ft. nct dream
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Keluar dari ruang kesehatan, mereka berjalan secara perlahan tanpa mengeluarkan sepatah kata. Sejauh ini, sampai di dekat tangga tidak ada yang menganggu.
Well, sebenarnya pemandangan di lantai satu tidak mengenakkan. Melihat mayat petugas kebersihan sekolah yang berada di koridor dengan bercak darah di sekitarnya, membuat perasaan takut dan cemas semakin mendominasi.
Mereka sudah membentuk sedikit strategi. Entah itu cukup berarti atau tidak, yang jelas dengan ini mungkin semuanya akan berjalan lebih baik.
Mark adalah orang yang paling banyak memberikan saran dan strategi. Dengan adanya senior itu, mereka cukup terbantu. Ia memang orang yang jenius, bahkan Renjun yang juga tidak kalah pintar lebih banyak menyetujui saran seniornya.
Jeno yang semulanya berkata akan mengambil posisi di belakang kini berkebalikan karena ia berada di depan. Hanya ia yang memegang senjata berbahaya, maka dari itu ia yang memimpin jalan.
Mark menjadi orang yang berjalan paling belakang. Ia membawa cutter yang ditemukan di ruang kesehatan. Setidaknya itu dapat membantu.
Sementara Jaemin, meskipun dalam hati ia tidak mau pergi kemanapun lagi setelah mendapat luka yang menyakitkan, ia menghargai teman-temannya. Mereka semua sama di sini, bukan hanya ia yang takut.
Setidaknya ia merasa lebih baik karena berjalan di sebelah Renjun. Bila nanti ia terancam bahaya lagi, teman sombongnya bisa membantu.
Walaupun ia tidak yakin seratus persen karena sikap Renjun yang begitu menyebalkan, tetapi ia tahu dengan pasti bila lelaki itu adalah sahabat yang baik.
Haechan berada di belakang Jeno, sementara Chenle mengekor Renjun di belakangnya.
Mereka membawa beberapa barang tambahan lain yang cukup berguna ketika di ruang kesehatan.
Haechan mengambil peralatan medis yang sekiranya sangat penting dari kotak itu. Entahlah, ia hanya berjaga, takutnya akan ada kejadian seperti barusan lagi.
Tujuan mereka sekarang sebenarnya pergi lantai dua. Mereka telah memutuskan untuk menyetujui apa yang Chenle inginkan; mencari Jisung.
Karena terakhir kali melihatnya berada di lantai dua, tepatnya di kantin. Mungkin bocah nakal itu masih berada di sekitar sana.
Renjun sebenarnya tidak memiliki spekulasi buruk tentang apa yang akan terjadi pada anak itu. Ia malah berpikir Jisung sekarang baik-baik saja, tidak berada dalam bahaya.
"Kita akan naik tangga, aku mohon untuk tidak memimbulkan suara yang berisik." Ujar Jeno.
Berada di posisi paling depan dan memegang senjata sebenarnya menguntungkan. Tetapi semuanya akan menjadi merugikan bila tiba-tiba bertemu dengan sekumpulan orang itu tanpa menyiapkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
idiot school | nct dream ✔
Fanficthe school give a surprise for you! be ready, this not only an ordinary surprise, it's a big surprise! ─────────────────────────── | action-romance | bahasa | bxb | yaoi | harsh word | [!] warning: containing sensitive content like blood, murder, fi...