19. Kemping✔

2.2K 187 3
                                    

Happy Reading

☘☘☘☘☘☘☘

Ke Esokan harinya..

"Lis, bangun sayang, sudah pagi..". Ujar Irene dengan lembut untuk membangunkan gadis manis satu-satunya ini.

Bukan nya mendapatkan anak gadis nya terbangun dengan mata yang terbuka lebar. Irene justru hanya mendapatkan lenguhan kecil dari anak gadis nya. Pertanda jika ia belum ingin bangun dari tidur enaknya.

"Lisa sayang bangun ya,, kamu mau terlamabat,, ini sudah jam set 8 lo, bukan nya kamu ada kelas jam 9 pagi pagi ini...". Ujar Irene lagi.

Lisa yang samar-samar mendengarkan kata-kata Irene seketika membulatkan matanya lebar-lebar.

"Benar kah Eomma? Aishh aku sudah terlamabat Eomma, bagaimana ini..".

Dengan keadaan panik. Lisa menyambar handuk nya kemudia masuk kedalam kamar mandi dengan pintu yang ia banting keras-keras hingga Eomma Irene nya tersentak kaget di dalam kamar nya.

"Huh, ngidam apa aku dulu sampe dapat anak bar-bar kek Lisa..". Gumam Eomma Lisa dengan kepala yang ia geleng-geleng kan tidak peecaya pada sikap anak gadis nya yang tidak ada kalem-kalem nya.

☘☘☘☘☘☘☘

Kampus...

Kini, dalam kelas kali ini hanya ada beberapa orang yang masih menetap didalam nya setelah kelas berakhir beberapa menit yang lalu.

Terlihat jika Lisa dan Jimin masih duduk di dalam kelas dengan Lisa yang masih merapikan alat belajar nya barusan. Berupa binder dan pernak-pernih pulpen dan lain sebagai nya. Kegiatan harus berhenti ketika suara Jimin mengambang di udara. Pria itu seperti nya sudah selesai dari tadi.

"Lis Lis, lo tau gak.."

"Gak".

Jimin mendengus kesal. Lisa itu memang sudah kebiasaan menyahut sebelum Jimin menyelesaikan ucapan nya. "Mangkanya dengerin dulu,, Katanya kita bakalan ada kemping lohh". Ujar Jimin dengan semangat ketika mengatkan jika mereka akan mengadakan kemping.

Lisa yang mendengar ucapan Kemping keluar dari mulut Jimin sedikit mengembangkan senyuman nya sehingga terbentuk menjadi senyuman tipis. Namun tiba-tiba ia mengingat sesuatu yang langsung membuat nya melontarkan pertanyaan kepada Sosok didepan nya ini.

"Lo, udah gak marah lagi sama gue, Jim? ". Tanya Lisa yang heran pada Jimin yang bersikap biasa aja. Bukan kah kemaren mereka...

"Ngapain gue harus marah! Lo kan gak salah apa2, Wajarkan kalo kalian pacaran,, Lagian gue waktu itu cuman kaget aja,, Tiba2 lo pacaran sama pak Jungkook,, secarakan yang gue tau, Lo itu gak suka sama Pak Dian, ehh tau-tau nya kalian malah pacaran aja, kan kaget saiya.. hehe..". Jelas Jimin panjang x lebar.

"Beneren Jim,, Gue kira lo marah sama gue yg tiba2 pergi gitu aja kemaren..".

Mendengar penuturan Lis yg seperti itu, Mendadak Jimin merasa bersalah, harus nya ia mengabari Lisa kembali setelah kegiatan nya selesai, sudah meninggalkan Lisa gitu aja, gak ngabari  lagi, sahabat macama apa itu. "Ya gak lah Lis! Kemaren itu gue---".

Flashback...

"Akhirnya gue nemuin lo disini...".

Lega Lisa yang telah berhasil menemukan Jimin di taman belakang kampus menyendiri pula,, entah apa ia lakukan sendiri disini. Ia tampak memekirkan sesuatu dengan menatap ke arah depan dengan pandangan yang sulit di artikan. Disana juga audah disediakan kursi duduk yang muat untuk 2 orang dewasa. Jika ank kecil yang menduduki nya maka akan muat menjadi 3 orang.

Dosen! Kok Ngeselin? Kok Menikah? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang