Berjuang boleh, bego jangan.
-Aileen***
Pagi ini Annaya dan Aileen melakukan aktivitas, yaitu olahraga. Mereka berdua bermain bulu tangkis di halaman rumah Annaya, ya rumah Annaya bisa dibilang mewah dan juga besar.
"Nay, nyokap sama bokap lo mana?" Tanya Aileen tiba-tiba.
"Paling juga kerja, mereka soalnya lembur." Jawabnya.
"Masih pagi udah berangkat aja, dasar gak perhatian!" Cibir Aileen, ia mengerucutkan bibirnya.
"Perhatian kok, Len! mereka 'kan nyari uang buat gue,"
"Duit udah banyak masih aja--"
"Ih gak baik tau ngomongin orang tua gue, mau digoreng lo sama nyokap gue kalau tau lagi digibahin?"
"Iya deh maaf, udah dulu ah cape nih maen terus."
"Ya udah yuk istirahat dulu," akhirnya mereka memilih untuk beristirahat dahulu karena lelah.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12.35 siang, Aileen pun berpamitan kepada Annaya karena sudah di suruh pulang, apalagi ia harus menjaga adiknya yang masih berusia empat tahun.
"Anna, gue pulang ya... soalnya nyokap gue udah nyuruh pulang,"
"Iya, hati-hati di jalan ya!"
"Hm, bye, Anna." Ucapnya lalu melangkahkan kakinya keluar rumah.
Kini Annaya tinggal sendiri di rumah, ia sangat bete! Kedua orang tuanya hanya perhatian ketika ia sedang sakit saja, kalau udah sehat sih boro-boro perhatian yang ada malah terus sibuk dengan pekerjaannya.
***
Saat ini ia sedang berada di balkon kamarnya, sembari mendengarkan alunan musik yang bersuara dari handphonenya.
Tes
Tanpa sadar Annaya meneteskan air matanya, ia teringat akan perkataan dokter saat di rumah sakit.
"Anna, sebaiknya kamu melakukan pengobatan di luar negeri agar kesehatan kamu itu membaik. Saya sangat prihatin dengan kondisi kamu, apalagi leukimia yang kamu idap itu sudah stadium akhir, saya tau kamu tidak ingin terlihat lemah dan saya tau kamu itu kuat. Cobalah Anna beritahu keluarga kamu," ucap dokter Andi.
"Tapi, kalau orang tua Anna udah tau terus Anna lakukan pengobatan di luar negeri apa Anna bisa sehat kembali? Apa hidup Anna akan lama?"
"Untuk itu saya tidak tau Anna, kemungkinan hanya kecil. Tapi sebaiknya--"
"Percuma, hidup aku gak bakal lama lagi. Anna mohon dokter jangan kasih tau siapapun tentang hal ini, cukup Anna, Allah, dokter dan sahabat Anna yang tau. Yang lain jangan,"
"Tapi sebaiknya--"
"Maaf dok, Anna gak bisa."
Annaya masih setia berbaring di atas sofa, ia sangat bingung harus bagaimana. Disisi lain ia ingin memberi tahu tentang penyakitnya pada kedua orang tuanya, namun disisi lain ia tidak ingin membuat kedua orang tuanya khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annaya (SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil"Kalo kamu gak suka sama aku karena aku itu penyakitan gapapa kok. Karena suatu saat nanti aku gak akan ganggu hidup kamu lagi dan akan pergi dari kamu. Semoga kamu bahagia terus ya, Rey." Ucap Annaya sembari memandang Reynaldi dengan mata yang berk...