Pagi ini, Anita melihat Andra baru saja datang dan memasuki ruangan kerjanya yang terletak bersebelahan dengan ruangan Anita. Ia teringat saat berpapasan dengan gadis tomboy itu di lampu merah kemarin. Dirinya baru saja akan menanyakan hal itu pada Andra, tapi tiba-tiba ia berubah pikiran.Diam-diam, Anita berencana ingin mencari tahu tentang Andra dengan cara stalking akun Facebooknya. Anita membuka laptop yang berada di atas meja. Sebentar saja, dia sudah berhasil membuka aplikasi berlogo huruf "F" berwarna biru itu.
Jemarinya dengan cekatan mengetik nama "Diandra Septiana" pada kolom pencarian. Sedetik kemudian, muncul sederetan nama yang mirip-mirip seperti yang ia cari. Anita mencermati satu-persatu akun-akun yang tampil. Dan ... akhirnya, ia pun menemukan apa yang dicari.
Ya ... akun Facebook Andra! Diandra Septiana.
Terlihat postingan foto-foto Andra di beranda Facebook. Status yang disertai beberapa foto.
Scroll ... scrool ... hingga akhirnya Anita berhenti di sebuah foto yang menunjukkan gambar Andra sedang bersama seorang gadis belia berambut lurus, berwarna coklat muda, yang tergerai panjang. Sang gadis duduk di samping Andra dan bergelayut manja, berangkulan sambil tersenyum manis layaknya sepasang kekasih.
Ada beberapa tulisan di sana.
"Spent time with special person.""Bu Anita!"
Tanpa sepengetahuan Anita, tiba-tiba Andra sudah berdiri di depan meja kerjanya. Anita pun tersentak kaget, dan secara reflek, langsung menutup layar laptop.
"Eh ... Andra ... ehm ... ada apa, ya?" tanya Anita dengan gugup.
"Eh ... ini ..., desain yang kemarin sudah selesai, Bu. Silakan dicek sebelum dilayout," jawab Andra sambil meletakkan flashdisk ke atas meja.
"Eh ... iya. Nanti biar aku cek." Anita mengambilnya masih dengan perasaan gugup.
"Maaf kalau saya sudah mengagetkan Ibu," kata Andra sopan.
"Eh ... iya ..., tidak apa-apa. Tapi lain kali, ketuk pintu dulu sebelum masuk, ya," ujar Anita mengingatkan.
Gadis berkacamata itu menganggukan kepala, kemudian berlalu meninggalkan ruangan. Jantung Anita masih berdebar-debar karena kaget. Pelan-pelan ia pun membuka kembali layar laptopnya. Lalu melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda, berselancar di akun Facebook Andra.
Anita melihat ada beberapa foto lagi dengan gadis yang sama. Kali ini dengan latar belakang pantai. Gadis itu memeluk erat pinggang Andra. Lalu ada foto lain yang menarik perhatian Anita. Sepertinya, itu suatu even ulang tahun. Andra mencium puncak kepala Sang Gadis yang berambut panjang, sedangkan Si Gadis bergelayut manja di bahu Andra.
Anita mengakhiri kegiatannya. Hmm ... sepertinya dugaannya benar tentang Andra.
Kemudian, ia segera teringat flashdisk yang baru saja diberikan oleh Andra, lalu memeriksa hasil kerjanya, sebelum selanjutnya ia memberikan tugas desain yang lain.
***
Hari ini hari minggu.
Sejak kemarin, Raka sudah berkali-kali mengingatkan Anita melalui sambungan telepon, tentang rencana mereka untuk memesan cincin pertunangan. Pertunangan mereka kurang dua bulan lagi. Raka ingin bulan depan sudah tidak terlalu disibukkan dengan urusan persiapan acara pertunangan. Karena bulan depan, ia harus menghadiri sebuah seminar di luar kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Sang Editor (Tamat)
RomanceFollow dulu sebelum baca ya... Cerita ini makin seru lho, nggak nyangka bisa masuk peringkat ke 6 di wattpad novel 🌸🌸🌸 Anita adalah seorang wanita lajang berusia 27 tahun, pemilik sebuah usaha percetakan warisan dari S...