CHAPTER 26 (Berhenti Kerja)

3.3K 135 8
                                    

Hai readers..

Aku update lagi neh..

Siapa yang kangen ceritaku?

Tapi, sebelumnya jangan lupa vote, follow dan comment yah.

terima kasih.

selamat membaca



****

"Andre?" ucapnya pelan.

"Ya, gue Andre," jawabnya dengan wajah bengis.

"Gue akan habisin hidup lo. Selamat jalan!" ucapnya sambil mengambil sebuah bantal dan menutup paksa muka Aldy sehingga Aldy kesulitan untuk bernafas.

Aldy berteriak minta tolong. Tapi, tidak ada seorangpun yang mendengarkannya disana. Dia berusaha keras untuk melawan. Tapi, karena kondisinya masih lemah, akhirnya dia tidak bisa banyak bergerak. Dan tidak lama kemudian, perlawanan itu sudah tidak tampak lagi. Tubuh kekar itu sudah mulai kelihatan kaku.

Setelah Andre melihat tidak ada lagi perlawanan dari Aldy, kemudian dia beringsut pergi dari sana.

****

Semua orang sudah berkumpul di luar gedung rumah sakit ini. Tapi, setelah cukup lama menunggu di luar, ternyata tidak ada tanda-tanda kebakaran itu. Mereka saling berpandangan. Apakah yang sedang terjadi?

Sementara itu, setelah sukses melancarkan aksinya, Andre langsung berlari keluar dan bergabung bersama orang-orang yang sedang berkerumunan di luar. Tidak ada terlihat rasa penyesalan sedikitpun di dalam dirinya setelah satu peristiwa keji itu telah lakukannya. Dia seperti ikut menikmati sekali kepanikan orang-orang di sekitarnya.

Setelah hampir satu jam semua orang berada di luar gedung rumah sakit ini, akhirnya pihak Humas Rumah Sakit Ananda mengumumkan bahwa telah terjadi kesalahan teknis dan miss komunikasi tentang adanya bencana di rumah sakit. Setelah ditelusuri, ternyata tidak ada korsleting atau kebakaran yang dimaksud.

Semua orang merasa lega mendengar pengumuman itu. Kemudian, satu persatu mereka mulai kembali masuk ke dalam rumah sakit lagi, kecuali Andre. Diantara kerumunan tersebut adalah kesempatan baginya untuk pergi menjauh dari rumah sakit yang menjadi tempat pembunuhannya.

****

Beberapa perawat sudah mulai memasuki ruangan tempat mereka masing-masing bekerja. Termasuk beberapa perawat di bangsal ICU. Pada saat itu yang dapat giliran jaga adalah Dina, Suster Rita dan Suster Nia.

Tetapi, ketika mereka masuk ke dalam ruangan ICU, mereka seperti melihat suatu keanehan yang telah terjadi. Mereka mendengar bahwa alarm di ruangan Mas Aldy selalu berbunyi. Padahal alarm pusat yang sempat berbunyi tadi sudah berhenti. Apalagi, gorden di biliknya masih tertutup rapat.

Kemudian, Dina, Suster Rita dan Suster Nia memberanikan diri untuk melihat keadaannya. Alangkah kagetnya mereka ketika melihat di layar monitor bahwa detak jantung Mas Aldy sudah tidak ada lagi. Mereka segera memanggil tim dokter dan yang lainnya untuk membantu mereka.

Setelah tim dokter dan beberapa perawat berusaha memberikan bantuan medis dengan sekuat tenaga, akhinya Mas Aldy dinyatakan meninggal. Dia dinyatakan meninggal beberapa menit sebelum kedatangan perawat dan tim medis. Penyebab utama kematiannya adalah terjadinya kegagalan dalam proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida di dalam tubuhnya sehingga menyebabkan terjadinya gagal nafas.

Kemudian, Dina langsung berlari ke dalam ruangan tempat dimana aku dirawat. Dina ingin langsung memberitahukanku tentang kematian Mas Aldy. Sambil ngos-ngosan dia datang kepadaku dan membawa kabar buruk itu.

Di Rumah Aja, Pa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang