CHAPTER 25 (Pernikahan Dokter Ryan)

5K 136 7
                                    

hai readers tercintaaaah..

saya update cerita lagi neeh.

siapa yang penasaran dengan cerita saya??hayo ngaku??

tapi, sebelum membacanya, jangan lupa vote, follow dan comment yang banyak yah;-)

terima kasih..


****


Dan akhirnya, aku berhasil juga mendorong kursi roda tersebut agar bisa keluar dari jalanan yang berlubang itu. Tapi, terlambat. Ketika aku mulai berjalan lagi, aku tidak melihat sebuah mobil yang melaju dengan kencangnya dari arah sebelah kiri. Apalagi mobil itu juga baru berbelok sehingga tidak melihat kami menyeberang. Dan akhirnya, terjadilah sesuatu yang aku takutkan itu.

Bruaaak...

Kursi roda Mas Aldy terlempar jauh. Donut yang baru saja kami beli, berserakan di jalan. Dan kado yang sudah dibungkus dengan cantiknya tersebut hancur digilas roda ban mobil. Akupun jatoh tak sadarkan diri. Setelah itu, akupun tidak tahu apa yang terjadi lagi.


****

Di hari yang sama ternyata Dokter Ryan juga akan melangsungkan acara akad nikah di sebuah Mesjid dengan Dokter Nadyne.

Dari subuh, Ryan sudah bangun dan bersiap untuk mandi. Tapi, dari wajahnya kelihatan dia tidak semangat untuk menikah.

"Apa pernikahanku selalu tanpa dilandasi oleh rasa cinta, ya?" pikirnya sambil duduk di pinggir ranjangnya.

"Dulu, aku menikahi Rika tanpa cinta. Hanya karena sebuah pelarian. Karena ditinggal menikah oleh Lisa," pikirnya lagi sambil memikirkan nasibnya.

"Dan sekarang, aku terpaksa menikah dengan Nadyne karena ditolak lagi oleh Lisa lagi," pikirnya.

"Huft, kenapa seh nasib percintaanku tidak semulus karirku?"

Kemudian, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk oleh seseorang dari luar.

"Ryan, apa kamu sudah siap?" tanya seseorang dari luar.

"Masuk aja, Ma! Nggak dikunci kok," jawab Ryan kepada seseorang yang ternyata adalah mamanya.

Kemudian, mamanya masuk dan mendapati Ryan sedang duduk di pinggir ranjangnya.

"Loh, kenapa jam segini kamu belum mandi, Ryan? Hari ini kan pernikahanmu dengan Nadyne?" tanya mamanya seraya mendekat dan duduk disamping Ryan.

"Ada apa seh Ryan? Nadyne itu dari keluarga terpandang loh? Dia seorang dokter dan juga anak dari dokter terkenal di kota ini," tambah mamanya lagi.

"Kamu harus memantapkan hatimu!" pesan mamanya lagi.

Sambil menghela nafas, kemudian Ryan menjawab.

"Entahlah, Ma. Ryan nggak tau apa ini keputusan yang tepat. Ryan tidak mencintai Nadyne," jawabnya kepada mamanya.

"Ryan, cinta bisa datang belakangan! Mama yakin, karir kamu pasti makin bagus setelah menikah dengan Nadyne," ucap mamanya lagi.

"Bagaimana kalau tidak?" jawab Ryan yang mencoba untuk mencari alasan.

"Memang kenapa seh Ryan?" tanya mamanya pelan.

"Ryan mencintai perempuan lain Ma," jawabnya dengan suara pelan.

Mamanya langsung kaget dan melihat ke arah Ryan.

"Tapi, Ryan juga ragu apakah dia juga mencintai Ryan. Makanya, Ryan menerima perjodohan ini," jawabnya dengan raut wajah sedih.

Di Rumah Aja, Pa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang