23. Lagi✔

1.9K 187 29
                                    

Happy Reading

☘☘☘☘☘☘☘

Seminggu kemudian...

Acara kemping berakhir seminggu yang lalu, seluruh mahasiswa pun kembali melakukan aktivitas mereka seperti semula dengan baik. Tapi tidak bagi Lisa dan Jungkook, Hubungan keduanya pun semakin hari, semakin buruk dengan saling tidak menyapa sesuai dengan keingin Lisa, tentu saja.

Terlihat saat mereka berdua saling melewati di depan pintu kantin dengan tatapan yang sangat sulit untuk di artikan. Namun jauh dilubuk hati, tentu saja keduanya tidak suka akan kondisi yang sepeti itu, namun,, apalah daya jika Kata Egois sudah merasuki, jiwa yang lembut pun bisa berubah menjadi keras. Bahkan IU semakin gencar mendekati Jungkook ketika melihat hubungan kedua insan itu diambang rusak.

Begini saja, yang egois disini itu Lisa? Kenapa Lisa,, karena setiap diluar Kampus Jungkook selalu berusaha membujuk Lisa supaya percaya dan berhenti mendiaminya seperi ini, namun apa yang Jungkook dapatkan, hanya kata "Maaf Pak Dian, aku sedang tidak ingin membahas soal itu, lagi.. dan aku juga masih berpikir akan segala yang sudah terjadi..". Selalu saja jawaban itu yang Jungkook dapatkan. Sempat berpiki jika hubungan mereka memang tidak bisa di pertahan kan lagi, Jungkook bingung? Melakukan ini dan itu juga tidak di tanggapi dengan baik, seolah perjuangan untuk mendapat maaf dari Lisa tidak gadis itu hargai sama sekali. Justru ia semakin mengindar.

Harus nya--Lisa juga paham akan kondisi Jungkook saat itu, harus nya Lisa percaya mengingat Jungkook yang menjadi pemeran uta dalam cinta nya, namun gadis itu seperti batu yang keras. Sekali ia merasa ia disaki maka susah baginya untuk memaaf kan. Dna melupakan suamuanya.

Tapi, disini Jungkook juga tidak bisa menyalahkan Lisa, semuanya terjadi behitu saja. Wajar jika gadisnya marah akan hal ia lihat namun tidak sampai separah ini.

Gadis itu bahkan melamun sekarang.

"Lis, lo gpp kan?". Tanya Jenny yang memperhatikan Lisa melamun sedari tadi membuatnya juga ikut bingung dan sedih secara bersamaan pada sahabat nya ini.

Lisa tidak bergeming ia masih dalam lamunannya. "LISA". Sentak Jenny.

Uhukk uhukk

Bukan! Bukan Lisa yang tersedak namun Jimin. "Gak usah teriak juga ngapa sih Jen..". Culutuk Jimin yang tersedak makanannya.

Hari ini kebetulan jam mereka kosong. Jadi mereka memutuskan untuk ke kantin bersama.

Mahasiswa/i yang sedang berjalan atau menikmati makanan nya, juga ikut memperhatikan arah meja mereka setelah mendengar suara cempreng Jenny yang sangat keras.

"Tau tuh si kutu kumpret..". Umpat Lisa.

"Akhirnya lo ngomong juga perguso..". Mulut Jenny yang tak kalah buruk nya. Malah menhumpat balik.

"Tck! Serah lo deh..".

Jenny sempat tertegun mendengar nada yang Lisa lontarkan kelewat datar. Lisa tidak pernah begini pada nya. Apa karena  hubungan nya dengan dosen itu ia menjadi Lisa yang datar seperti ini.

"Wihhh santuyy bung..". Tukas Jenny pada Lisa yang hanya memutar bola matanya jengah mendengar ucapan Jenny barusan.

"Iya Lis, sebenarnya lo kenapa sih? Cerita dong, jangan diam aja,, lo udah gak anggap kami sahabat lo, lagi?".

Celutuk Jimin ikut-ikutan bertanya karena melihat keadaan Lisa yang sepertinya tidak sedang baik-baik saja.

"Fyuhhh! Gpp ko, lo pada gak usah khawatir.. gue baik-baik aja..". Jawab Lisa dengan senyuman yang terkesan dipaksakan.

Dosen! Kok Ngeselin? Kok Menikah? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang