28 - they and them .2

2.6K 491 140
                                    

ft

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ft. nct dream

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Haechan masih terdiam di tempatnya. Matanya menatap Mark dengan khawatir ketika ia kembali meringis. Haechan ingin mendekat, tetapi ancaman orang itu yang akan menembak Mark jika ia mendekat bukan sekadar main-main. Buktinya, orang itu menatapnya dengan seringai di sudut bibir sementara tangannya masih menggenggam senapan yang mengarah pada Mark.

"Y1 ..."

"L3?! Kau masih sadar?!" Fokus orang itu teralihkan, ia beralih mendekati temannya yang semakin terlihat lemas.

/Tap-tap-tap!

"HEI, APA YANG TERJADI DI SINI?!"

Mark panik.

Sial-sial-sial.

Sekumpulan orang yang sebelumnya mengejar mereka telah sampai, tetapi sekarang mereka masih terjebak di sini. Mark terkejut melihat Haechan kini berada di sebelahnya untuk membantunya berdiri.

Bukan, itu bukan karena ia terkejut dengan kehadirannya. Melainkan kehadiran seseorang di belakang Haechanlah yang membuatnya terkejut.

/Dor!

Terlalu tiba-tiba.

Mark yang semula hendak menarik Haechan menjauh dari orang itu malah terdiam di tempat.

"MARK!?"

Haechan membelalakkan matanya ketika Mark mulai kehilangan kesadaran tepat di hadapannya. Belum sempat bergerak, seseorang telah menahannya dari belakang kemudian menempelkan sesuatu pada lehernya.

"Sekarang, tidurlah ..."

Pandangannya seketika berubah kabur. Haechan merasakan tubuhnya lemas. Saat itulah, air matanya jatuh dan semuanya tampak hitam.

---

"Njun ... bagaimana ini? Aku ingin menangis ..."

"Haechan tidak mati, bodoh. Bersabarlah sebentar."

Suara Jaemin dan Renjun samar-samar memasuki indra pendengarnya. Haechan membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa pusing dan sakit.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Di hadapannya, ia dapat melihat Jaemin dan Renjun menatapnya dengan khawatir. Tetapi tunggu, bukankah sebelumnya mereka terpisah?

"Uh ... kepalaku ..." Haechan meringis. "Jaem? Renjun? Kenapa kalian ada di sini?"

Renjun menghela napas, "Lihat sekelilingmu."

Meskipun kepalanya masih terasa sakit, Haechan tetap mengikuti apa yang Renjun katakan. Ia menatap sekelilingnya dengan bingung. Ini bukan ruangan yang pernah Haechan lihat, semua barang serta pigura yang terpajang di dinding benar-benar asing.

idiot school | nct dream ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang