Hi All,
Jangan lupa vote & comment yaaaa😘
——————
"Assalamualaikum"
Shabira mengucapkan salam sembari membuka pintu rumahnya.Orang-orang yang sedang di dalam ruang tamu menoleh ke arah pintu dan menjawab Salam Shabira berbarengan "Waalaikumsalam"
Di dalam ruangtamu rumah Shabira, saat ini sudah ada Ibu Kai, Kakak Kai dan juga mamanya.
Betul yang Shabira perkirakan, ibu Kai datang ke rumahnya untuk menjenguk Zara dan bayinya terlihat dari kado yang dibawa. Shabira menghampiri untuk menyalami ketiganya.
Sambil menyalami ibu Kai, Shabira bertanya "Bu apa kabar?"
"Alhamdulillah kabar ibu baik"
Ibu Kai mengusap surai Shabira dengan sayang. Bagi Ibu Kai, Shabira adalah putri kesayangannya meskipun bukan terlahir dari rahimnya.Setelah menyalami Ibu Kai, Shabira berpindah ke Kakak Kai yang juga datang menjenguk.
"Mba apa kabar?""Kabar mba baik Sha. Kamu apa kabar?
Shabira tersenyum kemudian menjawab "kabarku juga baik"
Shabira yang merasa bau badannya sudah tak karuan karena beraktivitas seharian, pamit untuk membersihkan seluruh badannya "Bu aku ke atas dulu ya, mau bersih-bersih dulu".
"Yaudah nanti kesini lagi ya nak, ibu kangen banget udah lama ga ngobrol-ngobrol sama kamu"
Ibu Kai yang memang sudah sangat merindukan Shabira, karena sudah cukup lama tidak bertemu.Shabira tersenyum dan mengangguk, kemudian berjalan ke arah kamarnya yang berada di lantai 2. Sementara ibu Kai, kembali mengobrol dengan mamanya.
Setibanya di kamar, Shabira mengeluarkan handphonenya dari tas tangan yang ia bawa. Namun saat ia akan menaruh handphone di nakas, fokus Shabira beralih ke notifikasi handphonenya. Notifikasi dari Lekaki yang seminggu ini tidak menghubunginya, dan juga tidak Shabira hubungi.
"Sha, mamaku ke rumah kamu. Aku minta tolong jangan dulu bilang kalau kita pisah."
Setetes air mata tanpa sadar membasahi pipi Shabira, ketika membaca pesan yang dikirimkan mantan kekasihnya. Ia kembali tertampar pada kenyataan bahwa kini dirinya dan Kai benar-benar sudah berpisah. Ingatannya menjelajah ke masa lalu, dimana dulu Shabira dan Kai selalu bersama. Moment manis diingatannya begitu lekat, hingga sulit untuk dilupakan.
Lamunan Shabira buyar ketika pintu kamarnya diketuk. Shabira yang sedang menangis, berusaha menghapus sisa-sisa air matanya. Ia berkaca dan memastikan bahwa ia tidak akan terlihat habis menangis.
Di ketukan ke-3, barulah Shabira membuka pintu kamarnya. Terlihat sang mama yang berada di depan pintu.
"Shaa, kamu ko belum mandi?"
Mama Shabira memasuki kamar sang anak, dan mulai mencari sesuatu.
Shabira mengikuti sang mama dari belakang dan kemudian bertanya "mama lagi nyari apa sih? Aku ini baru mau mandi"
Sang mama masih sibuk mencari sesuatu "eh ketemu" ucap sang mama sembari memegang gunting yang akan digunakannya untuk membuka kado dari Kai yang diminta ibu Kai untuk segera dibuka."Buat apa ma?"
Tanya Shabira penasaran."Buat buka kado, dari Razeka. Kata ibunya Razeka, buka aja soalnya dia juga gatau isinya apa. Gedeee banget kadonya Sha"
Jawab sang mama sembari memeragakan ukuran kado yang dibawa Kai."Ohhhh, yaudah"
Shabira merespons seperlunya, membuat mama Shabira menoleh ke arahnya dan seketika memperhatikan raut wajah Shabira dan mata sembabnya."Kamu kenapa de?"
Tanya sang mama."Gapapa, aku sebenernya udah putus sama Razeka tapi mama jangan bilang-bilang dulu ya sama keluarganya. Soalnya mereka belum tau juga"
Tutur Shabira.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Romance"Bukan jarak, tapi ego yang seringkali mengalahkan pertahanan cinta yang dibangun begitu lama" Shabira krystalia adnan, tak perlu banyak tebar pesona untuk memikat para pria. Dengan aura, paras cantik dan sifat ramahnya, ia sudah memenuhi kriteria...