Annaya sedang menunggu angkot di halte, namun angkot-angkot banyak penumpangnya hingga Annaya harus menunggu lebih lama lagi.
"Mana sih angkotnya, kesel gue!" gumamnya kesal.
Tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti didepannya, kaca mobil pun terbuka menampakkan seorang perempuan yang cantik, dia Debby dan juga kakaknya yang sedang menyetir.
"Anna, bareng sama aku aja ayok!" Ajak Debby kepada Annaya.
Annaya nampak berfikir sejenak, daripada ia menunggu angkot mana cuacanya panas jadi ia menganggukkan kepalanya.
"I-iya," jawab Annaya canggung, setelah itu ia pun masuk ke dalam mobil.
Mobil pun melaju, ya seperti biasa Devan dan Debby sedang mengobrol, sedangkan Annaya hanya diam saja sembari mendengarkan percakapan mereka.
Dan pada akhirnya sampailah di sekolah, Annaya membuka pintu mobil setelah itu keluar dan menunggu Debby keluar, Debby pun keluar lalu mereka berjalan beriringan.
"Debby, gue mau tanya sama lo," ucap Annaya pelan.
"Tanya apa?" Tanya Debby penasaran.
"Lo tau— "
"ANNAYA! BEBEB LO TUH SEKOLAH DIA ADA DI KELASNYA," teriak Aileen dari jauh hingga membuat pembicaraan Annaya terpotong.
"Bebeb?" beo Debby.
"Aileen mah ngaco, Deb. Gue duluan ya," ucap Annaya lalu berjalan menuju kelas Reynaldi.
Sampai di depan kelas Reynaldi, dengan ragu Annaya masuk. Ternyata Reynaldi sedang fokus ke handphonenya, langsung saja Annaya menoel tangan Reynaldi.
Reynaldi pun menoleh, lalu menatapnya dengan tatapan tidak suka. "Ngapain lo kesini?" Tanya Reynaldi ketus.
"Ka-kamu kenapa kemaren gak— "
"Penting buat lo?" Ucap Reynaldi dengan sedikit membentak.
Annaya menundukkan kepalanya, lalu melenggang pergi. Biasanya ia tidak mudah menyerah begitu saja ketika Reynaldi bicara ketus atau membentaknya, tapi sekarang ia merasa sudah lelah.
Annaya menelungkup kan kepalanya di atas meja, lalu matanya terpejam. Aileen yang melihat itu menatapnya dengan tatapan bingung, sedangkan Debby di belakangnya sibuk membaca novel.
"Anna, lo kenapa?" Tanya Aileen cemas, namun tidak ada jawaban dari Annaya.
"Anna," panggil Aileen sekali lagi, namun tetap sama tidak ada sahutan.
Aileen pun memegang tangan Annaya, namun saat dipegang, tangan Annaya begitu dingin. Ia pun mengangkat kepala Annaya dengan hati-hati, astaga! wajah Annaya begitu pucat, serta ada darah yang keluar dari hidungnya. Aileen menjadi panik sendiri.
"Debby bantuin gue bawa Annaya ke uks!" Ucap Aileen.
Debby pun menutup bukunya dan menyimpannya ke kolong meja, lalu ia beranjak dari duduknya dan membantu Aileen mengangkat tubuh Annaya.
***
Annaya mengerjapkan matanya, kini matanya terbuka sempurna. Ia melihat sekeliling namun tidak ada siapa-siapa, biasanya Aileen menunggunya tapi kemana ia sekarang?
Kini ia mengubah posisinya jadi duduk, kepalanya masih terasa pusing. Namun ia paksakan, ia melirik jam dinding ternyata masih jam 09.15 ia pun segera beranjak dari duduknya.
Sampai di kelas, ternyata tidak ada siapapun, astaga ia lupa, sekarang waktunya pelajaran penjas. Buru-buru ia mengambil baju olahraga di dalam tasnya, lalu ia pergi ke toilet untuk mengganti pakainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annaya (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction"Kalo kamu gak suka sama aku karena aku itu penyakitan gapapa kok. Karena suatu saat nanti aku gak akan ganggu hidup kamu lagi dan akan pergi dari kamu. Semoga kamu bahagia terus ya, Rey." Ucap Annaya sembari memandang Reynaldi dengan mata yang berk...