Terluka (Lagi)

215 30 10
                                    

Haiii selamat malam sabtu.

Jangan lupa vote & commentnya.

————

Seminggu berlalu sejak Kai jatuh sakit. Saat itu ia dinyatakan tipes, karena kurang istirahat selama beberapa minggu terakhir. Awalnya ia masih bersikeras untuk dirawat di rumah, namun karena bujukan dari Aisha akhirnya Kai bersedia dirawat inap

Shabira saat itu ikut mengantar Kai, namun tidak menginap dan hanya menemani Aisha selama beberapa jam saja. Sejak saat itu, Kai terus menerus menghubunginya. Bersikap manja dengan mengirimi pesan bahwa dirinya ingin makan mangga, ingin makan nasi padang, dan jenis makanan lainnya. Shabira yang tidak mau terpancing oleh siasat lelaki itu, akhirnya memesankan makanan yang diinginkan Kai melalui ojek online.

Pagi ini, meskipun keadaan jalanan padat luar biasa, Shabira tetap sampai di kantor lebih awal karena ia membawakan sarapan untuk Kiara. Rencananya untuk tidak membawa mobil, dibatalkan karena Resha menghubunginya. Resha meminta Shabira untuk menjemput Kai dan Aisha di rumah sakit. Resha tidak bisa menjemput Kai, karena harus menjemput sang suami di Bandara.

Menunggu lift terbuka, Shabira melihat jam ditangannya yang masih menunjukkan pukul 8 pagi. Tidak lama kemudian pintu lift mempersilakannya untuk masuk. Shabira memasuki lift, lalu memencet tombol 28 sebagai lantai tujuannya.

"Mba Shabira?" Sapa seseorang di dalam lift yang sama.

"Eh Eva, haiii" Sapa Shabira sembari tersenyum hangat pada Eva yang merupakan pegawai resepsionis kantornya.

Eva membalas senyuman hangat itu "Mba, hari sabtu kemarin ada kiriman buat mba Shabira. Mungkin mba mau ke meja resepsionis dulu buat ambil?"

Shabira berfikir sejenak kemudian mengangguk "boleh deh, aku ambil dulu sekalian ya"

Sesampainya di lantai 25, ia menunggu Eva di lobi kantornya. Beberapa menit kemudian, Eva sudah ada dihadapannya dengan memegang amplop coklat.

"Mba, ini kirimannya" Eva memberikan amplop coklat itu, yang entah siapa pengirimnya.

Shabira mengulurkan tangannya untuk mengambil amplop tersebut "Makasih ya va" sembari tersenyum hangat.

"yaudah mba, aku tinggal ya" kata Eva, kemudian berjalan meninggalkan Shabira untuk memulai pekerjaannya.

Shabira memasukkan amplop coklat itu ke dalam tasnya. Kemudian berlalu pergi menuju lantai tempatnya bekerja.

Sesampainya di meja kerja, Shabira langsung membuka amplop coklat itu, yang ternyata berisi undangan yang sangat cantik.

Shabira segera membukanya, nama Leka Jerbijiyana tertulis disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shabira segera membukanya, nama Leka Jerbijiyana tertulis disana. Sebagai orang yang mengirimkannya undangan sekaligus orang yang berulangtahun.

Shabira berdecak kagum, bukan hanya undangannya saja yang cantik namun acaranya pun diadakan di gedung yang megah.  Shabira yakin, acara tersebut nantinya akan diadakan dengan sangat meriah dan mewah, ditambah akan dihadiri kalangan orang-orang penting. Mengingat ayahnya merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang