Enam

156 44 334
                                    


Jika itu milikmu dan sudah menjadi takdirmu maka selamanya tidak akan menjadi milik orang lain.

***

Lama Venus dan Mars bertatap mata, "Iya suka sebagai sahabat lo, gue ngerasa beruntung," ucap Venus.

Deg!

Mars berusaha menetralkan wajahnya dan menghela napasnya, ternyata Mars terlalu banyak berharap kepada Venus.

Mars meletakan tangannya di kepala Venus lalu mengacak-ngacak rambut Venus dengan lembut.

"Gue juga beruntung punya sahabat kayak lo," ucap Mars tersenyum, lebih tepatnya tersenyum dengan terpaksa.

"Ayo, kita belajar." ucap Venus antusias.

Setibanya di parkiran, Mars memberikan helm kepada Venus, Venus pun segera menaiki motor sport milik Mars.

Di dalam perjalanan hanya ada keheningan, disepanjang perjalanan pun Venus menyandarkan kepalanya di punggung Mars, aroma Mars yang khas membuat Venus semakin nyaman menyandarkan kepalanya.

Setibanya di rumah Mars, Mars segera menghentikan laju motornya. Tapi, sepertinya Venus enggan turun.

"Betah banget ya nyender di punggung gue?" ucap Mars sedikit menggoda. Venus yang berasa tersindir pun segera menuruni motor Mars.

"PD banget sih lo," ucap Venus merasa malu.

Mars dan Venus memasuki rumah besar milik keluarga Mars, "Assalamualaikum," ucap Mars.

"Wa'alaikumsalam," jawab umi Arsy.

"Eh ada Venus," ucap Arsy. Venus pun tersenyum manis kepada Arsy. Arsy merentangkan kedua tangannya, Venus pun mendekati Arsy lalu memeluknya.

"Yang sabar ya sayang," ucap Arsy mengelus kepala Venus dengan lembut.

"Makasih Umi," ucap Venus.

"Ehem! Betah banget pelukannya," ucap Mars membuat Arsy dan Venus menghentikan pelukannya.

Mars menyalimi punggung tangan milik Arsy, "Em ... Umi, ibu ada?" tanya Venus.

"Ada nak, lagi masak di dapur," ucap Arsy.

"Kalau gitu Venus bantu dulu ibu ya Mi, Mars nanti gue nyusul," ucap Venus. Mars pun menganggukkan kepalanya lalu melangkahkan kakinya menaiki anak tangga.

Di dapur.

"Ibu, Venus pulang," ucap Venus. Grizelle yang sedang memotong bawang pun menoleh ke arah sumber suara.

"Kamu gak pulang ke rumah?" tanya Grizelle.

"Venus mau belajar bareng sama Mars. Tapi, Venus mau bantu Ibu dulu," ucap Venus.

Venus meletakan tas sekolahnya disebuah kursi yang tidak jauh dari sana, Venus mulai mendekati wastafel untuk mencuci piring.

"Ibu," panggil Venus. Grizelle pun berdeham sebagai jawaban.

"Apa Ibu pernah suka sama sahabat Ibu sendiri?" ucap Venus di sela-sela mencuci piring.

"Ada apa emangnya?" tanya Grizelle yang masih memotong bawang.

"Venus kayaknya lagi suka deh," ucap Venus sambil tersenyum.

"Oh ya? Sama siapa?" tanya Grizelle antusias saat mendengar Venus bercerita kepadanya.

"Galaksi," ucap Venus dengan tersenyum, Venus pun membalikan tubuhnya ke arah ibunya yang sedang membelakanginya.

Senyum Grizelle memudar, ia pun menghentikan aktifitasnya memotong bawang sejenak.

MaVeGa [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang