Kembali ke Masalalu.

190 22 2
                                    

Setelah perdebatan Kai dengan Leka dini hari tadi, Kai baru berhasil memejamkan matanya setelah ia berwudhu dan sholat. Ia merasa begitu tenang ketika dirinya mengadu pada Sang Khalik mengenai kegundahan hatinya.

Kai bukannya sengaja menggantung hubungannya dengan Shabira selama bertahun-tahun. Kai bukannya tidak mencintai Shabira, gadis cantik yang periang, cerewet namun juga cengeng.

Kai akui bayang-bayang leka menghantui hidupnya selama ini, namun hadirnya Leka saat ini tidak termasuk ke dalam rencananya. Leka tiba-tiba saja masuk ke kehidupannya, menjadi kliennya dan menyelinap untuk kembali dekat dengannya.

Saat pertama Kali melihatnya setelah hampir 12 tahun tidak bertemu. Kai tidak terlalu menyadari bahwa wanita yang ia temui di kantornya adalah Leka. Setelah wanita itu memperkenalkan dirinya, Kai begitu kaget bahwa ternyata wanita dihadapannya adalah perempuan pertama yang dulu ia sukai, Leka Jerbyjiana.

Kai sebisa mungkin untuk pura-pura tidak mengenalnya, begitupun sebaliknya. Pada awalnya Kai pikir, Leka juga tidak mengingatnya karena perilakunya seperti belum pernah mengenal Kai. Namun setelah beberapa kali pertemuan, Kai yang memperkenalkan dirinya sebagai Razeka merasa heran bagaimana bisa Leka memanggilnya dengan panggilan "Kai".

Flashback

"Kai, bisa kita meeting hari ini?"
Leka berbicara dari panggilan telepon. Namun, bukan permintaan meeting yang tiba-tiba yang membuat Kai merasa heran. Kai heran bagaimana bisa Leka yang notabenenya lupa akan dirinya, memanggilnya dengan panggilan "Kai".

"Kai"
Panggil Leka dari sebrang telepon, karena Kai tidak merespons pertanyaannya. Masih terus berpikir dan menerka-nerka, apakah wanita yang sedang meneleponnya ini sebetulnya mengingatnya atau tidak.

"Iya Leka, bisa"
Jawab Kai sekenanya.

Setelah panggilan terputus, Kai yang belum membasuh badannya sama sekali sejak semalam, segera mandi agat badannya lebih segar. Setelah selesai, ia berangkat ke tempat yang sudah Leka tentukan.

Kai melajukan mobilnya ke daerah Bogor, ke restoran yang menjadi favorit keluarga Shabira. Restoran ini memang benar-benar bisa membuat siapa saja merasa nyaman berada disini, selain suasananya yang asri, makanan di restoran ini juga terkenal enak.

Sesampainya disana, Kai melihat Leka sudah berada di salah satu meja dengan spot yang paling strategis untuk meeting, cukup privat namun tidak tertutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya disana, Kai melihat Leka sudah berada di salah satu meja dengan spot yang paling strategis untuk meeting, cukup privat namun tidak tertutup. Kai menghampiri Leka yang memang sudah menunggu.

"Hai Leka, maaf sudah nunggu lama"
Kai datang, menyapa Leka sembari duduk dikursi tepat didepannya

"Ngga kok Kai"
Lagi, Leka memanggilnya Kai.

"Leka?"
Panggil Kai keheranan, ekspresi Kai juga tak kalah menggambarkan bahwa ia sedang merasa heran.

"Iya Kai?"
Leka menjawab, namun ada penekanan pada saat menyebut kan nama "Kai"

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang