Adira masuk ke dalam ruangan Annaya, namun ia tidak melihat Annaya. Adira panik, ia berteriak memanggil nama Annaya dan menangis. Suster dan dokter pun datang.
"Dok, dimana anak saya?!" tanya Adira.
"Maaf bu, saya tidak lihat Annaya. Bukannya tadi bersama ibu?"
"I-iya, dia menyuruh saya membawa pakaiannya tapi saat saya kembali dia sudah tidak ada. Ya Allah, Annaya dimana?"
"Sudah bu jangan menangis, kita cari Annaya di sekeliling rumah sakit ini," usul Suster.
***
"Ini rumah lo?" tanya seorang gadis yang jalannya di tuntun oleh Azka.
"Iya, disini gue tinggal sama pembantu gue," jawab Azka.
"Tadi ke rumah sakit lo ngapain?"
"Jenguk adik gue,"
Mereka pun duduk di sofa, Annaya melihat sekeliling rumah Azka. Dan ya, rumah ini sangat luas dan mewah.
"Adik lo sakit apa?" tanya Annaya.
"Leukimia, btw lo juga sakit apa?"
"Seperti adik lo, gue punya penyakit leukimia. Bahkan udah stadium akhir, maaf karena gue ngerepotin lo," ujar Annaya.
"Gak masalah kok, kenapa lo kabur?"
"Gue gak mau jadi nyusahin orang tua gue, sama orang-orang terdekat gue. Tapi sekarang gue malah nyusahin lo," ujar Annaya.
"Gapapa kok, Nay. Anggap aja gue sahabat lo,"
"Makasih," ujar Annaya seraya tersenyum begitu juga dengan Azka.
"Um... Nay, gue ke kamar dulu bentar," pamit Azka, Annaya hanya mengangguk.
Setelah Azka pergi, Annaya jadi diam melamun dan tatapannya kosong. Tanpa ia sadari air matanya jatuh membasahi pipinya dan juga dengan tiba-tiba hidungnya berdarah. Ketika Annaya merasakan ada suatu cairan bibirnya, ia pun langsung mengelapnya.
"Yah, gue gak bawa tissue. Apa gue panggil Azka aja kali ya?" gumam Annaya.
"Eh, neng kamu kenapa?" tanya seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba berada di hadapan Annaya.
Annaya sudah mengira bahwa wanita ini adalah pembantu Azka, "I-ini bi, aku mimisan," kata Annaya.
"Bentar ya, bibi ambilkan tissue dulu," ujar bibi itu seraya mengambil tissue.
Bibi pun datang dan langsung memberikan tissue kepada Annaya, lalu Annaya pun mengelap darah yang keluar dari hidungnya. Setelah selesai, tubuh Annaya tiba-tiba menjadi lemas.
"Bibi panggil den Azka dulu," pamit bibi seraya melangkah pergi.
Tak lama kemudian Azka pun datang, "Nay, sekarang lo pindah ke kamar aja ya? muka lo pucat gitu," ujar Azka.
"Iya," sahut Annaya.
Azka pun menggendongnya ala bridal style menuju kamar tamu, sampai di kamar Azka membaringkan tubuh Annaya dengan hati-hati. Tetapi entah mengapa jika berdekatan Annaya jantungnya itu berdetak tak karuan, seperti seorang yang sedang jatuh cinta.
![](https://img.wattpad.com/cover/237071828-288-k76784.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Annaya (SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil"Kalo kamu gak suka sama aku karena aku itu penyakitan gapapa kok. Karena suatu saat nanti aku gak akan ganggu hidup kamu lagi dan akan pergi dari kamu. Semoga kamu bahagia terus ya, Rey." Ucap Annaya sembari memandang Reynaldi dengan mata yang berk...