Di Pagi hari

201 32 8
                                    

Hi All,

Jangan lupa Vote & Commentnya ya.

anggap aja yang di mulmed itu Shabira, Kai dan Sahdan ya hehehe

-------


"Terima kasih banyak Kai, undangannya akan kukirim 2 minggu sebelum hari pernikahan. Ditunggu ya"

Balasan pesan Shabira terus berputar-putar dikepala Kai. Mengganggu pikirannya tiada henti, hingga membuatnya tetap terjaga hingga pagi. Untungnya, pagi ini adalah akhir pekan sehingga ia tak perlu menghabiskan tenaga dan pikirannya untuk bekerja.

Tepat pukul 6 pagi, Kai keluar dari kamarnya. Mengambil air mineral, untuk membasahi tenggorokannya yang terasa kering sejak semalam.

Saat sudah di ruang makan, ia melihat sang ibu dan Resha sudah rapi. Ibunya, Aisha sedang memasukkan ayam kecap ke dalam Tupperware, sementara Resha sedang menyiapkan susu untuk sang anak.

Kai menghampiri keduanya "Mau kemana bu, Ka?" tanya Kai sembari mengambil air minum.

Aisha yang awalnya fokus menyiapkan berbagai makanan yang akan dibawa, mengalihkan pandangan ke anak bungsunya "Mau ke rumah Shabira, kamu mau ikut?"

Aisha yang awalnya sangat kecewa pada Kai, kini mulai melunak. Keputusan anaknya yang masih belum mau membuat komitmen dengan siapapun termasuk Shabira, ia hargai. Meskipun demikian, tetap saja ia berharap anaknya bisa kembali menjalin hubungan dengan Shabira.

Kai segera meneguk habis air minumnya"Mau ngapain ke rumah Shabira?" Tanyanya sambil menatap kaget Aisha

Aisha tertawa "Kenapa respons kamu kayak gitu? ya kan hari ini Shabira ulangtahun, ibu punya kado buat Shabira dan masak banyak juga buat dia. Lagipula ibu kangen Shabira, emang kamu engga?"

Ditanya demikian wajah Kai terlihat panik, namun ia langsung menggelengkan kepala "Engga, biasa aja. Tapi Aku ikut, mau ketemu sama mama dan papanya. Udah lama" Setelah menjawab itu, Kai langsung kembali ke kamarnya dengan berjalan cepat. Berusaha menutupi salah tingkahnya. Sementara Aisha, tersenyum geli sembari menggelengkan kepalanya.

Tidak butuh waktu lama, 15 menit kemudian Kai sudah siap untuk ke rumah Shabira. Dibalut kaos turtleneck hitam, dan kacamata untuk menyamarkan mata pandanya, Kai terlihat begitu tampan. Meski kepalanya cukup berat dan pening, namun tidak melunturkan semangatnya untuk bertemu Shabira.

 Meski kepalanya cukup berat dan pening, namun tidak melunturkan semangatnya untuk bertemu Shabira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menghabiskan waktu 1 jam 30 menit perjalanan, mereka sampai di rumah keluarga Adnan. Ibu, Kaka dan keponakannya turun dari mobil lebih dulu. Sementara Kai masih ragu, apakah keputusannya untuk mengunjungi rumah Shabira sudah tepat.

Jantungnya terpacu cepat, tangannya terasa sangat dingin. Rasanya seperti baru pertama kali mengunjungi rumah Shabira. Kai Gerogi.

Setelah 5 menit berpikir, Kai meyakinkan dirinya bahwa apa yang dilakukannya tidak salah. Meskipun sudah menjadi mantan kekasih, bukan berarti mengunjungi rumah Shabira adalah suatu dosa yang harus dihindari.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang