Sepulang sekolah Annaya dan Aileen pergi ke Gramedia, mereka itu pecinta novel.
"Len, lo udah nemu novel yang lo mau?" tanya Annaya.
"Bentar gue mau beli dua, ini baru satu." Jawab Aileen.
"Jangan lama-lama, gue mau ke rumah sakit."
Seketika Aileen langsung panik dan menghampiri Annaya.
"Kenapa gak bilang kalau sekarang lo mau check-up? udah lah yuk sekarang ke rumah sakit, sini biar gue yang bayar dan lo tunggu di luar." Titahnya pada Annaya.
"Ya udah kalau gitu gue tunggu di luar, jangan lama."
"Oke siap." Ucap Aileen sembari mengacungkan jempol nya ke atas.
Setelah selesai membayar novel, mereka pun langsung pergi ke rumah sakit. Selama di perjalanan, tidak yang membuka suara sama sekali.
Tiba-tiba Aileen ingat dengan ucapan dokter Andi saat itu, 'kita bicarakan nanti tentang kondisi yang sebenarnya.' Aileen benar-benar tidak mengerti, apa maksudnya dokter Andi berkata seperti itu? apakah penyakit Annaya tambah parah? tapi saat itu Annaya bilang penyakitnya dalam masa pemulihan.
"Anna." Ucap Aileen, Annaya pun langsung menoleh.
"Lo— " ucapan Aileen terpotong oleh supir taxi itu.
"Sudah sampai neng." Ucap supir itu.
Lalu mereka berdua pun turun dan membayar ongkosnya, setelah itu mereka masuk ke dalam rumah sakit.
Tak lama kemudian dokter Andi pun datang menghampiri Annaya dan mempersilakan Annaya masuk ke ruang periksa. Setelah itu, dokter pun memeriksa kondisi Annaya.
"Anna, kamu harus rutin check-up ya!" ucap dokter Andi.
Annaya hanya mengangguk seraya tersenyum.
"Kondisi Annaya gimana dok?" tanya Annaya.
Dokter Andi menghembuskan nafas gusar, lalu tersenyum walaupun kelihatannya terpaksa. "Kondisi kamu baik, bahkan lebih baik dari kemarin-kemarin. Sepertinya kamu sedang bahagia ya." Ucap dokter Andi.
"Baik? tapi hidup Anna masih lama lagi 'kan, dok?"
"Anna saya tau kamu ingin sembuh, maka dari itu kamu harus melakukan pengobatan. Beri tahu kepada keluarga kamu, bahwa kamu punya penyakit."
Lantas Anna langsung menggelengkan kepalanya. "Anna gak bisa kasih tau mereka dok, mereka sibuk, Anna gak mau ganggu mereka karena penyakit yang Annaya idap. Oh ya, kalau melakukan kemoterapi itu biaya nya berapa?"
"Biaya kemoterapi sangat mahal, jumlahnya hampir satu miliar lebih."
Percuma aja kalau gue kemo dan bayar biaya nya mahal, kalau nanti ujung-ujungnya gue bakal mati. Batin Annaya.
"Oh yaudah, udah selesai 'kan dok? Anna cape mau istirahat di rumah." Ucap Annaya.
"Iya udah selesai, kalau gitu hati-hati di jalan dan jangan lupa obatnya dihabiskan!" Ucap dokter Andi memperingati.
"Siap delapan enam!" Ucap Annaya lalu keluar dari ruangan.
Annaya celingak-celinguk mencari Aileen, namun orang itu tidak ada. Mungkin pulang duluan, pikirnya.
Annaya tidak ambil ribet, ia langsung menunggu taxi untuk pulang ke rumahnya. Tiba-tiba ponselnya berdering, ternyata itu telepon dari Aileen.
"Hallo Anna, sorry ya gue pulang duluan." Ucap Aileen.
"Hm, gapapa kok."
"Aaaa, jangan marah yaaa please!"
"Iya gue gak marah, dah ah gue lagi nunggu taxi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Annaya (SUDAH TERBIT)
Ficção Adolescente"Kalo kamu gak suka sama aku karena aku itu penyakitan gapapa kok. Karena suatu saat nanti aku gak akan ganggu hidup kamu lagi dan akan pergi dari kamu. Semoga kamu bahagia terus ya, Rey." Ucap Annaya sembari memandang Reynaldi dengan mata yang berk...