunjuk sebuah pohon yang cukup rindang.
Mars mendudukkan dirinya di rerumputan, ia menepuk-nepuk tangannya, memberi kode agar Venus duduk di sampingnya.
"Mars, aku mau tanya dong," ucap Venus menundukkan kepalanya dengan memainkan rumput yang sedikit panjang.
"Apa?" tanya Mars heran.
"Kenapa Mars mau temenan sama aku? Kita kan berbeda," ucap Venus dengan nada sedikit sedih.
Mars menarik pelan dagu Venus agar tatapan mata mereka bertemu. "Gak ada yang berbeda sama kita Ven, kita itu sama," ucap Mars menyakinkan Venus.
Venus menarik kedua sudut bibirnya memperlihatkan senyumnya yang manis. "Makasih Mars udah mau jadi temen Venus." ucap Venus berseri-seri.
Mars mengusap lembut rambut Venus. "Gak usah ngucap makasih, kita kan sahabat." ucap Mars, lagi-lagi Venus dibuat bahagia oleh Mars yang tidak melihat Venus dari segi kekayaan dan agama.
"Kita ke taman komplek yu?" ajak Mars dengan sumringah. Venus mengangguk dengan cepat.
Di taman komplek mereka melihat seorang anak laki-laki yang sedang bermain ayunan sendiri, Venus berlari ke arah anak kecil itu, "Tunggu!" teriak Mars yang merasa ditinggalkan. Mars pun berlari menghampiri Venus dan seorang anak yang sedang bermain sendiri.
"Hayy! Nama aku Venusa, panggil aja Venus, nama kamu siapa?" tanya Venus kepadanya. Serta mengulurkan satu tangan untuk berkenalan.
"Aku Galaksi, panggil aja Gala." ucap Galaksi menerima uluran itu.
Venus melepaskan tangan yang bersalaman tadi, "Oh ya! Ini Mars sahabat aku, tapi sekarang kamu juga jadi sahabat aku, Gala." ucap Venus antusias.
Galaksi tersenyum ke arah Mars, Mars pun membalas senyuman itu, Galaksi turun dari ayunan dan menghampiri Mars, mereka pun ber'tos' mungkin sebagai salam kenal anak laki-laki.
***
Dorrr!
"Astaga, Mars! lo bikin gue kaget aja tau gak?!" ucap Venus yang tengah melamun namun dikagetkan oleh Mars.
"Hahaha, gue kan gak nyuruh lo melamun, melamun apa sih?" tanya Mars dengan mendudukkan dirinya di samping Venusa.
"Gak ada tuh," bohong Venus, jelas saja Venus sedang memikirkan masa kecilnya bersama Mars dan pertemuannya dengan Galaksi.
Mars memunguti keripik kentang yang berada Di tangan Venus, "Ishh apaan sih Mars!, kebiasaan nyolong." ucap Venus dengan memajukan bibirnya.
"Mana Gala, Ven?" tanya Mars yang tidak melihat keberadaan Galaksi.
"Dia lagi di Perpustakaan, nyari materi tentang ulangan matematika satu jam lagi," jawab Venus sambil menyuapi keripik kentang ke dalam mulutnya.
"Lo gak belajar?" tanya Venus kepada Mars, Mars pun menggelengkan kepalanya. "Gue kan udah pinter." ucap Mars menyombongkan diri.
Mars hendak menyandarkan kepalanya ke bahu Venus, dengan cepat Venus bergeser alhasil Mars terjatuh dari tempat duduknya.
"Enak aja main nyender-nyender, gue gak suka lo sombong, Tuhan juga gak suka, dadah gue pergi, bye! " ucap Venus dengan tertawa melihat Mars terjatuh dan mendapat tawaan dari seisi kantin.
"Venus sialan!" umpat Mars dalam hati, dengan cepat ia berdiri dan menepuk-nepuk baju seragamnya yang sedikit kotor.
***
"Gala! Where are you?!" teriak Venus di koridor. Orang-orang yang melihat Venus merasa aneh dengan sikap Venus. Ahh, Venus sudah tidak peduli dengan tanggapan mereka, Venus kan sudah sering mendapat tatapan seperti itu oleh mereka."GALA! AY KAMING BEBIH!" teriak Venus semakin menjadi-jadi.
Venus melihat keberadaan Galaksi yang baru saja keluar dari kelas 11 IPA 3,
"Woy Gala kembaran Opie kumis!" teriak Venus yang melihat Galaksi dan melambaikan tangannya.Galaksi menghampiri tempat Venus berdiri, "Ishh, lo bikin malu aja." ucap Galaksi dengan menyentil dahi Venus.
"Aww," ringgis Venus, ia pun mengusap dahi nya yang disentil tadi.
"Ngapain lo keluar kelas IPA 3? Bukannya di perpustakaan ya?" tanya Venus penasaran.
"Tadi disuruh bu Yeni anterin buku tulis mata pelajaran kimia milik 11 IPA 3," ucap Galaksi menjelaskan. Venus pun membulatkan mulutnya 'Ooo'.
"Venus!" teriak seseorang di belakang Venus, Venus dan Galaksi pun menoleh ke sumber suara.
"Lo udah buat gue jatuh, ninggalin lagi!" ucap Mars merasa kesal.
"Maaf Mars, utututut," ucap Venus dengan mencupit pipi Mars gemas.
"Udah, ayo ke kelas, sebentar lagi ulangan matematika." ucap Galaksi menyudahi.
Mars dan Galaksi pun merangkul Venus, posisi mereka Venus berada di tengah, Mars di sisi kanan dan Galaksi di sisi kiri. Mereka berjalan dengan beriringan, dan berhasil membuat orang yang melihat mereka bertiga merasa iri dengan Venus.
Di sebrang sana, ada yang selalu memperhatikan Venus, "Wah bos, ini udah keterlaluan, ngapain didiemin lagi? Sikat bos." ucapnya mengompori.
Orang yang disebut bos itu pun mengepalkan kedua tangannya, "Mars milik gue!" ucapnya.
"Beri dia pelajaran dong bos, masa bos yang kaya raya kalah sama anak pembantu," ucap cewek satu lagi mengompori.
Yang merasa panas pun menggretakkan giginya, ia merasa kesal karena kalah saing dengan Venus. "Awas aja lo Venus!"
[TBC]
Hay ini cerita aku project moccachino 60days semoga kalian suka ya. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian:")
KAMU SEDANG MEMBACA
MaVeGa [Sudah Terbit]
Teen FictionOpen PO✓ (Di wattpad belom aku revisi ya) Hal yang berbeda bukan berarti tidak bisa bersama. Terkadang perbedaan dibutuhkan untuk saling melengkapi kekurangan. Sama hal nya dengan pertemanan. Perbedaan agama dan kasta tidak merubah status mereka. M...