Hanya Masalalu

184 24 6
                                    

Hi All,

Di part ini masih versi flashbacknya Kai yaaa.

Jangan lupa vote & coment, happy reading😘

————————-

Sejak Leka jujur bahwa ia mengingat Kai, keduanya semakin sering bertemu. Leka dengan sengaja selalu meminta Kai untuk bertemu dengan alasan pekerjaan. Meski Kai tidak pernah mengatakan ia masih memiliki perasaan kepadanya, namun Leka tetap meyakini bahwa Kai masih memiliki perasaan yang sama seperti dulu.

Kai yang memang penggila kerja, hanya berniat untuk memenuhi tugasnya sebagai penanggung jawab pembangunan rumah Leka. Meskipun, hatinya bimbang apakah sebenarnya ia masih menyukai Leka atau tidak. Ia akui Leka tumbuh menjadi wanita yang cantik, namun baginya Shabira masih jauh lebih cantik.

Seminggu sebelum perayaan anniversary ke-8 Kai dan Shabira, Kai dikejutkan dengan kedatangan Leka di kediamannya. Saat itu, Kai dihubungi oleh Kakaknya bahwa ada wanita yang mendatangi rumahnya dengan mengaku bahwa ia adalah calon istri Kai. Kai yang masih bergelut dengan pekerjaan, segera pulang untuk memastikan apakah wanita yang disebutkan kakaknya adalah Leka, dan saat ia sampai di rumah ternyata firasatnya benar.

"Kamu apa-apaan?"
Tanya Kai pada Leka dengan sinis.

"Aku cuma mau kenal sama keluarga kamu"
Jawab Leka santai.

"Leka, aku ga bersikap tegas sama kamu bukan berarti aku ingin kita berhubungan lebih jauh. Tapi karena aku menghargai kamu, yang selama ini menjaga perasaan kamu. Aku ga memaksa kamu untuk lupain aku, tapi aku meminta kamu untuk ikhlas melepas aku karena aku sudah punya kehidupan baru"
Kai kembali memperjelas kenyataan yang ada saat ini, kata-kata Kai berhasil membuat hati Leka mencelos. Sebelumnya, saat Kai terus menerus mengatakan bahwa ia sudah milik Shabira, Leka terus menulikan telinga dan mengeraskan hatinya. Namun kali ini hatinya lemah, ia sadar bahwa Kai sudah milik Shabira tapi Leka juga tidak bisa melepaskan Kai begitu saja.

"Tapi, kamu juga ga pernah mutusin aku Kai"
Leka mengingatkan Kai, yang sebetulnya tidak pernah memutuskan hubungan mereka.

12 tahun lalu, Kai dan Leka menjalin hubungan cinta monyet yang begitu berkesan bagi keduanya. Hubungan mereka sangat indah hingga keretakan akibat orangtua Leka. Perpisahan keduanya dijelaskan oleh jarak, tanpa ada kata berpisah dari bibir keduanya. Kai saat itu sudah sangat sakit hati dengan ucapan orangtua leka, sementara Leka tidak berani melawan orangtuanya, terutama sang papa. Setelah kejadian tersebut Leka dipindahkan sekolah ke luar negeri, tinggal bersama mamanya di Sydney, Australia. Sementara Kai berhenti menjadi loper koran, ia mulai berjualan cemilan di sekolah untuk meringankan beban ibunya.

Saat Kai akan membalas ucapan Leka, sang mama keluar dari dalam rumah.

"Razeka, kamu sudah pulang?"
Tanya sang mama, menyapanya seperti biasa tanpa bertanya soal Leka yang ada disampingnya.

"Iya mah, oh iya ini.."
Kai menyalami sang mama, namun Saat Kai akan mengenalkan Leka sebagai temannya, sang mama memotong.

"Iya mama tau, dia sudah memperkenalkan dirinya sebagai calon istri kamu"
Sang mama tersenyum di akhir kalimat.

"Itu dia becanda mah"
Jawab Kai merasa khawatir sang mama marah. Mamanya sangat menyukai Shabira, jangankan mengetahui bahwa ada wanita lain yang dekat dengannya. Mengetahui bahwa ia masih mementingkan karirnya dibanding pernikahannya dengan Shabira saja sang mama selalu marah.

"Iya mama tau, kan kamu sudah punya Shabira. Calon menantu idaman mama"
Sang mama terang-terangan berbicara seperti itu di depan Leka, agar wanita yang mengaku-ngaku menjadi calon istri anaknya sadar untuk tidak menjadi perusak hubungan antara anaknya dan Shabira.

