Bertemu Masa Lalu

205 26 2
                                    

Hi, jangan lupa vote & coment ya biar aku semangat nulis cerita ini.

————-

Beberapa minggu berlalu sejak hari dimana Shabira, Kai dan juga Leka bertemu di villa. Shabira masih memikirkan hubungan apa sebeneranya yang dimiliki Kai dan Leka. Ia memiliki firasat yang tidak baik kali ini. Meskipun Shabira berusaha berfikiran positif, tapi hatinya lagi-lagi tetap gelisah.

Semenjak hari itu, Shabira dan Kai pun belum bertemu kembali. Seperti biasa, Kai selalu sibuk dengan pekerjaannya.

"Woi bengong aja lo Sha"
Kiara membuyarkan lamunannya.

"Apa sih Ki"
Shabira memasang wajah sewot karena dikagetkan dengan suara yang bervolume tinggi itu.

"Ngapain sih Sha bengong mulu deh, heran banget. Udah ada yang mau serius dianggurin, yang ga serius-serius dipikirin"
Celetuk Kiara, yang membuat Shabira mengingat kembali ucapan Sahdan tempo hari.

"Hmmm, lagi galau nih gue"
Keluh Shabira yang sebenarnya ingin menceritakan kegundahan hatinya itu.

"Iya tau gue"
Kiara bukan tidak tau bahwa Shabira banyak pikiran akhir-akhir ini. Kiara hanya menunggu, kapan Shabira siap membagi keluh kesahnya itu.

"Lu kalau mau cerita ya cerita aja sama gue Sha, lu kan sahabat gue"
Lanjut Kiara.

"Lu tau ga waktu hari minggu gw kemana?"
Tanya Shabira yang akan memulai curhatannya.

"Tau, ke curug terus ke resto yang di puncak itu kan?"
Jawab Kiara.

"Iya, tp ga cuma kesitu"

"Terus kemana lagi?"
Tanya Kiara penasaran, karena Shabira bercerita setengah-setengah.

"Ke villanya Leka"
Shabira menjawab sembari memandangi gedung-gedung tinggi di luar sana. Karena ruangannya berada di paling pojok, ia bisa bebas melihat pemandangan gedung tinggi dan padatnya jakarta dari lantai 30, dimana ujung dindingnya hanya dibatasi dengan kaca transparant.

"Hah? Lu ko bisa tiba-tiba deket sama dia Sha?"
Kiara heboh seperti biasa.

"Bukan gue yang deket Ki, tapi Kai yang deket sama dia"
Shabira berbalik menatap mata Kiara dengan tatapan yang menyedihkan.

"Yaampun, si Razeka sialan itu selingkuh?"
Kiara salah tanggap, ia langsung menarik Shabira dan seketika memeluknya. Namun anehnya, Shabira tidak bisa mengelak pertanyaan Kiara dan tak bisa  di bendung ia menangis sesenggukan di pundak Kiara. Kiara hanya diam, dan menepuk-nepuk bahu Shabira. Ia hanya ingin Shabira menumpahkan kesedihannya, agar ia bisa merasa lebih lega.

"Kai ga selingkuh Ki, ya lebih jelasnya gw gatau sih dia selingkuh atau ngga"
Jelas Shabira, yang memang sebenarnya tidak mengetahui lebih jelas hubungan Kai dan juga Leka. Yang Shabira ketahui, mereka hanyalah rekan kerja karena Kai bertanggung jawab atas pembangunan rumah Leka yang menurut Kai akan dibuat sangat mewah dan menghabiskan budget yang tidak sedikit.

"Lah gimana dah Sha? Kalau ga selingkuh, kenapa lu nangis?"
Kiara kebingungan dengan penjelasan Shabira.

"Jadi gini, akhir-akhir ini tuh Kai sibuk banget kan Ki, lu juga pasti tau. Tapi, dibalik kesibukannya itu gue menaruh curiga. Gue baru tau kalau Leka itu kliennya Kai, yang mau bangun rumah itu. Waktu itu gue sempet cerita kan sama lu, Kai lagi jadi penanggung jawab pembangunan rumah. Nah ternyata rumahnya Leka. Menurut gue kedeketan mereka ga wajar Ki, masa iya si Leka sampe ngasih Kai handphone dengan harga puluhan juta, keluaran terbaru Kiiiiii. Gaji gue sebulan aja ga cukup buat beli tuh handphone"
Shabira menjelaskan keluh kesah kecurigaan hubungan Kai dan Leka.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang