"Oyy.. ! Lo manusia apa bukan ?" Teriak seseorang yang tidak jauh dari belakangnya.
Dengan cepat, Naiara menghapus air matanya.
Seseorang itu pun mendekati Naiara. Ia tidak terlihat seperti dalam kondisi sadar sepenuhnya.
"Ooh, ternyata lo manusia."...
Naiara dibawa ke dalam sebuah gudang yang sangat besar, disekitarnya terdapat banyak kontainer yang terbengkalai.
Di tempat itu, ternyata dia juga menemukan teman lamanya setelah mereka sempat bertemu di rumah itu.
Bahkan, dia sangat sedih ketika melihat kondisi temannya bersama orangtuanya dalam keadaan tangan terikat dengan wajah yang luka-luka, seperti lepas terkena pukulan benda tumpul.
"Waktu kalian cuma lima menit." Ucap salah satu bodyguard, lalu pergi membiarkan mereka berbicara.
Begitu tubuhnya didorong, Naiara pun langsung memeluk temannya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Atifa.."
"Naiara.."
"Maafin aku, Fa. Aku terlambat nemuin kamu."
"Aku takut Nai, aku takut.."
Atifa menangis memeluk erat Naiara. Terlihat jelas bahwa dia sangat ketakutan. "Mereka semua mau menghabisi kita, Nai. Bawa aku sama mama keluar dari sini Nai, please.. Aku takut.."
"Iya, kamu yang tenang ya, Fa. Ada aku di sini." Masih memeluk Atifa mencoba untuk menenangkannya, padahal dirinya sendiri juga ketakutan. "Aku gak akan ngebiarin mereka nyakiti kalian lagi."
"Bagaimana kamu bisa tertangkap sama mereka ? Apa mereka juga menyiksa kamu ?" Tanya Erina
"Tante tenang aja. Mereka gak akan berani tuk nyakiti aku. Karena mereka masih membutuhkan aku tuk nemuin mama papa."
"Apa kamu sudah bertemu dengan kedua orangtua kamu ?"
Naiara mengangguk. "Aku udah ketemu sama mama. Dia yang udah jelasin semuanya ke aku.__Sebenarnya tante udah tau semuanya kan, alasan kenapa mereka selalu ingin menangkap kita ? Bahkan, tante sengaja ngejauhin aku dari Atifa, karna tante gak mau terlibat sama mereka. Iya kan, tante ?"
"Maafin tante, Naiara."
"Jadi, selama ini mama ngejauhin aku dari Naiara, cuma karena ini alasannya ?"
"Maafin mama, Fa."
"Astaga ma.. Kenapa mama bisa setega itu sih ngejauhin aku dari temen aku sendiri, ma ? Mama lupa, kalo keluarganya Naiara yang selalu ngebantu kehidupan kita berdua ? Bukan mereka-mereka itu, ma !"
"Mama terpaksa lakuin itu demi melindungi kamu, Fa. Maafin mama."
"Mama jahat !"
"Kamu gak boleh bicara seperti itu ke mama kamu, Fa. Gak ada orangtua yang jahat ke anaknya. Mama kamu cuma ingin melindungi kamu sebagai anaknya."
"Iya, tapi dia ngejauhin aku dari kamu, Nai. Temen aku. Dari kecil kita udah tinggal bersama."
"Aku bisa ngerti gimana perasaan mama kamu, Fa. Dia pasti khawatir banget sama kamu. Sama kayak kedua orangtua aku terhadap aku, anak mereka."