"Yaudah, mama masuk aja ya istirahat. Aku mau ngomong dulu sama Leka"
Kai segera meminta sang mama untuk masuk ke dalam rumah karena khawatir mamanya akan semakin marah.

Leka yang mendengar penuturan mama Kai, hanya diam, dan menunduk. Raut wajahnya terlihat kecewa. Padahal ia kerumah Kai bertujuan mengenal lebih dekat keluarga Kai, namun kekecewaan yang ia dapatkan.

"Leka, lebih baik kamu pulang. Aku antar ya"
Kai keluar dari rumahnya kemudian menawarkan Leka untuk pulang dan diantar olehnya. Kai berusaha menghargai wanita itu, karena ia ingin berkenalan dengan keluarganya meskipun dengan cara yang salah. Kai juga merasa sedikit tidak enak karena samg mama tidak menyambut Leka dengan ramah.

"Yaudah"
Jawab Leka sekenanya, sembari mengangkat tubuhnya dari kursi tamu yang ada di teras rumah Kai.

Diperjalanan, Leka beberapa kali menceritakan kembali moment-moment kebersamaan mereka dulu, berusaha agar Kai luluh untuk benar-benar kembali kepadanya.

Kai yang mendengar, hanya diam dan sesekali mengangguk, berusaha untuk tidak terpengaruh cerita wanita disampingnya

"Kamu kenapa sih Kai?"
Leka sudah mulai jengah akan respons Kai, ia menceritakan moment-moment mereka dengan antusias namun Kai terlihat tidak bersemangat untuk mendengar.

Kai menjawab setelah ia memberhentikan mobil yang dibawanya, tepat didepan rumah mewah wanita disampingnya.

"Leka, berapa kali harus aku tegasin kalau hubungan aku dan kamu sebatas rekan kerja. Aku sudah punya Shabira, aku sangat cinta sama dia. Jadi please, ikhlaskan aku sama dia"
Kai berbicara dengan sangat lembut, ia menghargai Leka sebagai masalalunya. Ia tidak ingin menyakiti wanita ini, yang pernah membuatnya bahagia. Meskipun sebatas cinta monyet belaka.

" Aku gaakan menyerah Kai, seberapa kalipun kamu menolak. Belasan tahun aku menunggu dan nyari kamu, aku gaakan mundur hanya karena kamu sudah punya pacar. Cinta? Kalau kamu cinta dia kamu pasti sudah nikahin dia Kai"
Kalimat terakhir leka berhasil membuat hati Kai merasa tersenyil. Dalam hatinya ia bertanya, apakah ini juga yang ada dalam pikiran Shabira?
Kai sungguh mencintai Shabira, tidak pernah sekalipun ia meragukan perasaannya. Shabira adalah wanita yang selalu menemani dan mengerti dirinya. Tapi saat ini Kai memang masih fokus terhadap Karirnya, baginya pernikahan bisa ditunda karena memang tidak ada yang lain selain Shabira.

Kai tidak menghiraukan ucapan Leka, namun turun dari mobilnya untuk membukakan pintu mobilnya di sebelah kiri.
"Kamu lebih baik turun"
Ucap Kai sembari membukakan pintu mobil untuk Leka, agar pertemuannya dengan wanita itu segera berakhir. Leka turun dari mobil Kai dengan kesal, Kai masih tidak luluh dengannya. Setelah Leka turun Kai tidak berucap apapun namun segera kembali masuk ke mobilnya untuk pulang.

Diperjalanan, Kai terus memikirkan ucapan Leka. Ia teringat akan permintaan Shabira ketika ia akan berangkat ke Jepang, Shabira meminta agar Kai melamarnya ketika pulang ke Indonesia. Saat itu ia berjanji dengan sepenuh hati bahwa ia pasti akan melamar Shabira, meskipun belum tau kapan waktunya. Sehingga ia dengan mudah menyanggupi hal tersebut.

Namun seiring berjalannya waktu, ia menjadi lelaki penggila kerja. Terlebih, ia selalu teringat ucapan lelaki yang telah menyakiti harga dirinya, ucapan papa Leka yang sudah menghinanya lelaki miskin yang tidak pantas meski hanya berteman dengan anaknya. Kai juga terus menerus berpikir bahwa menikah akan menghalangi kemajuan karirnya. Hingga saat ini, begitulah yang ada dipikirannya.

Namun, meskipun ia berfikir demikian ia tetap benar-benar mencintai Shabira, Leka hanyalah masalalunya.

TBC
——————-

Tuh guys, Leka cuma masalalu Kai aja kok.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang