[12]

15.2K 1K 49
                                    

Annaya bersekolah hari ini walaupun masih sakit, padahal kepalanya juga masih diperban. Ia masuk ke dalam kelas lalu duduk dan menelungkupkan kepalanya di atas meja.

Tak lama kemudian Aileen pun datang, dan duduk di sebelah Annaya.

"Na, padahal kalau lo masih sakit gak usah sekolah." Ucap Aileen khawatir.

"Gue gapapa kok, lagian luka kecil doang."

"Ck, susah emang kalau dikasih tau dasar kerasa kepala." Cibir Aileen kesal.

"Eh guys, katanya bakal ada murid baru lagi euy." Ucap Arka memecahkan keheningan di kelas.

"Gak percaya gue, lo tuh tukang boong." Sahut Aileen bergurau.

"Sabodo teuing maneh teu percaya ge." Balas Arka.

"Murid barunya cewek atau cowok?" tanya Razi.

"Cowok katanya." Jawab Arka.

"Ututu kasian ya yang pengennya cewek tapi yang datang cowok, wkwk." Sindir Aileen.

"Mulut lo tuh kayak emak-emak tetangga ya, minta dislepet pake swalow." Ucap Razi kesal.

"Mulut lo minta di— " Ucapan Aileen terpotong karena ada guru masuk dan membawa murid baru.

Murid baru itu cowok, ya kaum hawa dikelas itu melongo karena cowok itu sangat tampan, badannya tinggi dan yaa intinya cogan deh, bikin meleleh.

"Giliran ada yang cakep aja gak kedip-kedip tuh mata." Sindir Arka ketika melihat kaum hawa terus memperhatikan cowok tersebut.

"Yang jelek kayak wajan gosong diem deh." Celetuk Aileen.

"Mulut nya bener-bener minta dislepet, Ka." Ucap Razi.

"DIAM!" ucap pak Slamet.

Ya mereka pun langsung terdiam, jangan lupakan bahwa pak Slamet adalah guru killer yang ditakuti seluruh murid SMA Harapan Bangsa.

"Silahkan perkenalkan diri kamu." Titah pak Slamet kepada cowok baru itu.

"Kenalin gue Fadli Pratama, gue pindahan dari Bandung." Ucap cowok itu memperkenalkan diri.

Sedari tadi Annaya hanya diam dan menundukkan kepalanya, ia sangat mengenali cowok itu. Fadli adalah mantan kekasihnya dulu, ya Fadli sempat tinggal di Jakarta namun karena pekerjaan orang tuanya dipindahkan ke Bandung ia juga harus ikut ke Bandung. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka, walaupun masih sama-sama saling mencintai dan saling sayang.

Namun, rasanya cinta Annaya hilang begitu saja setelah ia memasuki SMA ini. Ketika bertemu dengan cowok yang super cuek dan dingin, entah mengapa Annaya jadi suka kepada Reynaldi bahkan lebih dari kata suka.

Annaya sekilas melirik Fadli yang masih berdiri, Annaya benar-benar ingin pergi dari kelas ini. Aileen yang memperhatikan gerak-gerik Annaya langsung mencubit perut Annaya.

"Aww!" Pekik Annaya dengan suara yang cukup keras, hingga seluruh tatapan beralih kepadanya.

"Eh, maaf."

"Ada apa Annaya? jangan buat keributan! Lho itu kepala kamu kenapa?" ucap pak Slamet.

"Iya pak, maaf. Oh ini gapapa kok." Sahut Annaya.

Annaya menatap tajam Aileen, ia benar-benar kesal. Karena sahabatnya ini, ia jadi kena semprot pak Slamet.

"Lo apa-apaan sih cubit gue?!" tanya Annaya kesal dengan nada pelan.

"Dari tadi lo nunduk terus kayak orang ketakutan, kenapa sih?" ucap Aileen berbalik tanya.

"Eng-engga apa-apa kok." Ucap Annaya berbohong.

Annaya (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang