[21]

14.1K 919 100
                                    

"Nay gue cinta sama lo, gue sayang sama lo, jadi gimana lo mau untuk jadi pacar gue?" tanya Reynaldi.

"Aku..." Annaya menggantungkan ucapannya, jujur ia bingung harus menjawab apa.

"Nay gue butuh kepastian, gue gak mau terus digantung sama lo," ujar Reynaldi.

"Rey, kamu beneran cinta dan sayang sama aku? kenapa aku ngerasa kamu itu ngedadak cinta sama aku, apa karena- "

"Cinta itu gak butuh alasan Nay, dan gue benar-benar cinta sama lo," potong Reynaldi.

Sejak tadi Aileen hanya menatap Reynaldi dengan tatapan sinis, pasalnya ia tahu kalau Reynaldi hanya kasihan kepada Annaya bukan cinta dengan tulus.

Semoga dengan seiring berjalannya waktu, Reynaldi akan benar-benar mencintai Annaya dengan tulus, batin Aileen.

Annaya diam sejenak lalu menatap Reynaldi, "A-aku... um i-iya aku mau," ujar Annaya gugup.

Rasa senang menyelimuti Reynaldi, kemudian ia tersenyum bahagia ke arah Annaya.

"Mau apa?" goda Reynaldi.

"Ya mau itu," ujar Annaya.

"Mau itu apa?" lagi-lagi Reynaldi menggodanya.

"Mau jadi pacar kamu," ujar Annaya cepat dengan rasa malu.

Reynaldi terkekeh seraya mengacak rambut Annaya, setelah itu ia menatap wajah Annaya lekat.

Gue janji akan jagain lo dan buat lo bahagia, batin Reynaldi.

Annaya hanya tersenyum melihat tingkah Reynaldi yang berubah 180° kepada dirinya, padahal saat itu Reynaldi sama sekali tidak peduli dan selalu acuh.

"Nay, gue pinjem Reynaldi bentar ya? ada hal penting yang harus gue bicarain sama dia," ujar Aileen.

"Iya Len," sahut Annaya.

Dengan cepat, Aileen langsung menarik lengan Reynaldi dengan keras. Jujur ia sangat kesal kepada Reynaldi. Sampai di taman rumah sakit, Aileen langsung menatap tajam Reynaldi.

"Lo itu beneran cinta apa cuma kasihan sama Annaya sih Rey?!" tanya Aileen kesal.

"Gue emang belum mencintai Annaya, Len. Tapi gue akan berusaha untuk membuka hati untuk dia supaya dia bahagia," jawab Reynaldi.

"Udah gue duga, secara gak langsung lo itu cuma kasihan ke Annaya! buat apa sih lo lakuin ini? buat Annaya bahagia iya? bukannya bahagia tapi justru akan semakin membuat Annaya sakit Rey! bukan hanya fisik yang sakit tapi batinnya juga, dan gue mohon sama lo jangan sakiti hati Annaya!" ujar Aileen tegas.

"Gue janji, gue akan buat dia bahagia Len. Gue akan- "

"Gue gak butuh janji, yang gue butuh itu pembuktian. Awas aja kalau sampai Annaya nangis gara-gara lo, gue akan bongkar tentang rahasia lo yang akan bertunangan sama Debby!" potong Aileen dan mengancamnya.

"Lo ngancam gue? ancaman lo murahan, gue sama sekali gak akan pernah nerima perjodohan itu!"

"Gue pegang omongan lo!"

***

"Mah, Anna udah sehat tau. Anna pengen pulang," rengek Annaya meminta pulang kepada mamanya.

"Anna, kamu ini belum sembuh total," ujar Adira.

Annaya tersenyum miris, "Annaya emang gak akan sembuh total mah, penyakit Annaya- "

"Sst, mama gak mau kamu bicara seperti itu," potong Adira.

"Mah, please ya... Anna pengen pulang," ujar Annaya merengek lagi.

Annaya (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang